"Bunda juga sayang sama Faren." balas Sifa.
Setelah itu pelukan mereka terurai, Faren mengusap lagi air mata di pipi Sifa, "Jangan nangis lagi Bunda." kata Faren membuat Sifa tersenyum.
"Maafin Bunda ya?" kata Sifa dengan mengelus sebelah pipi Faren.
"Bunda ngga salah, ini salah Daddy. Kalo aja Daddy tau waktu pas minta jatah sama Bunda, Bunda pasti ga kesiangan." balas Faren yang membuat Sifa hampir tersedak ludahnya sendiri. Anaknya tau?
"Lain kali Faren jotos aki-aki itu." ujar Faren kesal.
"Ga boleh gitu Faren, dia Daddy kamu." tegur Sifa.
"Abisnya ngeselin, Bikin Bunda nangis aja." sungut Faren.
"Udah-udah, mending kamu berangkat sekolah gih," suruh Sifa, "Udah siang banget, kamu ini! Udah tau telat bukannya cepet-cepet, masih bisa aja santai." omel Sifa.
"Sehari ga omelin Faren emang ga lengkap ya Bun?" kata Faren membuat Sifa jadi tertawa geli, "Abis nangis aja masih sempet-sempetnya omelin Faren." lanjut Faren lagi dengan berdiri.
Faren mengambil tangan Bundanya yang masih terduduk di kursi itu, "Faren berangkat dulu Bunda, dah...." pamit Faren lalu mencium pipi Bundanya dan pergi untuk berangkat sekolah di jam sembilan pagi.
Sifa hanya menunduk sembari tersenyum, ia bersyukur memiliki keluarga yang sangat harmonis dan bahagia, jauh dari pertengkaran dan perpecahan.
"Sayang." panggil Derren yang tiba-tiba sudah di depan Sifa membuat Sifa terkejut dan mendongak secara spontan.
"Al, sampe kaget aku denger suara kamu." ujar Sifa, ia beranjak berdiri.
Tanpa mengucapkan apapun Derren langsung memeluk Sifa, Sifa yang mendapat perlakuan itu jadi terkejut dan bingung.
"Lain kali jangan pernah ngerasa buruk, kamu selalu jadi yang terbaik, kamu harus tau itu." ucap Derren disusul mencium bahu Sifa.
Derren melihatnya, melihat Sifa berbicara dengan Faren barusan hingga menangis, Derren mendengarnya.
"I love you, i really really love you." bisik Derren berat lalu mencium pelipis Sifa dan menenggelamkan kepala Istrinya di dadanya.
"Maaf gara-gara aku kamu jadi bangun kesiangan kaya gini."
Sifa jadi tersenyum, anak dan suaminya memang benar-benar seperhatian itu yang membuat Sifa sangat senang.
Sifa melerai pelukannya dengan menatap Derren tersenyum, "Gapapa, makasih ya Sayang." ucap Sifa.
Derren mengangguk pelan, "Aku hari ini sengaja ga kerja, besok aja. Jadi...." Derren menggantungkan ucapannya dengan mendekat ke telinga Sifa, "Boleh lanjutin yang semalem ngga?" bisik Derren.
"ALFAHRI!" sentak Sifa dengan mendorong dada Derren kesal, bisa-bisanya Derren masih memintanya lagi padahal ia sudah memberinya sampai bangun kesiangan seperti ini. Sedangkan Derren sampai tergelak mendapati reaksi itu dari Sifa.
Tanpa aba-aba Derren langsung menggendong Sifa ala bridal style dan membawanya menuju kamar. Tenaga Derren memang tak main-main, bertambahnya umur tak mengurangi kekuatannya.
"ALFAHRI ENGGA YA AL! AKU PUKUL NANTI KAMU!" teriak Sifa dengan memberontak di gendongan Derren.
"I love you so much Sayang" ucap Derren lalu masuk ke dalam kamar dengan membawa istrinya.
••***••
"BELLA!" teriak Faren kesal, selalu saja seperti ini. Bella selalu lama membuka pintu. Padahal ia sudah mengetuk-ngetuk pintu dari tadi tapi Bella tidak juga kunjung membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FABEL {ON GOING}
Teen Fictionkisah tentang seorang laki-laki yang memiliki iris mata coklat terang, wajah tampan, kaya raya, otak pintar dan populer. hidupnya sangat sempurna karna dia adalah sosok tokoh utama dalam cerita ini. DEAN FAREN ALFAHRI itulah nama yang berikan padan...