3

668 83 15
                                    

Pada malam hari. Jisung sedang mengobrol serius diruang tengah dengan kakak kandungnya, yang tidak lain adalah Park Min Seok.

"JANGAN BODOH, PARK JI SUNG!" bentak Minseok setelah mendengar ucapan Jisung. Tentu membuat Jisung menundukkan kepalanya serta menggigit bibir bawahnya. Untuk tidak mengeluarkan air matanya.

Minseok tentu saja terkejut dengan permintaan bodoh sang adiknya.

"LALU, AKU HARUS BAGAIMANA, HYUNG?" teriak Jisung bahkan air matanya mulai keluar.

"MEREKA SUDAH MEMBENCIKU, MENYALAHKANKU BAHKAN MENUDUHKU! UNTUK APA AKU HARUS MELIHATNYA LAGI? SUDAH CUKUP, HYUNG! AKU MERASA MUAK!" teriaknya dengan histeris.

Minseok tidak bisa berkata-kata lagi. Sangat sulit untuk dipahami.

"Kumohon bantulah aku, hyung." lanjut Jisung disela isakan kecil.

"Apakah kamu tahu hyung? Mataku ini sangat berharga untuknya." bisiknya.

"Setelah itu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?" tanya Minseok dengan tatapan kosong.

Jisung hanya tersenyum getir, lalu membisikkan kata tepat ditelinga Minseok. Membuat Minseok harus memejamkan matanya dan mengepalkan kedua tangannya.

"Kumohon, hyung." tutur Jisung.

"Baiklah. Jika, itu untukmu. Hyung akan melakukan apapun untukmu, termasuk keluar dari NCT." sahut Minseok yang pasrah dengan permintaan Jisung.

"Bukankah hyung merasa senang, kalau aku tidak akan bersama dengan mereka lagi?" tanya Jisung dengan tersenyum kecut.

"Bahkan dulu hyung tidak mengizinkan ku masuk didunia entertainment." lanjutnta dengan suara pelan. Minseok menolehkan kepalanya untuk menatap bungsu dengan tatapan sayu. Lalu, mengusak rambutnya.

"Jadi, kapan kamu akan pergi ke China?" tanya Minseok untuk mengalihkan pembicaraan.

"Besok." jawabnya singkat.

"Sana pergilah tidur. Agar tidak bangun kesiangan." sahut Minseok dengan mencubit pipinya. Jisung mengembangkan senyumnya. Lalu, menganggukkan kepalanya kemudian berdiri dari duduknya dan pergi ke kamarnya. Minseok hanya menatap punggung Jisung dengan tatapan miris.

"Lukamu sudah sangat banyak. Tapi, kamu seperti tidak merasa terluka. Jika, kamu melihat dunia ini memang terasa pahit, rasa manis hanyalah sementara. Belum lagi dengan adanya saling menyakiti, penuduhan yang tidak berdasar dan pengkhianatan. Sungguh dunia ini sungguh tidak adil dan terlihat kejam bagimu." gumam Minseok.


🐹🐹🐹🐹🐹


Sesampainya didalam kamar, Jisung mencari sebuah buku dan pena untuk membuat beberapa surat. Dan surat itu spesial untuk Winwin, Shotaro dan pelatih Kim.

"Winwin hyung, sebentar lagi kamu akan segera melihat dunia ini kembali. Kamu pasti akan merasa senang dan bahagia." bisiknya.

Lalu, ia meraih cermin kecil untuk melihat wajahnya.

"Mataku terlihat sangat indah." gumamnya, sambil mengelus matanya.



🐹🐹🐹🐹🐹



Member NCT saat ini telah berada diruang latihan seperti biasa, sebelum latihan mereka menyempatkan untuk mengobrol dan bercanda. Sampai menunggu kehadiran pelatih mereka.

"Tumben si bocah ingusan belum datang." gerutu YangYang seraya memperhatikan ruang latihan.

"Biarkan saja toh. Kalau dia terlambat juga dia sendiri yang dihukum." sahut Hendery.

ANGEL EYES || PARK JI SUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang