part27. dua pria yang nampak akur.

834 58 15
                                    

"puncak mencintai adalah merelakan"

-

Victor menunggu dengan khawatir diluar ruangan.dua jam lama nya dokter menangani keadaan Andrew.

Tak lama kemudian dokter pun keluar.

"Anda keluarga pasien?"tanya dokter yang baru saja keluar dari ruang Andrew dirawat.

Victor langsung menghampiri dokter tersebut.

"Bukan dok! Saya teman sekolah nya, bagaimana keadaannya dok?" Minik wajah Victor begitu khawatir,kalau saja dokter tak bisa menyelamatkan Andrew. Meskipun ya tak menyukai Andrew namun iya juga masih mempunyai rasa kasian kepada orang Andrew.

"Keadaannya sekarang sudah membaik. Iya juga sudah siuman.oh ya jangan lupa untuk menghubungi keluarganya ya!"

Victor menghembuskana nafas leganya setelah mendengar kata dokter.

"Iya dok makasih banyak dok!"

Dokter pun beranjak pergi dari hadapan Victor.

Victor perlahan membuka knop pintu,tampak Andrew yang sudah sadar dan duduk bersandar dibed.

"Gimana keadaan Lo sekarang?"tanya Victor datar.

Iya gengsi memperlihatkan wajah leganya seperti yang iya tunjukan kepada dokter

"Seperti yang Lo liat, gue sudah baik baik saja"jawab Andrew tak kalah datar.

Suasana kembali hening.suara monitor EKG kembali terdengar jelas memenuhi ruangan.
Kedua pria ini sama sama dengan egonya masing masing. Tak ingin memulai pembicaraan lebih dulu.

"Thanks ya Vic. Lo udah bantuin gue"Andrew memecah keheningan.

Victor menghela nafasnya pelan.

"Ya santai aja! Gue gak Setega itu sampai gak nolong Lo!Lo hampir mati dihajar gitu."

Andrew hanya tersenyum.suasana kembali hening,iya tak tahu apa yang harus iya katakan setelah mengucapkan terimakasih.

"Lo harus bilang ke keluarga bahwa Lo ada dirumah sakit,mereka berhak tahu hal ini" ucap Victor.

Andrew paham ia pun ingin beranjak dari bed.


"Eh Lo mau kemana?"Victor was was.

"Ngambil hp ditas" jawab Andrew.

"Emang kuat buat jalan? biar gue yang ambil" Victor berdiri menghalangi Andrew,iya khawatir Andrew akan jatuh.

"Sorry ya gue gak lumpuh!"ketus Andrew.

Victor menyerah menghalangi Andrew.
ia akan lihat sampai mana sifat keras kepala Andrew ini sebentar lagi akan meruntuhkannya.

Andrew pun dengan pelan berjalan.
Tiba tiba kepalanya mendadak sakit. Sehingga iya tersungkur dilantai

Victor tertawa puas melihatnya,pria keras kepala itu akhirnya merasakannya sendiri.

*Yang dia pikirkan terjadi kan!

Andrew meringis sambil memegangi kepalanya yang terbalut dengan perban.pusing disertai nyeri rasanya memenuhi setiap inti kepalanya.

"Makanya jangan sok kuat! Jatuh kan!"celetuk victor.

Antagonist Become To A Good Person.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang