14.

76 15 3
                                    

Seungwan berjalan pelan ke arah pria berkulit putih itu berusaha untuk menyingkirkan lembaran berkas dari wajah pria itu.

Saat lembaran berkas terangkat mata Yoongi pun terbuka membuat Seungwan terkejut bukan main.

"Kau sudah pulang?" Tanya Yoongi dingin

"Ya baru aja sampai"

"Hmm,,, sudah makan?" Tanya nya lagi

"Udah" jawab Seungwan

Yoongi menganggukkan kepalanya pelan. "Hmm,,, kalau begitu istirahatlah"

"Lo udah makan?" Tanya Seungwan balik

"Belum" jawab Yoongi singkat sambil berjalan menuju dapur

"Maaf" ucap Seungwan merasa bersalah

"Hmm.... Lain kali cobalah untuk memberikan kabar, aku tidak ingin membuang waktuku sia-sia" ucap Yoongi tanpa melihat Seungwan

Seungwan terdiam dan merasa sedikit kesal mendengar nada bicara Yoongi yang dingin tapi dia sadar bahwa yang dia lakukan juga salah. Tanpa menjawab apapun Seungwan berjalan menuju kamarnya.

Keesokan paginya mereka menghabiskan sarapan bersama. Namun, tidak ada yang memulai pembicaraan. Hening tapi nyaman, entah bagaimana sejak siang itu Seungwan tidak masalah dengan kondisi diam di antara mereka.

"Pergi kerja dengan siapa?" Tanya Yoongi memecah keheningan

"Dengan taksi" jawab Seungwan singkat

"Ayo pergi bersama" tawar Yoongi

"Hmm"

Mereka kembali melanjutkan sarapan dalam diam hingga selesai.

~~~~~~~

Di dalam mobil Seungwan memutar musik yang dia sukai, melihat keluar jendela menikmati pemandangan. Sesekali mengeluarkan handphone-nya untuk mengambil foto langit yang menurutnya bagus. Tidak ada rasa keberatan atau tidak nyaman, Seungwan merasa bebas melakukan apapun yang dia mau saat bersama Yoongi.

Sesekali Yoongi melihat ke arah Seungwan, memastikan wanitanya merasa nyaman dan tersenyum saat wanitanya melakukan hal konyol. Ia merasa bahagia saat bersama wanitanya, rasa bahagia yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Yoongi selalu ingin melakukan yang terbaik untuk wanita yang ada di hadapannya saat ini.

"Maaf" Ucap Yoongi memecahkan keheningan

"Untuk?" Tanya Seungwan sambil menaikkan kedua alisnya heran

"Tadi malam mungkin aku sedikit kasar, maaf" ucap Yoongi lagi dengan nada yang lebih lembut

Seungwan menyatukan alisnya dan memandang Yoongi lama

"Kenapa? Ada yang salah?" Tanya pria itu

"Lo beda dari diri Lo waktu pertama jumpa" ucap Seungwan sambil mengalihkan pandangannya

"Apa yang beda?" Tanya Yoongi

"Ya beda aja"

"Gak boleh beda?"

"Ya boleh" jawab Seungwan mengangguk pelan

"Terus?"

"Bisa jangan nanya Mulu gak sih?" Tanya Seungwan balik

"Kenapa?" Tanya Yoongi lagi sambil memasang wajah menyebalkan

"Gak ada yang berubah masih sangat menyebalkan" ucap Seungwan mengalihkan pandangannya dari Yoongi

Mendengar hal itu Yoongi hanya tersenyum bangga dan kembali fokus menyetir.

Saat sudah sampai di toko, Seungwan turun terlebih dulu, mendahului Yoongi yang ingin membukakan pintu. Hal itu membuat Yoongi terdiam, dan melihat wanitanya melangkah masuk ke dalam toko tanpa melirik ke arahnya sama sekali. Anehnya Yoongi tidak marah dengan perlakuan Seungwan, ia malah tertawa pelan melihat wanitanya berjalan sedikit dihentak karena kesal.

Moya Ten'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang