2. SMA NEGERI 98

51 5 0
                                    

SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW DULU!

HAPPY READING

Bunyi Alrm pukul 05

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunyi Alrm pukul 05.00. Mengisi seluruh ruangan kamar bernuansa cokelat pastel ini mengusik tidur lelap seorang gadis yang tengah meringkuk didalam selimutnya. Gadis pemilik kamar ini terduduk diatas kasurnya dengan matanya yang masih terpejam. Ia mengumpulkan nyawanya yang masih tercecer di alam mimpi. Kedua tangannya direnggangkan dan mengkretekkan lehernya. Ratna meraih jam weker dan mematikan alarmnya yang masih berisik itu. Ia menyibak selimutnya dan turun dari ranjang melangkah ke kamar mandi yang ada didalam kamarnya itu.

Ratna berdiri didepan wastafel dan menatap dirinya pada pantulan cermin sembari mencepol asal rambutnya. Kemudian tangannya meraih sikat gigi serta pasta gigi. Aktivitas pertama yang Ia lakukan saat bangun pagi adalah menggosok gigi, dan dilanjutkan mencuci muka dengan facial wash yang cocok pada kulitnya.

Sehabis melakukan rutinitas wajibnya dikamar mandi, Ratna keluar dari kamarnya melangkah ke arah dapur. Keadaan dirumahnya ini masih remang-remang. Hanya ada beberapa lampu yang menyala. Papa, Mama dan Adiknya masih belum terbangun. Suasananya masih hening.

Hal pertama yang Ratna lakukan di dapur ialah mengambil sebuah panci lalu memutar air keran untuk membuat air panas yang nantinya digunakan menyeduh kopi, susu, teh dan minuman hangat lainnya untuk sarapan. Sembari menunggu air tersebut mendidih, Ia membuka kulkas dan mengeluarkan roti tawar, berbagai selai, buah-buahan, dan juga sereal Ia siapkan diatas meja makan.

Dirumah ini tidak adanya pembantu atau asisten rumah tangga untuk memasak, yang ada cuma hanya tenaga pembersih dan berberes-beres rumah yang datangnya setiap sabtu dan minggu. Meskipun orang tuanya Ratna dari kalangan berada dan termasuk ke dalam tipe orang kaya,  akan tetapi Mamanya tidak setuju adanya pembantu di rumah ini untuk memasak dan sebagainya. Semua tugas itu dilimpahkan kepada Ratna. Dari mulai menyiapkan sarapan hingga mencuci pakaian pun Ratna lakukan.

Tap tap tap!

Suara langkah kaki membuat Ratna menoleh menatap kedatangan wanita yang masih mengenakan piyama tidurnya.

"Pagi Ma," sapa Ratna tersenyum sambil meletakkan piring-piring putih di atas meja makan masing-masing tempat duduk.

"Itu kompornya dimatiin dulu, airnya udah mendidih," titah Desi yang sedang menuangkan air ke dalam gelas.

***


Gedoran pintu semakin brutal kala si pemilik pitu kamar tersebut belum terbangun.

"Reskaa! bangun ini udah jam delapan kamu gak sekolah apa?" teriak wanita yang memakai celemek berdiri didepan pintu kamar anak keduanya itu sambil memegang spatula. Wanita itu sedikit kesal pada anak keduanya ini yang paling malas bangun pagi dan memang harus dibangunin setiap hari, kecuali hari minggu. Nira memang sengaja mengatakan bahwa saat ini sudah pukul delapan pagi padahal nyatanya masih pukul enam.

Ritme CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang