XXXVIII. Maafkan Aku

747 83 16
                                    

Happy Reading ^^
.
.
.
.
.

Pengawal yang menemani Raja Bernardi selama di Molvia memasuki ruangan istirahat sang raja. Terlihat gurat datar dari sang pengawal yang akan menyampaikan informasi yang didapatkannya.

"Aku tak ingin mendengar jika hanya bualan," Titah Raja Bernardi terlihat congkak.

"Berita ini mungkin akan mengejutkan anda, Yang Mulia."

Alis tertaut milik ayah Miraguel terlihat bertanya-tanya. Tahu jika sang Raja bertanya dalam diamnya, pengawal tersebut segera menyahut.

"Ann Blackmount. Kepala biro pertanian Molvia, memiliki hubungan dengan Yang Mulia Putra Mahkota."

Keterkejutan jelas terlihat di wajah Raja Barnardi. "Darimana kau mendapatkan informasi itu?"

Pengawal itu menoleh kebelakang hanya untuk mempersilahkan seorang pengawal milik Molvia yang masuk ke dalam ruangan itu dengan wajah datarnya.

"Dia pengawal Molvia yang ditugaskan untuk menjaga Panglima Rox. Salah satu Panglima tingkat satu milik Molvia juga mertua dari Pangeran Dazeel."

Raja Bernardi tak serta merta memercayai hal itu. Ia tahu anak Panglima Rox bisa menjadi saingan putrinya. Lebih berat jika dibandingkan dengan seorang Ann Blackmount.

"Aku mendengar tuanmu memiliki seorang cucu baru," Kata Raja Bernardi menyelidik.

Pengawal Panglima Rox tersenyum miring seolah tak peduli kalimat Raja Bernardi yang dapat menerka langkahnya.

"Benar, Yang Mulia. Tapi.. apapun akan terjadi jika kabar perselingkuhan Putra Mahkota bersama Ann blackmount tersebar. Tak ada bedanya dengan kabar perselingkuhan Putri Mahkota bersama pengawal pribadinya. Mereka pasangan yang rumit."

Telapak tangan Raja Bernardi mengepal. Trik yang digunakan Panglima Rox sangat terang-terangan meskipun hal itu tak dapat dibuktikan. Jika seperti ini.. jalan salah satunya hanyalah menyingkirkan beberapa pengganggu rumah tangga Elvior dan Miraguel.

Menyingkirkan Leivieth mungkin akan terlihat membenarkan tuduhan itu, beda halnya jika ia menyingkirkan Ann Blackmount sebelum rumor perselingkuhan itu menyebar.

Ya. Ia harus menjaga tahta Miraguel di Molvia.

...

Adraenneth hanya mampu terdiam memikirkan masalah yang menerpa Phoebe di kala Keith muncul di paviliunnya dengan kesedihan mendalam. Pertengkarannya bersama Elvior juga membuatnya pusing.

"Meskipun sifat Phoebe tidak sebaik malaikat, dia tetap adikku. Kami sudah bersama bahkan sejak dalam kandungan," Ratap Keith memikirkan sang adik.

"Aku minta maaf, Keith," Hanya itu yang mampu diucapkan Adraenneth.

"Sialan pelayan-pelayan itu!" Umpat Keith dengan urat dilehernya menahan amarah.

Adraenneth harus bergerak. Persidangan Phoebe mungkin akan dilaksanakan secepatnya, terlebih Raja Bernardi masih tetap kukuh pada pendiriannya untuk mengawal perkara ini. Seakan kerajaannya tak lebih penting dari tahta Miraguel.

Efther datang tergesa dengan napas yang masih terengah, sepertinya ia telah berlari sangat cepat untuk menyampaikan suatu kabar.

"Ann. Secepatnya kau menemui Putra Mahkota!" Ujarnya masih mengatur napas.

"Apa yang terjadi pada Putra Mahkota?" Tanya Adraenneth sedikit khawatir.

"Aku tadi tak sengaja menemui Zerkan dan ia berkata jika Putra Mahkota akan mengunjungi Axiron. Lebih tepatnya menggelar perkara di Pengadilan Homreez," Kata Efther.

Make Me Your Queen [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang