Be you be kind

7 1 0
                                    

Oktober tahun ini sudah hampir berakhir, hujan dari pertengahan bulan Oktober sampai hari ini seringakali mengingatkan kita akan kenangan masa silam. Sembari menatap bulir hujan, pernahkah kamu bertanya pada diri sendiri, "Siapa saja yang masih ada disisimu saat ini?"

Bersyukur jika saat ini kamu masih memiliki orang-orang yang selalu support dan selalu ada buat kamu disaat apapun. Atau justru sekarang kamu dalam keadaan dimana permasalahan yang kamu dapatkan, tekanan yang kamu alami semuanya harus kamu hadapi sendirian. Orang-orang yang dulu katanya akan selalu ada buat kamu sekarang malah menghilang tanpa kabar.

Sejatinya manusia memang mahkluk fana, yang entah sekarang atau nanti pasti bakal pergi dari kita. Berpikir saja demikian, jadi ketika hal itu benar-benar terjadi kamu tidak terlalu kecewa (karena kamu sudah memikirkannya).

Seseorang bisa datang dan pergi semau mereka, karena itu hak mereka dan diluar kendali kita (Kendali kita apa atas meraka? Ngatur? Mana ada orang yang mau diatur-atur). Kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk tetap berada di samping kita.

Jangan berharap besar pada manusia atau kamu memang sudah bersiap untuk kecewa. Jangan mengharapkan orang lain akan selalu ada untuk kamu, selalu respect, ataupun selalu care sama kamu. Mengarapkan itu semua hanya akan membuat kamu sakit hati, ketika kenyataan tidak sesuai dengan yang kamu harapkan.

Dalam Dikotomi Kendali, orang lain itu diluar kendalimu. Mengarapkan sesuatu yang diluar kendalimu itu sama saja tidak masuk akal. Mungkin kamu bertanya, "Tidak masuk akal gimana? Kan aku sudah baik sama mereka, masa mereka gak baik juga sama aku?."

Kalau kata Jalaluddin Rumi, "Kebaikan sejati itu tidak perlu ganjaran."

Ganjaran itu urusan Tuhan, tugasmu hanya untuk berbuat baik jika kamu memang orang baik. Tidak usah menuntut kebaikan orang lain hanya karena kamu berbuat baik kepada mereka, itu sama saja seperti menuntut mata karena sudah melihat, ataupun menuntut kaki karena sudah berjalan. Kamu menjadi orang baik itu juga hadiah. Lebih lengkapnya gini, "Kamu salah jika kamu melakukan kebaikan pada orang dan berharap dibalas, dan tidak melihat perbuatan baik itu sendiri sudah menjadi upahmu. Apa yang kamu harapkan dari membantu seseorang? Tidakkah cukup bahwa kamu sudah melakukan yang dituntut Alam? Kamu ingin diupah juga? Itu ibarat mata menuntut imbalan karen sudah melihat, atau kaki meminta imbalan karena sudah melangkah. Memang sudah itu rancangan mereka... begitu juga kita manusia diciptakan untuk membantu sesama. Dan ketika kita membantu sesama, kita melakuan apa yang sudah dirancang untuk kita. Kita melakukan fungsi kita." - Marcus Aurelius [Meditations].

Jadi gausah sok-sok'an tersakiti gara-gara kebaikanmu tak terbalas, lalu update status, "Orang jahat terlahir dari orang baik tang tersakiti." Waduh gimana itu?

Tidak semua orang atau bahkan tidak seorangpun yang akan terus selalu bersama kita, karena kita tidak punya kendali atas orang lain dan akan apa yang bakal mereka lakukan. Sukur-sukur memang akan ada orang yang selalu ada buat kamu dan semua kebaikannmu akan terbalas, dan saat hal itu terjadi kamu akan merasa sangat bahagia. Tapi memikirkan hal-hal lain yang mungkin saja terjadi tidaklah salah, untuk meminimalisir rasa sakit yang kamu terima ketika hal yang buruk benar-benar terjadi.

Kesimpulannya apa?
Jika saat ini kamu merasa sendirian, berpikirlah bahwa manusia memang akan pergi entah sekarang atau nanti dan kamu tidak bisa memaksakan orang lain untuk selalu ada buat kamu. Jika saat ini kamu merasa kebaikanmu sia-sia, berbanggalah pada dirimu karena kamu masih menjadi orang baik.

I think at the end of the day, the only one who stays by our side is our own self. Therefore, we should know our own self better and believe in us. --Aku pikir pada akhir hari, satu-satunya yang tetap di sisi kita adalah diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus tahu diri kita sendiri lebih baik dan percaya pada kita.--

Aseek!

(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

Referensi:
1. Filosfi Teras (Dikotomi Kendali) karya Henry Manpiring < yg belum baca kalian bisa coba baca>
2. Tuhan Ada Di Hatimu karya Habib Ja'far <Asik juga buat dibaca>
3. Opini dan pengalaman pribadi.

Yang belum tau siapa itu Markus Aurelius beliau adalah Mantan Kaisar Romawi, juga tokoh dalam Filsafat Stoa. Kalau mau lebih dalam bisa googling atau baca buku 'Meditasi'.

Minggu, 23/10/2022
23.22 WIB.

SLUMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang