JAN LUPA FOLLOW!
HAPPY READING!
Mata Ratna melebar menatap kertas yang baru saja dibagikan oleh ketua kelasnya. Angka satu di dalam lingkaran besar terpampang nyata pada pojok atas membuat dirinya tercengang mendapatkan nilai segitu. Kenapa ini? Padahal Ia sudah belajar keras sebelum ulangan dan Ia sangat yakin jawabannya sudah benar. Tidak mungkin Ia salah menjawab. Biasanya dirinya hanya salah satu atau dua soal tapi kali ini kenapa hanya benar satu? Sungguh sangatlah aneh. Mungkin saja salah periksa atau matanya yang sedang bermasalah melihat nilainya. Ya mungkin saja.
Gadis itu memejamkan matanya sejenak lalu mengerjapkannya beberapa kali. Dirasa cukup, matanya kembali menatap lembar jawaban miliknya itu. Dan.. Nilainya tetap sama tidak berubah. Jadi bukan matanya yang salah.
"Lin, pinjem bentar lembar jawaban lo. Gue mau nyocokin aja," ujar Ratna meminta lembar jawaban Lina teman sebangkunya itu. Lina mendapatkan nilai delapan puluh. Ratna ingin melihat nomor yang jawabannya benar saja.
"Nomer satu bener, dua bener," gumam Ratna sedang mencocokkan jawabannya. Dan ternyata jawabannya banyak yang benar.
Benar dugaannya ini salah periksa.
Pandangan Ratna langsung membaca nama pemeriksa yang tertulis dibawahnya terdapat deretan huruf Reska Pramudya (Ganteng). Ratna seketika jijik membacanya. Ia yakin cowok ini memang sengaja menyalahkan jawabannya.
Mood-nya dibuat hacur sekarang. Kenapa cowok itu selalu membuatnya kesal setengah mati.
***
Semilir angin menyejukkan berteduh dibawah pohon besar yang rindang mampu melindungi tubuh dari pancaran teriknya sinar matahari yang tak tertutup awan sedikit pun. Reska menyandarkan punggungnya pada batang gemuk pohon itu sembari memetik gitar dipangkuannya. Baru saja Ia mengambil gitar ini dari ruang musik sekolah.
Abram dan Jino sedang asik mabar game online duduk disebelahnya. Sesekali umpatan kasar keluar dari mulut mereka berdua jika mereka kalah.
Tiba-tiba kedadatangan seorang gadis membuat aktivitas mereka terhenti. Genjrengan gitar Reska jadi lenyap.
"Maksud lo apaan?" ucap Ratna dengan tatapan nelangsa. Ia akhirnya menemukan cowok resek ini setelah mencarinya kesana-kemari.
Abram dan Jino saling pandang tak mengerti apa yang dimaksud gadis ini.
"Gak ada apa-apa," sahut Reska santai kembali memainkan gitarnya. Reska sudah mengerti maksud dan tujuan dari Ratna. Pasti gara-gara lembar jawaban yang Ia periksa tempo hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ritme Cinta
Genç KurguSering dibanding-bandingkan, selalu ngerasa orang tua pilih kasih itulah yang dirasakan oleh gadis remaja berusia 17 tahun ini. Semenjak kehadiran sang adik, gadis yang kerap disapa Ratna ini jadi terasingkan oleh keluarganya sendiri. Dirinya bak di...