XXX. Hamil

965 95 5
                                    

Happy Reading ^^

Berita kehamilan Putri Yerina, istri Pangeran Dazeel membuat istana Molvia gempar. Banyak penduduk senang sekaligus mengucapkan doa dan rasa haru, namun banyak pula yang berkomentar miring.

Anggapan miring itu tentunya dilandasi karena belum adanya berita kehamilan dari pasangan sang penerus tahta. Bermacam ujaran berhaluan di seluruh negeri, bukan hanya kerajaan Molvia.

Hal tersebut membuat Miraguel sedikit murung dan galau. Beberapa kali dirinya mendengar gunjingan para pelayan yang mengatakan jika dirinya bukanlah wanita yang sempurna karena belum memiliki keturunan dengan usia pernikahan yang cukup matang. Bahkan ayahnya yang jauh di seberang sering mengiriminya surat untuk mengetahui kabar tentang kehamilannya, namun sayang, Raja Emegreen itu tak pernah menemukan balasan surat Miraguel yang mengatakan jika dirinya telah mengandung.

Miraguel memasuki kastil yang ditinggali Pangeran Dazeel dan istrinya, ia disambut haru oleh Putri Yerina yang sedang bermandikan berbagai hadiah disekelilingnya.

"Salam, Yang Mulia Putri Mahkota," Sambut Putri Yerina pada Miraguel.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Miraguel.

"Senang. Meskipun aku beberapa kali memuntahkan makananku, tapi aku sangat bahagia, Yang Mulia."

Mereka duduk di kursi yang berada di balkon samping. Pelayan menghidangkan teh dan makanan manis untuk sang Putri Mahkota.

"Aku membawa hadiah untukmu," Ujar Miraguel.

Pelayan yang sebelumnya bersama Miraguel segera membawa hadiah yang tampak besar itu masuk ke area balkon.

"Wah.. ini sangat indah, Yang Mulia," Puji Yerina menatap ayunan bayi berwarna keemasan.

"Aku sengaja memesannya dari Auvory, itu mengapa aku baru memberikanmu hadiah itu setelah kabar kehamilanmu," Ujar Miraguel yang lebih tepatnya sengaja memesan itu dari Auvory karena tak ingin langsung bertemu beberapa bangsawan yang memberi hadiah di awal kabar berhembus.

"Sungguh sangat istimewa, aku tidak sabar akan membalas hadiah ini apabila Yang Mulia sudah mengandung."

Ucapan Yerina mematahkan hatinya. Ini juga alasan membuatnya enggan ke tempat ini, ia tidak ingin disinggung mengenai hal tersebut. Sudah cukup dirinya turut menjadi buah bibir di kerajaan ini.

"Ya. Aku juga tidak sabar," ucapnya hampa.

Yerina tiba-tiba menatapnya antusias ketika mengingat sesuatu, "Bagaimana jika anda meminum ramuan? Yang Mulia tahu? Ayahku memberiku ramuan penyuburan kandungan setelah purnama kelima aku masih belum hamil," ucap polos Yerina.

Mendengar hal tersebut membuat Miraguel tertegun. Panglima Rox menyuruh Yerina meminum ramuan? Mengapa rasanya terdengar aneh di telinga Miraguel?

"Ramuan? Mengapa Panglima Rox sampai melakukan itu?" Tanya Miraguel.

"Tentu saja karena menginginkan seorang cucu. Aku tahu banyak harapan di istana ini, sama seperti harapan rakyat yang menginginkan calon penerus dari Putra Mahkota."

Ujaran yang diucapkan dengan nada ceria itu mungkin terdengar jahat, hal tersebut membuat Miraguel sedikit tersindir, namun yang lebih dipikirkannya justru alasan panglima Rox. Bukankah Panglima Rox sudah memiliki cucu dari anak lainnya?

Kedatangan pelayan membuyarkan lamunan Miraguel, sang pelayan mengabarkan jika kepala biro pertanian datang membawa hadiah. Sesuatu yang sangat kebetulan dengan kehadiran Miraguel disini.

...

Adraenneth menemukan pengawal Miraguel berdiri di luar kastil. Leivieth memandangnya tak bersahabat alias datar seperti biasanya dan Adraenneth tak ambil pusing akan hal itu.

Make Me Your Queen [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang