XXVII. Darah

640 90 2
                                    

Selamat Membaca :)

Kepada Yang Mulia Putra Mahkota Elvior,

Saat ini kami berada di bagian Tenggara Firehusk tepatnya di desa Firearl. Anda mungkin terkejut, tapi aku sudah berusaha membujuk nona Ann yang teguh akan pendiriannya. Dalam perjalanan kami, seorang pria yang bernama Keith bersama kami, dia terlihat sangat akrab dengan nona Ann. Berita yang paling penting untuk kukabarkan ialah di desa ini akan terjadi bencana gempa vulkanik. Gunung sebelah utara Firearl sebentar lagi mungkin akan meletus, hawa disekitar kami cukup meningkat dan gunung itu terus dilapisi kabut. Aku masih mencoba membujuk Nona Ann untuk segera pergi, tapi ia masih bersikeras untuk membuktikan sesuatu.

Efther

Iris madu Elvior menatap nyalang surat yang baru saja diterimanya dari gagak putih kesayangannya. Dengan perasaan gusar ia mengacak rambutnya sembari merutuk Adraenneth dalam hati. Saat ini ia masih berada di Axiron untuk menghadiri pernikahan Franxario sebentar malam, namun perasaan khawatir bercampur kesal membuatnya tak yakin untuk menghadiri pernikahan itu. Sepertinya ia harus menemui Ratu Rosendra. Ya. ini juga berkaitan dengan masalah kerajaan yang sama sekali tak tahu jika akan terjadi letusan gunung berapi di Firehusk.

Berbalik memasuki kamar yang telah disediakan Axiron, ia mendapati Miraguel yang menatapnya heran.

"Ada apa? Aku lihat kau sedang dilanda kesukaran setelah membaca surat itu?" Tanya Miraguel.

"Akan terjadi gempa vulkanik di Tenggara Firehusk. Aku harus melaporkannya pada Yang Mulia Ratu," Jawabnya.

Miraguel mencerna ucapan Elvior, Firehusk? Bukankah itu tempat yang didatangi Adraenneth?

"Ini pasti ada hubungannya dengan Adraenneth," Timpal Miraguel.

"Ada tidaknya, ini juga berkaitan dengan rakyat Molvia!" Elvior yang dilanda cemas itu tak sadar sudah menggertak Miraguel, membuat Miraguel sedikit terhentak.

"Aku tidak bermaksud.." Ucap Miraguel pelan.

Elvior mengusap wajahnya tak karuan. Emosinya tak terkendali jika itu menyangkut Adraenneth. "Aku minta maaf," Sesalnya.

"Walaupun begitu, sebesar apapun niatmu, janganlah mencoba mengunjungi Firehusk sekarang ini," Ujar Miraguel.

Tatapan tajam dilayangkan Elvior padanya, namun hal itu tak menyurutkan argumen Miraguel.

"Aku hanya ingin kau tidak membuat kehebohan atau kecurigaan, ada Panglima ataupun Perdana Menteri yang bisa melakukannya," Tambah Miraguel.

"Dan membuat rakyat menghujatku?" Sebut Elvior dengan nada sarkastik.

"Surat itu dari Efther, kan? Tak ada rakyat yang tahu jika kau sudah mengetahui peristiwa itu sebelumnya. Rakyat tak akan menghujatmu."

Kepalan tangan Elvior mengeras, apa yang dikatakan Miraguel mungkin ada benarnya. Tapi tetap saja ia gelisah memikirkannya. Setiap terjadi letusan gunung berapi dirinya memang tak pernah turun langsung sebagai 'Putra Mahkota', ia biasanya menyamar bersama Zerkan untuk meninjau persediaan makanan di pengungsian. Hal itu juga dilakukannya untuk mengawasi para prajurit atau petugas dalam pekerjaannya. Jika sekarang ia berangkat dari Axiron dengan alasan itu, kabar gempa vulkanik itu mungkin akan merambat secepatnya dan bisa menimbulkan kecurigaan tentang betapa 'Khawatirnya' dirinya dibanding bencana sebelum-sebelumnya. Akan banyak spekulasi yang bermunculan, apalagi ada Adraenneth disana.

"Tapi aku harus tetap melaporkannya pada Yang Mulia Ratu."

Elvior berlalu meninggalkan Miraguel yang kini termangu. Elvior se-gelisah itu, apalagi jika bukan karena Adraenneth? Miraguel hanya bisa tersenyum miris.

Make Me Your Queen [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang