1. Awal yang Baik

1.7K 113 5
                                    

- Cerita ini hanya funfiction aja ya guys.
Jangan sampai kebawa di real life.
Let's go kesayangan Chenji -




___




Jika bisa memilih hidup, maka lelaki tampan ini akan memilih dihidupkan di sebuah keluarga kaya raya yang bahkan hartanya tidak akan habis meskipun keluarga itu memiliki lebih dari tujuh turunan.

Raut wajah besungutnya bahkan tidak luntur semenjak ia meninggalkan rumah sederhana di desa tempat ia tinggal.

Sejujurnya, jika bukan karena hidupnya yang miskin dan perutnya yang butuh asupan makanan yang cukup, lelaki jangkung itu tidak akan dan tidak mau ikut dalam kelompok perampok bodoh ini.

Selain itu, hutangnya pada ketua kelompok membuatnya mau tak mau harus ikut dalam misi perampokan di sebuah istana kerajaan di sana.

Dan tentu saja, lelaki berperawakan tinggi menjulang itu yang harus jadi umpannya.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup menguras tenaga, akhirnya kelompok perampok itu telah sampai di sebuah desa dekat istana besar dengan rakyat yang begitu makmur.

Desa dengan masyarakat yang terlihat sangat bahagia, tidak terlihat satupun dari mereka yang bersedih. Pakaian yang terbilang rapi, wajah berseri-seri, dan tentu saja rumah-rumah dan pasar yang ramai dan asri.

Dua bola mata lelaki tampan itu mengedar, menelitik memperhatiakan apa saja yang bisa ia curi.

Hari masih pagi, banyak warga yang datang untuk berbeli, di pasar yang ramai ini, waktunya Jisung beraksi.

Dia mendekati seorang penjual kentang rebus yang cukup ramai. Jisung berusaha mencari celah diantara pembeli lainnya. Dan tanpa ada yang menyadari, dua kentang rebus dan beberapa koin pun sudah ia kantongi.

Tersenyumlah Jisung, setali tiga uang perutnya kenyang hatinya pun riang.

Lelaki bermata kecil itu segera berlari menuju kelompoknya yang sudah tertinggal cukup jauh. Di sebuah hutan dekat istana, mereka berkumpul bersama dan mulai merencanakan sesuatu.

Jisung hanya menguping, tidak mau dan ikut bersuara. Toh, bagaimana pun rencananya, Jisung lah yang pasti akan menjadi sasaran utamanya.

Dia sudah paham akan hal itu.

"Jisung, kau yang masuk dulu." tunjuk ketua kelompok pada Jisung. Lelaki berambut pirang itu mulai berbicara bagaimana Jisung harus bisa menyelinap masuk ke dalam istana.

Dan Jisung, tentu saja lelaki bodoh itu hanya manggut-manggut saja. Tersenyumlah semua anggota kelompok.

"Kami akan berjaga di luar. Beberapa akan ikut denganmu, tapi, lebih baik kau lakukan seperti biasanya."

Jisung tak menjawab. Dia hanya balas angguk dan melempar kulit kentang kesembarang arah. Lalu, berjalanlah dia menuju istana bersama tiga kawannya yang katanya akan menjaganya.

"Jadi, kita akan berpura-pura menjadi pelayan disana?" Jisung memulai percakapan.

"Ya, lihatlah pelayan itu. Habisi dia dan ganti bajumu dengan bajunya."

Tak membutuhkan waktu lama, Jisung pun beraksi. Dengan keahliannya menghajar beberapa copet di pasar, sekali pukul dua tiga pulau teratasi.

Tiga pelayan yang tengah bersantai di pinggir istanapun habis ia hajar.

"Baiklah. Kau yang masuk duluan, kami akan menyusul."

Jisung mendecik, dalam keadaan seperti ini, dia benar-benar ingin sekali menghajar tiga temannya itu.

Tangled (JiChen) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang