FYK 22

816 23 18
                                    

"Memiliki mu adalah hal
terindah yang telah di berikan
Sang Pencipta untuk ku"

Angga Prayoga

...

"Kamu ini Istri mayor dek!!, Harusnya kamu memberikan contoh yang baik buat Istri adik-adik leting suami kamu" Ucap ibu Surya dengan suara meninggi.

Disinilah mereka, di kediaman Letkol Surya dan Istri beliau. Setelah kejadian tadi pagi, Mayor Sapri dan istri nya di panggil untuk menemui Letkol Surya . Bukan hanya Mayor Sapri, Angga dan Atika juga datang ke kediaman Letkol Surya malam ini.

Atika dan Bu Ajeng mendapatkan Teguran dan Wejangan yang di berikan oleh Istri dari Letkol Surya, Atika dan Bu Ajeng hanya menunduk kan kepala dan merasa bersalah.

"Ibu mengerti keadaan dek Atika, ibu Hamil memang rentan berganti ganti mood, tetapi lain kali dek Atika harus hati-hati dalam berbicara, apalagi ke atasan suami kamu, mengerti dek?" Wejangan dari Istri Letkol Surya

"Siap mengerti ibu" Jawab Atika menunduk

Walaupun Letkol Surya beserta Istri berteman dengan orang tua Atika, tetapi Atika tak pernah ingin di bedakan dengan ibu-ibu yang lain, dia harus tetap sama tanpa adanya kata di Istimewa kan karena pangkat Sang Ayah dan Sang Mertua.

"Ijin ibu saya ingin meminta maaf atas perlakuan yang saya lakukan kepada dek Atika" Ucap Bu Ajeng, lalu di angguki oleh Bu Surya

"Dek Atika saya Minta maaf atas perlakuan saya terhadap dek Atika, saya janji tidak bakal mengulangi perbuatan saya lagi"Ucap Bu Ajeng memeluk Atika, lalu di balas anggukan oleh Atika

"Ijin ibu Saya minta maaf juga atas perkataan saya yang mungkin menyakiti hati ibu"Ucap Atika.

Setelah bermaaf-maafan Mereka berpamitan untuk pulang ke rumah masing-masing, setelah kejadian tadi pagi Mayor Sapri memarahi Asma hingga menampar wajah sang adik, dia mengaku malu memiliki adik seperti Asma,Mayor Sapri meminta Asma untuk meminta maaf kepada Angga dan Atika. Sorenya Asma pun meminta maaf kepada Angga dan Atika, lalu pamit untuk kembali pulang kerumah orang tua nya.

Dalam perjalanan pulang Atika tetap menunduk sambil mengelus perutnya, Syukur lah kandungannya tidak bermasalah,Dokter mengatakan bahwa Atika hanya kelelahan dan kurang Nutrisi untuk janinnya. Dia telah berjanji akan menjaga kesehatan Dirinya dan janinya kepada Angga dan dirinya sendiri.
Sedari tadi pun Angga tidak mengajak nya mengobrol, apakah Angga marah kepadanya?
Atika pun melirik ke Angga, wajah Angga datar Atika jadi murung melihatnya. Angga yang sadar saat di perhatikan oleh Atika pun menaikkan satu alisnya.

"Mas Angga marah ya sama Atika?"Tanya Atika menggenggam tangan Angga sambil berjalan. Angga yang mendengar tuturan Atika pun tersenyum, "kok nggak jawab?, Ish mas tuh nggak usah senyum ya!!!" Ucap Atika salting

"Nggak sayang, mas gak marah."Ucap Angga sambil mengelus kepala Atika yang di baluti Hijab

Atika pun berhenti berjalan, Angga menaikkan satu alisnya

"Terus kenapa mas diemin Atika??" Ucap Atika mau menagis, Angga yang melihat Atika ingin menangis pun menangkup wajah Atika lalu menyapu lembut pipi Atika, Angga tersenyum dan mencium kening Atika

"Mas mau tunggu mood kamu baik, mas nggak mau kamu malah nangis nanti"Ucap Angga lembut, Ketika mood Atika sedang tidak baik, dia tidak akan memarahi orang-orang, tetapi dia akan menangis sesenggukan dan membuat orang bingung, Pernah sekali Saat Mood Atika sedang tidak baik, Angga meminta tolong untuk di bikinkan kopi, bukannya beranjak membuat kopi Atika malah menangis dan itupun membuat Angga bingung.

"Mas Angga jangan diemin Atika, Atika kesepian" Ucap Atika manja lalu bergelayut di lengan kekar Angga, Angga pun tersenyum lalu mencium pucuk kepala Atika.

"Mas ihhh di bilangin jangan senyum!!"Ucap Atika murung

"Loh emang kenapa sayang, mas cuma senyum loh?" Bingung Angga, Atika pun menghadap ke Angga

"Mas Angga mau liat Atika meleleh?? Terus kalo ada yang liat mas Angga senyum terus kecantol gimana??"Ucap Atika Cerewet

"Kecantol pohon?" Tanya Angga Usil

"Kecantol mba Kuntiii tuhh"Menunjuk ke pohon beringin di Samping mereka, Angga pun Tertawa sambil merangkul Atika dan lanjut berjalan

Atika pun tersenyum lalu memegang tangan Angga yang merangkulnya. Atika merasa jika perutnya sedari tadi berbunyi

"Masss Atika laper, pengen Nasi Padang, mas gak laper??"Ucap Atika memelas, Angga pun tersenyum jahil, dia memiliki ide untuk mengerjai Atika

"Laper sih, tapi mas gak kepengen nasi Padang" Ucap Atika, Atika pun menghembuskan nafasnya kasar

"Terus mas mau makan apa??"Tanya Atika kepada Angga, lalu Angga pun mendekat kan wajahnya ke telinga Atika, lalu berbisik

"Mas pengennya makan kamu"Bisik Angga yang membuat Atika bergidik ngeri, Atika mengerti apa yang di Maksud Angga. Atika pun melepaskan rangkulan Angga lalu berlari meninggalkan Angga, Angga pun tertawa lalu berlari mengikuti Atika.

Flashback on

"Atikaaa!!" Teriak Salisa tepat di samping Atika. Atika pun terlonjak kaget dan mengelus kupingnya.

"Apaasih kuping gue budek nih" ujar Atika mesem, Salisa hanya menyengir dan kembali duduk

"Lo ngeliat Lettu Angga lagi??, Gak capek Lo? Keren deh idola Lo dari kelas 10 kan hahaha" Ucap Salisa tertawa, "jangan kebanyakan haluu nanti jatuh sakit" Ucap Salisa membereskan bukunya masuk ke dalam tas.

"Liat aja nanti, gue bakal jadi istrinya Lettu Angga"Ujar Atika yakin, "Gue pasti di pertemukan, hmm pas dia kapten paling"Ujar Atika berpikir

Salisa tertawa dan menggelengkan kepalanya,
"Terserah Lo deh! gue mah cuma dukung, kalo jodoh" ujar Salisa memainkan ponselnya.

Flashback off

•••

Haiii man temannnnn
Seginii dulu yaaa, tugasnya menumpuk
See youu next chapter ❤️


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FOR YOU KAPTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang