Protagonis Wanita Dengan Kekuatan Super, Sangat Ganas[3]

Bab 409: Kelemahan Ibu Lu Ye

Ekspresi Lu Ye sudah sangat jelek.

Orang bisa membayangkan betapa kesalnya Lu Ye dengan Song Yaqin barusan. Sekarang dia mendengar bahwa tulang ibunya patah dan itu ada hubungannya dengan Song Yaqin, bagaimana mungkin Lu Ye masih menahan amarahnya?

Gu Yan mencubit tangannya dan berkata dengan suara rendah, "Ayo masuk dulu."

Lu Ye mengangguk.

Ketika mereka berdua mendorong pintu terbuka, Lu Haiyang dan Qin Lanzhi di dalam berhenti dan menatap mereka.

Qin Lanzhi senang ketika dia melihat putranya. Namun, dia mengerutkan kening ketika dia melihat wanita aneh dan cantik di sebelah putranya.

Dia tidak perlu menebak. Dia tahu bahwa wanita muda yang cantik di sebelah putranya pastilah wanita yang telah merayu putranya dengan kecantikannya!

Ketidaksenangan Qin Lanzhi tercermin di wajahnya. Lu Haiyang merasa sedikit malu. Tentu saja, dia telah menebak identitas Gu Yan, jadi dia segera mencoba untuk memuluskan segalanya. Dia berkata, "Ah Ye, kamu baru saja turun dari kereta, kan? Mengapa Anda tidak pulang dan beristirahat dulu dan meletakkan barang bawaan Anda. "

"Song Yaqin-lah yang pergi ke stasiun kereta untuk menjemput kami." Suara Lu Ye masih sama seperti biasanya, tetapi mereka yang akrab dengannya akan tahu bahwa dia sangat marah sekarang.

Meskipun sudut mulutnya masih meringkuk.

Oleh karena itu, Qin Lanzhi sedikit bersandar, matanya berkedip-kedip.

Lu Ye tersenyum dan berkata, "Bu, mengapa kamu tidak memberitahu Song Yaqin untuk mengirimku pulang saat aku kembali hari ini?"

"Itulah yang saya katakan padanya, saya ..." Begitu Qin Lanzhi mengatakan itu, dia merasa ada sesuatu yang salah dan segera menutup mulutnya.

Senyum di wajah Lu Ye sedikit dingin.

"Oke, mari kita kesampingkan masalah ini untuk saat ini. Bu, katakan padaku, Ada apa dengan kakimu? Jangan berbohong kepada putramu, kamu tahu bahwa aku memiliki temperamen yang buruk. "

"Ah Ye, sebenarnya, masalah ini ..."

" Qin Lanzhi!" Lu Ye berkata dengan sangat serius, "Apakah kamu berencana untuk membohongi putra tunggalmu demi orang luar?"

Lu Ye tahu bahwa ibunya berhati lembut dan tidak punya ide, tapi ada satu hal dan itu adalah Qin Lanzhi sangat menyayangi Lu Ye.

Apa pun yang bertentangan dengan Lu Ye, Qin Lanzhi pasti tidak akan membantu.

Gu Yan berdiri diam di samping. Meskipun dia sengaja diabaikan oleh Qin Lanzhi, dia juga sangat tenang. Dia tidak merasa malu, marah, atau sedih seperti yang mungkin dirasakan orang lain.

Bagaimanapun, dia sudah lama siap secara mental. Ibu Lu tidak akan membiarkan dia lulus ujian dengan mudah. Terlebih lagi, situasi saat ini sebenarnya jauh lebih baik daripada skenario terburuk yang pernah dibayangkan Gu Yan sebelum dia datang.

Lebih-lebih lagi...

Gu Yan memperhatikan dengan penuh minat saat Lu Ye menggunakan kekuatan dan kelembutan pada ibunya. Dia bahkan mengerti satu hal dalam sekejap.

Itu adalah kelemahan ibu Lu.

Itu adalah putranya, Lu Ye.

Faktanya, Su Lina sudah melihat masalah ini. Itu sebabnya dia mengatakan bahwa Song Yaqin sebenarnya tidak terlalu pintar. Dia hanya berpikir dia pintar.

Bagaimanapun, dia telah bekerja ke arah yang salah sejak awal.

Kembali ke topik utama.

Ketika Qin Lanzhi mendengar kata-kata putranya, dia segera berubah pikiran.

Tidak peduli seberapa besar dia menyukai Song Yaqin, dibandingkan dengan putranya sendiri, Lu Ye, Song Yaqin segera menjadi orang luar.

Namun, mengenai patah tulang... Qin Lanzhi memandang suaminya, Lu Haiyang, dengan sedikit rasa bersalah.

Pada saat ini, Gu Yan diam-diam melepaskan cahaya putih dari liontin batu giok yang tidak bisa dilihat siapa pun, dan itu terbang ke kaki Qin Lanzhi yang terluka.

Tulang betis Qin Lanzhi retak. Itu sudah dibalut dan dirawat. Sepertinya tidak apa-apa, dan sekarang dia hanya perlu istirahat.

Lagi pula, tulang yang patah membutuhkan 100 hari untuk pulih.

Adapun penyebab patah tulang...

Gu Yan melihat cahaya putih dari liontin batu giok dan memulihkan informasi di benaknya. Dia tiba-tiba berkata, "Bibi, kakimu ... apakah itu patah saat kamu menari?"