"Aku mau keluar." Kemudian lili keluar dari ruang pertanian itu.
"Ah ini seperti di novel, pemeran utama wanita mendapat ruang." lili bahagia berguling guling di kasur nya.
Pasalnya dia cukup iri saat membaca novel itu. Tapi ternyata dia juga mendapat ruang. Tapi dia tidak perlu bertransmigrasi untuk mendapatkan ruang.
Um jika tidak ada transmigrasi artinya akan ada suatu kejadian dari alam yang mengganggu hidup manusia. Aku harus bersiap!!!
"Terimakasih nenek moyangku." lili membungkukkan tubuhnya ke arah kuburan leluhurnya di sebelah Utara desa.
Setelah lili membungkukkan tubuhnya dia tiba-tiba merasa segar yang tak dapat dijelaskan. Seolah kendali ruang sekarang ada di tangannya. Mungkin ini halangan para leluhur dan ujian terimakasih.
Tak lama kemudian terdengar suara nenek mengetuk pintu.
"Lili ini sudah hampir siang, sebentar lagi nak key akan datang," Kata nenek di depan pintu.
"Iya nek lili bangun," Jawab lili.
Lili segera merapikan barang-barang nya. Dia ingat punya beberapa benih sayur di ruang utilitas. Mungkin dia bisa mulai menanam nya.
Segera lili pergi ke ruang utilitas dan mengambil setengah dari setiap jenis benih.
Ada benih Semangka, melon, kangkung, kacang panjang, cabai, ranti, bawang merah, bawang putih, mentimun, wortel, terong, labu, ubi, kentang."Masuk." kemudian benih di tangan lili hilang.
"Wahhh." lili kagum seperti melihat trik sulap, tapi yang menjalankan adalah dirinya sendiri.
Karena ini masih jam 10.00 dan key akan datang 2 jam kemudian dia akan pergi ke gunung mencari bibit buah.
"Nenek, lili mau ke gunung sebentar," Kata lili mengambil tas kasar, sabit dan cangkul kecil.
"Jangan lama-lama lili." nenek menjawab.
"Iya nek."
Di gunung banyak bibit buah yang terbengkalai, dulu ada orang yang menyewa untuk menanam buah buahan. Tapi karena transportasi yang tidak nyaman dan kehilangan keuntungan, pengusaha tersebut meninggalkan kebun buah itu.
Saat mencapai gunung lili melihat bibit mangga dan jambu. Segera dia menggali pohon kecil itu dan memindahkan nya ke ruang. Dan lili juga memindahkan mangga berpohon pendek yang sudah berbunga! Tinggal menunggu hasil nih.
Setelah berjalan sebentar di semak-semak lili melihat pohon anggur, dia juga memindahkan nya. Setelah bolak balik lili sudah mendapatkan beberapa bibit buah. Seperti pepaya, nangka, sirsak, apokad, jeruk.
Ada juga pepaya mini yang buahnya kecil, pepaya ini sudah terlihat mengeluarkan bunga. Tunggu sedikit lagi pasti berbuah. Tapi lili mencangkul 2 pohon pepaya mini yang akan berbuah dan memasukkannya ke ruang.
Setelah mencangkul dia meratakan tanahnya, agar orang tidak curiga. Kenapa dia hanya mengambil 2? Jika dia ambil semua penduduk desa akan bertanya-tanya. Tangan jahil mana yang memotong makanan penduduk desa!
Untuk nangka, sirsak dan apokad dia melihat ada anakannya disebelah pohon besarnya, langsung saja dia mencangkul tanah disekitaran bibit. Dan jeruk, pohon jeruk memang tidak terlalu tinggi namun dia mengambil bibit nya yang masih kecil.
Karena waktu sudah hampir habis lili segera pulang. Sampai di rumah dia melihat key yang duduk di ruang tamunya.
"Nah ini lili sudah pulang," Kata nenek.
Lili meletakkan kayu bakar yang dibawanya. Sebenarnya ini hanya untuk penutup mata, jika lili tidak membawa apa-apa dan tinggal di pegunungan lama, nenek akan khawatir dengan kecelakaan lili.
"Darimana saja baju sampai kotor lumpur gitu?" tanya key.
"Hehe tadi liat ayam hutan, ngejer eh malah ga ketangkep." cengir lili.
"Yaudah aku mandi, trus pulang ke apartemen ya," kata lili beranjak pergi ke kamar mandi.
Setelah mandi dan mengambil barang bawaannya lili segera naik ke boncengan key.
"Pegangan," Kata key.
"Iyaa kakak...," Jawab lili.
Semilir angin panas meniup mereka berdua. Panas sekali, seperti nya suhu hari ini bertambah dari kemarin.
Di jalan key membelikan lili nasi bungkus untuk makan siang. Dia tau lili belum sempat makan siang setelah turun gunung pasti kelaparan.
"Hehe makasih kak."
Setelah sampai di apartemen lili mengganti bajunya yang basah, sementara key menghidupkan kipas angin.
"Panas banget, padahal abis mandi, seger bentar, trus panas lagi," ujar lili.
"Kakak ke sebelah ya, mau mandi." key segera keluar apartemen lili.
Tak lupa sebelum keluar mengecup bibir lili cepat. Lili hanya tersenyum malu, dia sudah terbiasa dengan perilaku key yang suka menciumi wajah nya.
Setelah key keluar, lili mengunci pintu apartemennya. Dia tau key akan melanjutkan pekerjaan yang akan dilakukan besok.
Lili diam di depan kipas angin. Apartemen nya tidak memiliki AC karena biayanya ke listrik yang mahal.Melihat apartemennya dia mulai menyapu debu. Mencuci baju, membersihkan kamar. Setelah beres-beres lili kembali berkeringat dia duduk lagi di depan kipas anginnya.
"Kapan hujann, gausah hujan mendung aja gapapa udah lumayan," gumam lili.
Tiba-tiba terbersit sebuah ide. Panas gini, suhu yang tiap beberapa hari bertambah panas. Jangan-jangan akan ada kemarau panjang!! Tapi ini hanya kemungkinan, lainnya dia harus memastikan dulu.
Tapi dia harus berjaga-jaga jika benar-benar akan ada kemarau panjang dia harus mempersiapkan cadangan makanan!!! Jangan-jangan ruang bisa dibuka karena akan ada bencana alam?
Ah ini bisa terjadi!! Apapun itu, dia akan terus berjuang untuk hidupnya menemani orang yang dia cintai.
🐳🐳🐳
Penulis: jangan lupa vote nya ygy...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Neighbore With Space
FantasyKey dan lili sudah bertetangga semenjak kecil. Hubungan mereka yang hanya teman biasa berubah menjadi sepasang kekasih ketika mereka harus saling mendukung satu sama lain. Key dan lili tinggal di apartemen tua dan apartemen mereka bersebelahan. Key...