10. SEPERTI ANJING & KUCING

37 3 0
                                    

FOLLOW DULU BARU BACA!

HAPPY READING.

"Menurut gue mending lo beli yang ini dulu Res

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menurut gue mending lo beli yang ini dulu Res. Harganya lebih murah dan kwalitasnya beda tipis sama yang itu. Bodinya juga sama," ujar Gery mengambil gitar yang berwarna sama dengan gitar yang ditanyakan Reska tadi.

"Ini berapaan, Bang?"

"Kalo buat lo gue kasih satu setengah juta doang mah."

"Serius Bang?" Reska tampak antusias.

"Seriuslah!"

"Oke Bang. Gue ngumpulin duit dulu. Inget ya Bang, ini jangan dijual dulu."

"Siaap. Lo tenang aja."

***

Ratna baru saja mengerjakan beberapa soal tugas Fisika yang menguras pikirannya mencari jawaban yang menurutnya benar. Tenggorokannya terasa kering butuh minum. Ia meraih mug keramik berwarna hitam polos disebelah tempat alat tulisnya. Mug itu ternyata hanya tinggal setetes air saja. Mau tak mau Ia harus keluar kamar dan pergi ke dapur untuk membasahi tenggorokannya.

Ratna beranjak membawa mug itu menuju dapur. Saat Ia membuka pintu kamarnya, terdengar orang ngobrol serta diiringi tawa nyaring. Sumber suara itu berasal dari ruang tengah. Ratna melangkah pelan melewati ruang tengah. Terdapat lima cowok yang masih mengenakan seragam sekolah. Seragamnya sama seperti seragam Dendi. Ya, mereka semua adalah teman sekolah Adiknya.

Langsung saja Ratna menuju dapur tanpa menghiraukan mereka. Sampai di dapur, Ratna melihat sang adik sedang menuangkan minuman soda ke dalam enam gelas yang sudah terisi es batu.

Mereka berdua sama-sama terdiam. Ratna membuka kulkas dan mengambil air dingin lalu dituangkan ke dalam mug yang dibawanya itu.

Dendi melirik kakaknya sekejap dan berdehem kemudian berkata, "Mama sama Papa pulangnya malem, ada kondangan. Makan malemnya pesen sendiri-sendiri."

"Oke," jawab Ratna datar. Sebelum gadis itu kembali ke kamarnya, Ia berpesan pada Dendi jangan sampai ruang tengah berantakan dan sampah berserakan.

"Suruh temen-temennya jangan seenaknya buang kulit kacang dan jangan sampai ruang tengah berantakan," pesan Ratna pada Dendi.

"Kan ada elo yang nanti ngeberisinnya," balas Dendi tersenyum smrik. Ratna hanya mendengus dan pergi dari dapur.

Hubungan Ratna dan Dendi memang terlihat tidak seperti kakak adik pada umumnya. Mereka berdua tidak akur dan sering terjadi perang dingin diantara mereka berdua. Dendi lebih condong disayang dan dimanja oleh Mamanya. Sementara Ratna ngerasa lebih disayang Papanya.

Meskipun mereka tinggal dalam satu atap yang sama dan satu keluarga, mereka berdua sangat jarang mengobrol, bercanda atau saling mengusili satu sama lain. Mereka berkomunikasi hanya seperlunya saja. Dendi pun memanggil Ratna tanpa embel-embel sebutan 'Kak' atau 'Kakak' karena Ia sudah terbiasa dari kecil memanggil Ratna layaknya seperti temannya sendiri. Toh hanya terpaut usia setahun saja, menurutnya. Sungguh aneh hubungan kakak beradik ini.

Ritme CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang