Terlihat sosok pemuda yang berdiri didepan pintu dorm Dream. Sosok itu menggigit bibir bawahnya, karena merasa ragu untuk memasukki dorm-nya. Ya, setelah pertemuannya dengan Taeyong direstoran beberapa menit yang lalu. Dirinya kini sedang berada di dorm Dream, dengan alasan ingin mengambil beberapa barangnya yang berada di dorm.
Dirinya sangat bingung ingin masuk ke dalam. Mengingat beberapa bulan terakhir hubungan dirinya dan Dreamies sangat tidak baik-baik saja. Entah dirinya yang dijauhi oleh membernya, atau dirinya yang berusaha untuk menjauh. Ia sedang berpikir, bagaimana cara masuk ke dalam dorm?
Setelah berfikir panjang, ia menekan bel pintu dorm. Dan dirinya juga melihat jam tangan yang tengah melingkar dipergelangan tangannya. Jam itu menunjukkan pukul 19.10 KST.
Sehingga sosok yang berada didalam dorm membuka pintunya. Bisa dilihat sosok yang berada didepannya ini menundukkan kepalanya.
"Jisung." gumam sosok yang berada diambang pintu.
Nama Jisung yang disebut pun mendongakan kepalanya, untuk melihat siapa yang membuka pintu dorm.
"Jangan khawatir, hyung. Aku disini hanya mengambil barang-barangku. Dan aku tidak akan tidur disini. Terima kasih." ucap Jisung seraya membungkukkan badannya. Ucapan Jisung membuat sosok itu terdiam. Kemudian, menggeser tubuhnya untuk memberi jalan kepada Jisung agar masuk ke dalam.
Lalu, sosok Jisung masuk ke dalam dorm. Dan disaat sudah berada diruang tengah, ia hanya bisa menatap membernya yang kini berada diruang tengah dengan sendu.
"Kamu kembali?" tanya Jeno dan meliriknya sekilas. Lalu, matanya kembali menonton televisi.
"Aku kembali hanya mengambil barangku. Dan hari ini adalah hari terakhir, aku bisa melihat kalian." ujar Jisung pelan. Lalu, kakinya melangkah maju untuk ke kamarnya.
Ucapan Jisung sukses membuat member Dreamies dan Sungchan tidak mengerti.
"Apa maksud dari perkataan Jisung?" tanya Sungchan yang tidak paham.
"Entahlah." sahut Jaemin, sembari mengendikan bahunya acuh. Sebenarnya, Jaemin bukan tidak peduli dengan Jisung. Hanya saja egonya yang mengatakan agar tidak terlalu peduli dengan Jisung.
Jisung berada dikamar dengan mengunci pintu kamarnya. Lalu, berjalan dialmari untuk mengambil koper serta memasukkan pakaiannya. Sadar atau tidak, sosok Jisung mengeluarkan air matanya.
"Aku tahu kalian tidak peduli denganku. Aku tahu kalian lebih peduli dengan Winwin hyung. Tenanglah. Winwin hyung akan segera kembali, sesuai janjiku. Dan ini terakhir kalian bisa melihatku." gumamnya pelan, dengan tangan yang sibuk memasukkan pakaian dan barang lainnya.
Selesai dengan barang yang ia masukkan ke dalam dua koper. Ia tersenyum lembut. Setidaknya, ia merasa lega.
Kemudian, keluar dari kamarnya. Saat sudah berada diruang tengah. Disana sebagian member Dreamies dan Sungchan masih sibuk dengan tontonan sebuah drama.
"Hyung." panggil Jisung pelan, sembari menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan air matanya.
Jeno, Renjun, Jaemin serta Sungchan menoleh ke asal suara. Ia melihat Jisung yang membawa dua koper. Tentu mereka terkejut dan shock.
"Hei, kamu ingin pergi kemana?" tanya Jaemin yang masih shock. Berusaha untuk mencerna keadaan sekitarnya. Sehingga membuat mereka berdiri dari duduknya.
Jisung mendongakan kepalanya, dengan mata yang masih berkaca-kaca.
"Bukankah kalian membenciku?" tanya Jisung dengan pelan.
Hal itu membuat mereka terdiam. Entah harus menjawab seperti apa.
"Siapa yang membencimu? Kami?" tanya Renjun dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL EYES || PARK JI SUNG [END]
Fanfiction"Appa, eomma. Jisungie sangat merindukan kalian berdua." lirihnya. "Minseok hyung. Apakah kamu tidak merindukan Jisungie? Hyung jahat!" "Jangan menangis, Jisung-ah." ujarnya sambil tersenyum lembut. "Apakah kamu tahu? Hyung sangat tidak menyukai Jis...