Protagonis Wanita Dengan Kekuatan Super, Sangat Ganas[3]

Bab 467: Aku Kakak Iparmu Sekarang

Lu Ye juga mengangguk, "Changle benar. Bibi Xie, Yan Yan, kita bisa menyelesaikan masalah lainnya. Dari kelihatannya, selain menyelesaikan tes paternitas, Bibi Xie, kamu dan Changle masih harus kembali dan bertindak. Kami tidak bisa membiarkan siapa pun melihat sesuatu yang tidak normal, terutama Bai Weiyang."

Xie Luan tertegun sejenak sebelum dia mengerti. Dia mengangguk dengan ekspresi rumit.

Bai Changle sedikit tidak senang. Dia mendengus. "Lu Ye, aku kakak iparmu sekarang. Bukankah kamu harus memperlakukanku lebih baik, ya?"

Lu Ye meliriknya dengan acuh tak acuh.

Bai Changle sangat tidak senang.

Tidak apa-apa jika dia diganggu sebelumnya, tapi sekarang dia adalah saudara ipar Lu Ye. Itu berbeda dari sebelumnya!

Tiba-tiba, sebuah pikiran melintas di benak Bai Changle. Dia menyeringai cerah. "Oh benar, Lu Ye, aku ingat pernah bertanya padamu sebelumnya apakah kamu tertarik dengan adikku. Apa yang kamu katakan saat itu? Oh, kamu bilang kamu sama sekali tidak tertarik pada saudara perempuanku. "

Lu Ye: "..."

Melihat Lu Ye dipermalukan di depannya untuk pertama kalinya, Bai Changle sangat senang hingga alisnya hampir terangkat!

Gu Yan menoleh dan mengangkat alisnya karena terkejut. Dia tidak tahu bahwa hal seperti itu telah terjadi.

Melihat tatapan bingung istri kecilnya, Lu Ye terbatuk canggung dan berkata, "Saya tidak tahu pada waktu itu ... Bai Changle, izinkan saya memberi tahu Anda, jika Anda kembali dan Bai Weiyang mengetahui sesuatu, Anda akan mati!"

"Aku tidak akan membiarkan dia mengetahui apapun. Aku sedang menjalankan misi sekarang. Saat misi selesai, aku akan menghadiri pernikahannya. Ha ha ha ha." Bai Changle benar-benar tidak bisa diganggu untuk berpura-pura di depan Bai Weiyang, saudara perempuannya yang tidak pernah dekat dengannya, sekarang dia mendengar bahwa dia sama sekali bukan saudara perempuannya. Tidak ada kekerabatan untuk dibicarakan.

Dengan mengatakan itu, tidak ada masalah dengan pihak Bai Changle.

Namun, Xie Luan pasti akan mengatur pernikahan Bai Weiyang, kan?

Gu Yan menoleh untuk melihat Xie Luan dengan ekspresi khawatir, "Bu, kamu masih akan mengatur pernikahan Bai Weiyang, kan? Bai Weiyang sangat menyukai Lin Haoran, dan aku hanya akan bersama Lu Ye. Jadi, apa pun yang terjadi pada akhirnya, saya masih berharap Bai Weiyang akan menikahi Lin Haoran."

"Tapi Weiyang akan menikah sebagai putri keluarga Bai sekarang. Xiao Yan, apakah kamu keberatan?" Xie Luan melihat bahwa Gu Yan masih sangat tenang saat ini. Dia sangat senang dan bangga, tetapi juga sedikit tertekan.

Berapa banyak kesulitan yang harus dia lalui untuk melatih karakternya menjadi begitu tenang? Bahkan jika dia sudah tahu kebenaran tentang latar belakangnya, dia masih bisa dengan tenang mengambil satu langkah pada satu waktu.

Jika itu orang lain, mereka pasti ingin segera melakukan tes paternitas dan melemparkan hasilnya ke wajah Bai Weiyang, kan?

Gu Yan mengangguk dan berkata dengan lembut, "Aku benar-benar tidak keberatan. Sebenarnya, saya tidak punya niat untuk kembali ke keluarga Bai sampai sekarang, jadi saya tidak peduli dengan status Bai Weiyang atau berapa banyak mas kawin yang dia bawa. Bu, saya sangat senang bahwa Anda dan kakak bersedia untuk mengakui saya. Juga," Gu Yan berhenti sebentar, lalu, dia berkata dengan lembut, "Aku juga sangat egois. Saya tidak memiliki kesan yang baik tentang Kapten Lin. Terlepas dari apakah dia menikah karena dia mencintai Bai Weiyang atau sesuatu yang lain, aku tidak ingin ada hubungannya dengan orang ini!"

Xie Luan bukan orang lain. Gu Yan bersedia mengatakan yang sebenarnya dan tidak harus berpura-pura tulus di depan ibunya sendiri. Hanya ada kebencian antara Gu Yan dan Bai Weiyang. Sekarang sudah mulai terungkap, tidak perlu berpura-pura lagi.

Xie Luan melihat bahwa Gu Yan telah mengungkapkan sikapnya dengan begitu lugas dan sangat mempercayainya. Dia merasa hangat di hatinya, tetapi pada saat yang sama, dia juga sangat tersentuh.

Xie Luan menepuk tangan Gu Yan dan berkata dengan lembut, "Nak, kamu telah menderita."