RASA PADA AKHIRNYA
__________________________Jua kurasakan pada akhirnya
Ketika cerita sudah mencapai
Lembar-lembar terakhir
Adalah kehambaran yang tak terelak lagi
Tak ada cerita yang sama menariknya
Dari kata-kata selain cinta sang NabiJilatan api yang memerah
Panas membara hingga kulit
Seakan melepuh
Perlahan menghangat
Lalu dingin, lalu mati,
lalu kita jalan masing-masingKini tinggallah arang dan abu
Tentang perang-perang kita yang terpentas.
Bekas-bekasnya menjadi hitam
Yang terlupakan,
Dan terasingkan!Begitulah sebuah pertikaian
Tiada guna selain sia-sia
Tak ada cinta selain sesal selaksa
Cemburu, rindu, yang memburu
Merengkuh, meremukkan, lalu membunuh
Perlahan-lahan di kedalaman malam
Yang pekat bersama andai-andai
Tak tertuai tak terurai.Rektor Tahfiz Qur'an, Makassar
9/8/23 - 23.19
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK DAY
PoetryKamu harus tahu Asku Sayang Ketika kita bergumul di lubang yang sama Kita telah menampar pipi Tuhan - Makassar, 2023 Highest Rank #1 in puisihujan 29/9 #1 in puisikontemporer 29/9 #1 in puisibaru 12/10 #3 in larik 29/9 #3 in karyasastra 29/9