Satu minggu telah berlalu setelah makan malam hangat bersama seluruh keluarga besar. Semua kembali pada kesibukkannya dan negara tempat tinggal masing-masing.
Sedangkan Glowry memilih untuk menamatkan pendidikan di Hidden side. Sekaligus menggantikan peran sang kakek. Ruang kontrol utama telah resmi beralih pada Glowry dan saat ini, Glowry yang menjadi pemegang dan pengendali penuh. Dia tidak seorang diri, masih ada tim yang membantu dirinya di tempat itu. Orang yang berada di ruang itu, tentu saja orang-orang terpilih dan profesional. Serta kemampuan dalam dunia kimia dan teknologi.
“Senang bisa melihatmu kembali. Em, aku dengar kau mencapai nilai tertinggi dalam eksperimen yang kau ciptakan di Korea. Itu menakjubkan,” celetuk seseorang yang baru saja datang dan duduk di kursi samping Glowry. Kedua mata tidak memandang Glowry, mengucapkan dengan titik fokus ke layar besar yang sedang ia buka.
Glowry menoleh ke samping sekilas. “Berlebihan. Aku bukan apa-apa. Hanya sebuah keberuntungan yang tidak sengaja,” jawab Glowry santai. Seulas senyum tipis terukir di bibirnya.
Sungguh, ia tidak pernah sekalipun merasa dirinya hebat atas pencapaian yang diraih selama dua tahun di Korea. Ia sendiri tidak pernah mencerna perjalanan waktu dua tahun di Korea. Saat itu, ia hanya mencari sesuatu untuk meleburkan rasa di malam yang menyedihkan. Membuat otaknya beralih dan membuat tubuhnya lelah hingga tertidur. Menemui pagi dengan setumpuk tugas sulit yang harus diselesaikan secepat mungkin. Sampai benar-benar lupa apa yang telah menimpa dirinya.
“Tetap saja kau hebat. Boleh aku bertanya?”
“Silahkan,!”
“Aku tidak melihat Fala. M-maksduku.... begini, kau dan dia itu seperti garpu dan sendok...” orang di samping Glowry terdengar gugup dan terbata.
“Dia berada di San Fransisco. Kedua orang tua kami di Kanada, dan dia merasa bebas tanpa adanya aturan maupun teguran. Hal itu yang membuatnya nyaman lalu memilih untuk tinggal disana,” jawab Glowry cepat sebelum kalimat pertanyaan itu selesai.
Glowry mengulum senyum. Saudaranya yang centil dan bar bar itu ternyata memiliki pengagum rahasia. Tanpa terasa ternyata semua telah dewasa.
“Oh, begitu ya.” Terdengar hembusan nafas pelan nan kecewa.
“Kau menyukai saudaraku itu, Vic?” pertanyan spontan yang Glowry lontarkan.
Tubuh yang semula tenang mendadak menegang ketika Glowry melirik melalui ekor matanya. Meski mereka mengobrol tapi titik fokus tetap pada layar.
“Kau salah sangka. A-aku hanya sekedar bertanya,” elak Vic penuh keyakinan agar Glowry tidak curiga.
“Aku tidak akan mengatakan kepada orang lain,Vic. Jujur, aku senang mendengar ada seseorang yang menyukai saudaraku yang super urakan itu,” tutur Glowr. Sontak membuat Vic memutar kursi ke arah Glowry. Menatap serius gadis itu.
“Dia sangat manis.” Setelah mengatakan kalimat itu, Vic memutar kursinya ke tempat semula.
“Perlu aku sampaikan kepadanya?” tanya Glowry yang kini menghadap Vic penuh.
Menoleh cepat pada Glowry. “Tidak.” Vic menolak dengan menggeleng cepat.
“Kenapa?”
“Akan sangat berbeda saat dia tahu aku menyukainya. Jika dia suka padaku, itu keberuntungan. Tapi, jika sebaliknya akan membuat ketidaknyamanan.” Terang Vic dan diangguki Glowry.
“kau benar sekali.” Glowry setuju dengan penuturan Vic.Menghembuskan nafas singkat dengan menyandarkan punggung di sandaran kursi putar yang kini ia tempati.
“Sudah sore, kau tidak pulang?” tanya Vic. Menggantikan topik pembicaraan.
“Apa jam kelas di kelas otomotif telah usai?” Glowry bertanya balik.
Vic menutup komputer yang sejak tadi di mainkan. Lalu, memutar tubuhnya hingga menatap Glowry dengan sebelah alis diangkat.
“Aku ada janji dengan Eldrixy,” ucap Glowry. Seakan tahu ekspresi yang ditampilkan Vic.
“Sejak kapan kau dekat dengannya? Seingatku kau baru masuk. Sedangkan Drixy sendiri jenis orang yang sulit di dekati,” Tanya Vic heran.
“Sebenarnya aku sudah mengenal dia sebelum masuk. Lebih tepatnya tiga hari sebelum masuk. Dia berlatih bela diri di tempat papi,” jelas Glowry. Setelahnya ia berdiri dan tersenyum pada Vic.
“Yeah. Aku rasa, kalian memang cocok. Sama-sama dingin. Aura yang tidak biasa,” timpal Vic.
“Benarkah?”
“Itu yang ku amati padamu pun Drixy,”
“Baiklah, aku pergi dulu Vic.” Pamit Glowry.
Pergilah Glowry dari ruang itu. Melewati lorong berbeda dari lorong biasa dirinya masuk. Masuk dalam lift yang akan membawa dirinya ke sudut dinding bagian kampus.
Di bangku taman, seorang pria dewasa sedang duduk bersama gadis muda. Terlihat santai dan cukup akrab. Seorang pria dewasa melipat tangan di depan dada dengan punggung yang menyandar di sandaran bangku. Sedangkan si gadis muda sibuk memainkan ponsel.
“Akhir pekan aku akan menjemputmu,” ucap si pria dewasa.
“Kemana?” tanya si gadis tanpa menoleh pada si pemilik suara.
“Menemui istriku. Sudah saatnya kau ada diantara kami,” jelas si pria.
Menghentikan jarinya yang tengah sibuk bermain di layar ponsel lalu memutar cepat kepala ke samping.
“oh tidak. Terima kasih!” tolaknya mentah-mentah.
“Drixy! Tidak bisakah kau menuruti keinginan daddy?” ucapnya dengan nada sedikit naik.
“Aku bahagia dengan kehidupanku ini. Bebas dan tanpa ada seorang pun yang tahu dari mana asal diriku.” Bantahnya tak terkalahkan.
“Sampai kapan? Elvrince juga perlu tahu jika kau putriku,” mencoba membujuk. Pria dewasa itu tidak lain ialah Dreyhan.
“Sejak awal juga telah salah. Lalu,untuk apa sekarang Daddy memaksaku ke rumah itu. Dad, aku telah menemukan kehidupan indah dan nyamanku. Aku masih sangat muda, dan aku tidak mau dan belum siap pusing dengan rentetan dunia bisnis.” Tolak Drixy. Kekeh pada pendiriannya.
“Eldrixy! Daddy cukup sabar menunggu selama ini. Tolong!” suara Dreyhan meninggi. Habis sudah kesabarannya.
Drixy berdiri tegak. Sorot mata tajam dan aura dingin juga menguar saat sang ayah meninggikan suaranya. Ia telah dewasa dan berhak menentukan pilihannya. Bukannya ia akan membangkang. Tapi, sejak kecil ayahnya sendiri yang membuatnya terpaksa mandiri. Jika sudah ada Lio,untuk apa dirinya ada diantara mereka.
Berada di sekolah privat ini saja terkadang membuatnya seperti di penjara, apalagi jika dirinya berada di tengah keluarga. Tentu amat sangat memungkinkan jika ia tidak akan sebebas selama ini. Lebih baik ia mengakhiri perbincangan ini dari pada harus berdebat lebih panjang. Lagi pula, ia ada janji dengan Glowry. Hubungan antara dirinya dan pria di depannya tidak ada yang boleh tahu. Jika ditanya alasan apa yang membuat Drixy sendiri berada disini yaitu memberi sedikit rasa patuhnya kepada orang tua.
“Ah, sudahlah. Percuma saja duduk disini bermenit-menit jika untuk diminta pulang,” putus Drixy sambil meraih tas yang tergeletak di bangku lalu menggendong di punggung.
Dreyhan ikut berdiri. “Daddy belum selesai!” tegas Dreyhan dengan lantang.
“Dad! Aku bisa menjaga diriku. Jika terus memaksa, aku akan kembali ke California.” Tandas Drixy. Lalu berbalik meninggalkan Dreyhan seorang diri.
Terus melangkahkan kaki selebar mungkin. Mengusap sudut mata yang siap meneteskan bulir bening. Sekuat apapun dirinya,tetaplah seorang anak yang selalu merindukan kasih sayang kedua orang tua. Tidak tahu apa yang kedua orang tuanya lakukan kepada dirinya. Sejak kecil ia di asingkan. Lalu, saat berusia tiga belas tahun seorang pria gagah nan berwibawa mendatangi rumah sederhana miliknya mengaku bahwa dirinya putri dari pemilik perusahaan bisnis terbesar di Amerika.
Glowry yang baru saja keluar dari lorong tersentak saat orang yang akan ditemui berjalan terburu melewati dirinya. Sejenak ia terlihat bingung. Namun,segera ia berlari mengejar temannya.
“Hei! Kau mau kemana?” tanya Glowry saat langkah lebarnya berhasil menyusul Drixy.
“Kebetulan kau ada disini. Kita ke Dragon light. Sekarang!” Drixy memutuskan sepihak.
“Ba-ik. Tapi pelankan langkahmu! Astaga. Kau seperti orang kesurupan.” Protes Glowry.
Protes Glowry tidak dihiraukan oleh Drixy. Langkahnya terus melebar lalu masuk ke dalam angkutan listrik yang akan membawa ke landasan helikopter. Kebetulan angkutan yang dimasuki Drixy dan Glowry tidak ada pengemudi. Drixy mengambil alih kemudi dan menjalankan ke arah Helikopter terparkir. Dua gadis itu meninggalkan area hidden side.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take your heart (Auston Series 4 Adult Romance)
Romancearea khusus 21+ setelah perjuangan panjang Glowry untuk menyatukan keluarga,kini di usia 19 tahun ia harus kembali bertarung dengan dunia baru yang melibatkan hati. jatuh pada tempat yang rumit. "Harus dengan cara ini agar kau terus terikat denganku...