malam pun tiba kini sudah pukul 9 WIB Jihan berencana untuk bermalam di base karna kondisi tidak sedang kondusif.
jihan juga tidak lupa untuk memberitahu kepada orang tua nya melalui WhatsApp.
"ji" Jihan menoleh kearah sumber suara yaitu Raihan.
"gue tau siapa mereka" ucapan Raihan membuat jihan menatap serius kearah Raihan.
"siapa?"
"argoval" satu kalimat yang Raihan ucapkan membuat jihan memanas.
"cari tau lebih lanjut tentang mereka, kalau udh kasih ke gue" ucap jihan.
"gue tunggu secepatnya" sambung jihan.
Raihan hanya mengangguk kemudian pergi meninggalkan jihan sendiri.
"gue ngga akan biarin ini." batin jihan.
"Ji"
jihan menoleh kearah suara yaitu jendral.
"kenapa?"
"bunda nyuruh lo buat ke rumah sakit" ucap jendral kepada jihan.
"gue otw kesana" jihan bgerlari keluar dari base kemudian ia melajukan kecepatan motor nya untuk segera sampai di rs.
•••••••
sesampainya di rumah sakit jihan berlari ke ruangan jagra, didepan ruangan jagra sudah ada bunda jagra.
"nak"
"bunda kenapa?? kata jendral bunda nyuruh aku ke rumah sakit" ujar Jihan.
"iya nak, bunda mau izin pulang dulu sekalian ambil baju nak" ucap bunda jihan.
"oohh, bunda mau dianter??" tanya jihan.
"ga usah nak gapapa, kamu tolong jaga jagra aja ya? biar bunda sama jendral pulang nya" balas bunda jagra.
"ooh, yauda bun hati hati ya bun"
"iya nak, titip jagra ya" jihan hanya membalas dengan senyuman.
setelah itu Jihan berniatan untuk masuk kedalam ruangan jagra untuk menjenguknya.
jihan menghampiri jagra yang masih terbaring disana dengan beberapa alat medis di tubuhnya.
"sayang kamu gamau bangun??" ujar jihan sembari mengelus rambut halus jagra.
"aku kangen kamu" sambung jihan.
jihan menahan air mata untuk tidak jatuh namun sia sia, jihan tidak bisa menahannya kemudian ia mengambil tissue di atas nakas untuk menghapus air matanya.
jihan masih menatap jagra disana sembari tersenyum kemudian ia mengecup kening jagra.
drttt...drtt...
ponsel jihan berbunyi itu adalah dari Raihan.
"kenapa rai?"
"gue udah nemu semuanya, gue otw ke rs sama yang lain"-
"oke, gue tunggu kalau udh sampe bilang gue ada didalam ruangan jagra"
"iya"-
end call.
jihan menaruh kembali ponsel nya kedalam kantong kemudian jihan kembali menatap jagra berharap jagra sadar dari koma nya.
hingga beberapa menit kemudian ponsel nya kembali berbunyi, jihan pun buru buru keluar dari ruangan dan melihat kedepan sudah ada anak anak berkumpul.
"gimana udah semua datanya?" tanya jihan langsung.
"ni berkas nya, lo baca aja semuanya nanti kalau mau apa' kabarin yang lain" ucap raihan dan diangguki oleh jihan.
"thx rai, makasi semuanya"
"ji, jangan gegabah buat ambil keputusan nanti" ucap Jendral.
"kenapa lo bilang begitu?" jihan bertanya dengan bingung.
"gapapa, intinya inget itu aja gue yakin setelah ini bakal ada bentrok antara dua belah pihak" ucap Jendral.
jihan mendengar itu hanya diam kemudian kembali membaca berkas tersebut.
"kita harus kelarin ini sekarang, kita ke markas mereka" ujar Jihan
"lo yakin? kalo Jeyra bangun nanti dan nyariin lo gimana?" tanya Jendral
"bener tuh" sambung aurel
"gapapa, nanti biar jadi urusan gue. Kita atur waktu sekarang dan atur jadwal buat ketemu mereka" ujar Jihan
"oke siap" ucap teman² nya serentak
•••••
HALOO GESS
nih update buat kalian yg masi mau baca cerita aku atau masi setia nunggu cerita Guntara & Maylaika ini lanjutt, ini untuk kaliann.
Terimakasih dan maaf yaa kaliannn
happy reading guyss, i love uuu<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Guntara & Maylaika
Romance"yakali gue suka sama dia, ga banget deh" ucap seorang gadis bernama Jagra Guntara. "siapa juga yg mau sama lo" ketus seorang Jihan Maylaika. Bagaimana rasanya jika kamu menyukai ketos yg kamu benci ?, ya itu yg dirasakan seorang Jagra Guntara. Seda...