Bab 9

33 6 7
                                    

Setelah mandi di kolam ruang lili mulai berkeliling lagi. Melihat ke sungai udang dan ikan nila nya menjadi besar. Dan ah apa itu? Kecil-kecil? Oh ternyata itu anak ikan.

Jadi ikannya sudah beranak? Senang sekali saat besar dia bisa makan ikan sepuasnya. Ikan dan udang nya hanya beberapa karena harganya mahal dan masih hidup. Jadi hanya dapat beberapa saja.

Melihat ke ayam dan bebek nya juga sudah besar. Sebentar lagi dapat bertelur dan dia tidak khawatir makan telur setiap hari.

Uhh senang nya, ini yang dinamakan rejeki nomplok. Karena sibuk memanen dan waktu di ruang selalu terang. Lili jadi lupa waktu!! Saat keluar dai ruang dia melihat key yang suram dan bermata merah seakan ingin menangis.

"Key?" Panggil lili dengan hati-hati.

Key menoleh ke belakang

"lili," panggil key mencekeram pundak lili.

"Kamu tadi kemana aja? Aku cari di semua ruangan ga ada," tanya key dengan sungguh-sungguh lalu memeluk lili dengan erat.

Key tidak mungkin kehilangan lili. Tanpa lili, key tidak sanggup hidup. Lili adalah cahaya key. Memeluk dan menghirup aroma lili, key menjadi tenang.

Lili menepuk punggung key dengan perasaan bersalah. Melihat apartemennya yang agak berantakan, key pasti bingung mencari nya.

"Maaf, aku ga bilang," Kata lili.

"Kamu kemana? Kenapa tiba-tiba muncul di belakang aku?" Tanya key tajam.

Dia jelas-jelas sudah mencari se isi apartemen tapi tidak ada lili. Tidak mungkin lili sebesar ini dapat bersembunyi darinya.

"Umm aku jelasin, tapi kunci pintu nya dulu ya," kata lili dan key beranjak mengunci pintu.

Lili sudah membuat keputusan bahwa dia akan memberi tahu key. Key adalah kepercayaan lili. Penopang hidup lili.

"Jadi aku punya ruang, aku bisa masuk ruang tapi manusia lainnya tidak." Lili menjelaskan panjang lebar.

Tapi dia tidak menjelaskan asal muasal dari mana dia mendapatkan ruang. Kemudian lili mengeluarkan buah di kresek dari ruang.

"Aku berencana menjual hasil ruang di toko kakak," kata lili.

"Lili, apakah ruang ini memiliki efek samping pada tubuh mu?" Tanya key khawatir

"Ga ada, cuma diawal agak pusing aja," jawab lili.

"Lili ruang ini bisa jadi sumber kecemburuan, kamu harus merahasiakan nya, ga boleh ada yang tau. Siapapun itu!!"

"Iya kakak, lili cuma memberitahu kakak karena lili sangat-sangat percaya kakak," kata lili.

Key memeluk lili lagi, dia sungguh ketakutan. Apakah ada ruang ajaib? Ini gila!! Jika ketahuan lili bisa di bawa ke penelitian. Dia masih belum cukup kuat untuk melindungi lili nya.

"Sayang kalo kamu mau mengeluarkan atau memasukkan barang harus ada penutup tas, okey?"

"Iya kakak, lili janji." Lili memeluk leher key.

"Besok malam kamu ke toko kakak, kakak juga akan menjual benih untuk mengurangi perhatian publik. Jadi kamu tidak perlu ke toko benih untuk membeli."

"Makasih kakak, kakak selalu menyelesaikan pekerjaan lili yang kurang teliti," Ucap lili.

"Semua untuk mu sayang nya kakak," ujar key kemudian membungkuk dan mencium bibir merahnya.

Senyum di mata nya tidak bisa disembunyikan.

"Umm kakak bagaimana jika aku menukar buah-buahan ini dengan rempah yang dijual kakak?"

"Untuk apa lili?"

"Aku punya ide, aku mau masak banyak biar kalo lapar ga perlu masak lagi, kan di ruang udah ada, statis lagi ga bakal basi."

"Ada-ada aja ide kamu, boleh tapi kalo masak jangan banyak-banyak dulu selain bosen kamu juga seiring waktu bisa meningkatkan kualitas masakan kamu," saran key.

"Wahh boleh tuh kak." lili berbinar mendengar saran key.

Kemudian lili mengeluarkan satu kresek tiap-tiap buah dan sayuran yang telah diambilnya.

"Ini untuk kakak, bisa di coba jual dulu kak, buat liat efek nya."

"Okey kakak ambil ya," kata key gemas, mencubit hidung lili.

Kemudian key memindahkan ke apartemen nya. Dan lili mengerjakan tugas sekolah nya. Malam ini dia tidak makan malam karena sudah kenyang dengan buah yang tadi dimakannya.

🐳🐳🐳

Penulis: key perhatian banget ya, ck author jadi iri ke lili. Jangan lupa vote reader sayang❤️❤️❤️

My Neighbore With SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang