Bab 12

53 9 1
                                    

Malam berlalu dengan cepat. Pagi sekali jam 3, key dan lili sudah bangun dan berkemas.

"Uhh dingin," Usap lili pada badannya agar terasa hangat.

Padahal agak siangan akan terasa sangat panas.

"Ayo kak makan dulu," Kata lili mengeluarkan makanan dari ruang nya.

"Ya." key menghentikan aktivitas nya yang sedang memasukkan alat pancing kedalam tas pancing.

Setelah mereka sarapan pagi, key melanjutkan berkemas sementara lili memasuki ruang untuk mengambil cacing.

"Banyak banget cacingnya," kata lili sambil menggali.

Lili mengisi menggunakan botol air minum yang berukuran sedang. Tidak sampai 15 menit dia sudah mendapatkan 1 botol penuh.

"Udah cukup nih," kata lili kemudian dia keluar ruang.

Tampak key dengan barang-barang nya tas pancing, kotak untuk ikan nya, timba, dan jaring kecil.

"Udah siap?"Tanya key menggendong tas nya.

"Udah kak, makan siang tinggal ambil di ruang," jawab lili.

"Aku juga udah siapin kentang goreng, keripik kentang sama ubi panggang. Dijamin ga kelaparan deh." cengir lili.

"Oke deh yuk berangkat," Kata key sembari keluar apartemen, lili pun mengikuti dan key mengunci pintu nya.

Udara sejuk di pagi hari membuat mereka menggigil. Key dan lili sama-sama menggunakan jaket tipis karena nanti siang akan panas sekali. Matahari belum terbit, jalanan masih terasa gelap.

Perjalanan ke arah laut selama 1 setengah jam yang letaknya berada di luar kota. Ketika sampai di pinggir pantai key memarkirkan sepeda nya.

Kemudian mereka akan naik perahu menuju pondok yang terapung di tengah laut. Saat ini matahari mulai terbit. Menyilaukan pandangan ke arah laut, sejuk namun nyaman.

"Pak ke keramba ya," kata key di pinggir pantai
Yah keramba namanya untuk pondok yang terapung di tengah laut.

"Iya mas, ini no telp saya kalo sudah mau pulang," Kata pemilik perahu sembari memberikan nomer telpon nya.

"Paling nanti pak agak mau sore sekitar jam 3 pulang nya."

"Iya mas."

kemudian perahu menuju tengah laut
Lili duduk diam di bagian tengah perahu sementara key di ujung depan perahu dan bapak yang menjalankan perahu di bagian belakang.

Sesampainya di salah satu keramba. Mereka pindah dengan sangat hati-hati dari perahu ke pondok nya itu. Meskipun key dan lili sama-sama bisa berenang tapi siapa yang ingin berenang di laut yang dalamnya tidak diketahui!! Bagaimana jika ada ikan paus lewat??

Sungguh pemikiran yang konyol, membayangkan berenang di tengah laut saja membuat takut.Setelah mereka duduk di pondok itu, perahu pun meninggalkan mereka dan kembali parkir di pinggir pantai.

Lili melihat daerah sekitarnya. Jarak antar pondok satu dengan pondok lainnya jauh. Terlihat pondok di belakangnya sudah terdapat orang memancing.

Kebetulan pondok di sebelah tidak ada orang, dan pondok ini menghadap ke jalan raya di pinggir pantai. Aman jika lili akan memasuki ruang tapi untuk jaga-jaga lili membawa kain seperti selambu untuk menutupi bagian depan pondok.

Key sudah mulai menyiapkan pancing dan mengaitkan cacing ke kail. Sementara lili membereskan tempat mereka duduk menata makanan ringan yang di bawanya. Menggelar kain karpet untuk tempat duduk dan beristirahat. Mengeluarkan kopi untuk key minum dan teh untuk lili.

Saat key melepaskan pancing nya dia juga menyiapkan pancing untuk lili. Pondok bergoyang-goyang di terjang arus. Semilir angin menerpa mereka. Kain untuk menutup selambu bergulir terkena angin. Sehingga lili harus mengaitkan ujungnya dengan benda berat.

Saat key akan mengaitkan cacing ke kail pancing lili. Pancing key sudah bergetar keras tanda ada ikan yang makan. Langsung saja key men straik pancing nya. Terasa berat saat di tarik.

"Pasti ikan gede nih kak," kata lili semangat
Key masih fokus berusaha menarik pancing nya.

5 menit kemudian si ikan terangkat ke atas. Nampak sekali ikannya besar. Lili mengambil jaring khusus ikan. Membantu key membawa ikannya ke atas. Sang ikan menggelepar gelepar tidak ada air.

"Mau langsung di masukin ke ruang?" Tanya key.

"Iya deh kak." lili melambaikan tangannya, si ikan langsung menghilang dalam pandangan.

Key memasang kembali cacing ke kailnya. Lili pun juga, mereka sama-sama melemparkan kail berisi cacing ke laut.

"Weekend depan kita mancing di sungai saja ya."

"Um, seperti nya cacing yang dibawa dari ruang efektif." Lili menanggapi.

Tak lama kemudian pancing mereka berdua bergetar lagi. Segeralah mereka mengangkat nya. Kali ini mereka mendapat 2 ikan seberat setengah kilo. Mereka terus memancing sampai cacing di botol sudah tersisa seperempatnya. Mereka memancing sambil bercerita dan makan makanan ringan.

Disela-sela tiba-tiba telepon key berdering. Key melihat nomer asing dia mengangkat dengan Santainya. Setelah mendengar penjelasan pihak lain key terlihat mengerutkan kening tidak setuju. Tak lama kemudian dia menutup teleponnya.

"Kenapa kak, siapa yang nelfon?"

"Katanya pemilik mall baru, dia nawarin kerja sama soal sayur dan buah juga dia ngancam ngasih tau darimana buah dan sayur ini."

"Trus gimana kak?"

"Kakak rasa dia udah menyelidiki soal pasokan tapi masih ga jelas darimana sayur dan buah ini. Lili tenang aja kakak bisa mengatasi ini."

"Um, oke."

Kemudian mereka melanjutkan kegiatan sebelumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Neighbore With SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang