DUA MUSIM
____________________________Kita menjalani kehidupan bagai terperangkap pada serumpun rumput bersama stolon-stolon stroberi yang mengikatnya.
Menelisik kuat dan mata melotot-lotot mencari celah, namun daun bidara lebih dahulu gugur sebelum sempat jalan keluar kita temukan.
Pada Rabb, tangan menengadah saat dikekang lingkaran bahaya dan jeratan itu tiba-tiba tunduk lalu kita kembali tertawa, melupa.
Sungguh ...
Aku benar malu pada takdir yang lebih dahulu tertawa karena aku tak acuh pada waktu yang tak mengejar.Ia fana bersama hangat harapan yang digempur habis kenyataan lara.
Begitulah oktober membawa suasana dua musim di bumiku
Pada pagi yang terik nan gersang jiwaku dihampiri mentari dan berkata "selamat beraktivitas"
Pada sore disambut kelam bersama janji kelabu yang membawa petaka dalam lingkaran tiga batang yang berkata "kita bubar!"
Titimangsa : 12 Oktober 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK DAY
PoetryKamu harus tahu Asku Sayang Ketika kita bergumul di lubang yang sama Kita telah menampar pipi Tuhan - Makassar, 2023 Highest Rank #1 in puisihujan 29/9 #1 in puisikontemporer 29/9 #1 in puisibaru 12/10 #3 in larik 29/9 #3 in karyasastra 29/9