JANGAN LUPA FOLLOW!
HAPPY READING.
Ada dua tipe murid yang paling mudah diingat oleh para guru. Bahkan sampai namanya pun sangat dihafal. Pertama menjadi murid pintar dan selalu meraih prestasi. Kedua murid bandel, ngelanggar aturan dan pembuat onar.
Reska tergolong murid yang kedua. Seperti biasa dirinya kedapatan tak mengerjakan tugas.
Bu Deden berkacak pinggang memarahi Reska disebelah meja guru yang berada di pojok depan kelas. "Reska, kamu dirumah ngapain aja? Sampai bisa lupa ngerjain tugas yang Ibu kasih. Kebiasaan banget kamu ini lupa ngerjain tugas." Reska hanya cengengesan tak tahu malu.
"Ibu bingung lho, ngasih nilai keseharian kamu. Ulangan harian remedi terus, gak pernah aktif jawab pertanyaan, sering bercanda saat Ibu ngejelasin materi."
"Besok-besok kalau kamu gak ngerjain tugas lagi, Ibu panggil orangtua kamu," ancam Bu Deden.
"Sekarang kamu cari Pak Santo. Minta hukuman sama beliau," perintah Bu Deden.
"Yah, jangan ke Santo dong Buk. Hukuman dari Ibu aja ya," pungkas Reska tak ingin hukuman dari Pak Santo. Bagaimana tidak, Pak Santo guru BK yang suka menghukum murid bandel dengan keras serta bermulut racun. Tentu saja Reska ingin menghidar dari guru itu.
"Jangan ngebantah Reska! Cepat sana cari Pak Santo sekarang," telak Bu Deden.
***
Prittt!
Suara peluit milik guru olahraga mengintruksi murid dilapangan untuk memulai pengambilan nilai passing bola voli.
Nomor urut satu sampai enam sudah berjejer berpasangan melakukan pukulan passing. Sementara yang lainnya berada dipinggir lapangan menunggu giliran.
Dua buah bola voli diberikan pada mereka untuk latihan sembari menunggu giliran. Namun hanya segelintir murid yang mau latihan. Sisanya lebih memilih duduk santai mengadem dibawah pohon yang ada dipinggir lapangan. Para cowok resek berkumpul menyoraki yang mendapat giliran dengan terus saja berkata 'Eya..eya..' meledek jika pukulan bola tak mengenai tangan.
Merasa dirinya kurang dalam olahraga voli seperti ini, Ratna lebih memilih menggunakan bola voli yang nganggur untuk latihan daripada menonton dan ikut tertawa mencela teman kelasnya yang sedang mengambil nilai.
Ratna sedikit menjauh dari mereka dan melakukan passing dengan sendirinya. Begitu dirinya sedang melepar bolanya ke atas lalu terpukul mengenai kedua tangannya yang bertaut, tiba-tiba saja pukulan passing dari Ratna yang terlalu bertenaga dan posisi menyerong membuat bola biru kuning tersebut melambung ke samping hingga mengenai kepala seseorang yang berada diteras sekolah.
Bugh!
Cowok berpostur tegap itu kaget dan merasakan pening kala sebuah bola menghantam kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ritme Cinta
Teen FictionSering dibanding-bandingkan, selalu ngerasa orang tua pilih kasih itulah yang dirasakan oleh gadis remaja berusia 17 tahun ini. Semenjak kehadiran sang adik, gadis yang kerap disapa Ratna ini jadi terasingkan oleh keluarganya sendiri. Dirinya bak di...