4. Faren's Help

1.1K 72 22
                                    

di Malam hari ini Faren yang sedang mengendarai motornya tengah berhenti ketika lampu lalu lintas berubah warna menjadi merah, ia menoleh ke sekitar memperhatikan mobil-mobil dan motor yang berlalu lalang. Faren baru saja hendak pulang ke rumah, tadi sepulang sekolah ia langsung pergi bermain dan berkumpul bersama teman-temannya, yang tentu saja sudah mendapat izin dari Bundanya, dan kini ia akan pulang karna sudah malam.

Hingga dimana lampu lalu lintas berubah hijau dan mata Faren menangkap seorang perempuan yang di tampar oleh seorang laki-laki di taman dekat lampu merah, Faren mengenali perempuan itu, ia mengernyit, "Bella," gumamnya.

TINNNNN

Faren terkejut saat beberapa mobil mengklaksonnya, ia segera menepikan motornya dan menghampiri apa yang ia lihat.

"LO TUH HARUSNYA SADAR DIRI, LO GA LEBIH DARIPADA YUANITA!"

Faren berhenti berjalan saat jaraknya dengan Bella dan seorang laki-laki yang tak ia kenal itu lumayan dekat, Faren kembali mengernyit dalam ketika laki-laki itu memukul Bella dan Bella hanya diam dengan menangis. Drama indosiar macam apa ini?

Laki-laki itu menjambak Bella dan mencengkeram dagunya, "DENGER! GUE LEBIH SUKA SAMA KAKAK LO DARIPADA LO!"

Mata Faren menatap tajam laki-laki itu yang terus berbuat kasar dengan Bella, Faren tak menyangka ada laki-laki yang sangat menjijikan sepertinya sampai memukul perempuan di tempat umum seperti ini.

Faren berjalan mendekat lalu mendorong dada laki-laki itu, "Perempuan Man, kasar banget. Adu tonjok sama gue aja sini." kata Faren dengan menatap laki-laki di depannya.

"SIAPA LO?! GAUSAH IKUT CAMPUR! INI URUSAN GUE SAMA LONTE ITU!" laki-laki itu menunjuk Bella yang sudah terisak di belakang Faren dengan menunduk. "Ohh atau lo salah satu client nya dia? iya?" tanyanya sembari terkekeh sinis membuat Faren terus menatap laki-laki itu lekat.

"Asal lo tau aja, ni cewe suka keluar masuk club ngelayanin para om-om buat dapetin duitnya, ni Lonte-"

Faren memukul mulut laki-laki itu tanpa memunggunya selesai berbicara, "Lo kebanyakan omong anjing! Lo kaya banci sadar ngga hah?! Mukul cewe di tempat umum kaya gini, cihh!" Faren berdecih sinis, "Potong aja tuh burung! Malu-maluin." maki Faren. untungnya hari ini ia sedang lelah dan malas untuk bertengkar, kalau tidak, sudah dipastikan jika ia akan menghabisi laki-laki di depan nya ini.

"Lo beruntung karna gue lagi males ribut, tapi kalo sampe sekali lagi gue liat lo mukul dia, gue habisin lo!" ancam Faren tajam lalu berbalik dan melihat Bella yang menunduk.

Faren menggandeng tangan Bella dan membawanya menuju motornya yang ada di pinggir jalan. Faren juga melepas jaketnya dan memasangkan pada tubuh Bella tanpa berkata apapun, Bella hanya memakai celana panjang dan kaos lengan pendek berwarna biru, ia pun menerima jaket yang Faren pasangkan pada tubuhnya.

Ini kedua kalinya Bella mendapat jaket dari Faren, bahkan jaket Faren yang kemarin juga di berikan padanya dan belum Bella kembalikan.

Faren menaiki motornya, "Naik," suruh Faren pada Bella, Bella menurut, ia menaiki motor Faren dengan bertumpu pada pundak Faren. Tangan Bella mencengkeram seragam Faren di bagian pinggang dan Faren segera melajukan motornya.

Di perjalanan tak ada percakapan apapun, Bella maupun Faren sama-sama bungkam. Bella hanya diam dengan air mata yang terus mengalir memikirkan laki-laki di taman tadi yang tak lain adalah kekasihnya sendiri. Dia adalah Arga, kekasihnya selama setahun ini.

Disisi lain Faren juga diam, fokus menyetir dengan pikiran yang di penuhi banyak pertanyaan, sampai dimana Faren menghentikan motornya di sebuah tempat yang sering ia datangi. Bella langsung turun dari motor Faren setelah ia merasa jika mereka sudah sampai tujuan, dan Faren pun juga ikut turun.

FABEL {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang