🍓 21

12K 812 116
                                    


Selamat pagi para penghuni Book Pak Dokter!! 🍓

have a nice day yaa!

pagi-pagi udh dikasih asupan chapter terpanjang nih!

semoga kalian ngga bosen bacanya yaa!

di baca pelan-pelan aja, biar nge-feel!!


Enjoy!

[ 🍓 ]

Pagi ini, di kanti kampus Jeongguk tengah duduk dengan satu kotak susu pisang kesukaan di hadapannya.

Sedang menunggu seseorang yang dia pikirkan sedari tadi.

Siapa lagi jika satu-satunya teman baiknya kalau bukan Park Jimin orangnya?

Selang beberapa waktu menunggu, hingga akhirnya fisik Jimin akhirnya terlihat datang menghampirinya.

Buru-buru lah Jeongguk menyuruh temannya itu untuk mendekat duduk di sebelahnya.

"Buruan sini! Ah lama!" pekiknya berteriak menyuruh.

Ketika Jimin sudah datang dengan sedikit ngos-ngosan, ia pun menoleh pada sahabatnya dengan ekspresi bingungnya.

"Ada apaan sih?"

"—dari semalem pengen cerita, pengen cerita, cerita apaan buru!"

Jeongguk menoleh dengan wajah lesunya, lalu memeluk Jimin dengan cepat.

Yang di peluk tentu saja merasa kaget dan bingung yang luar biasa.

"Jimin.. gimana dong.. huhu~" lirih Jeongguk dengan nada menangis nya.

"Gimana apanya anjir?"

"—ada apaan? cerita buruan!"

Lalu terdengar lah Jeongguk berdecak di pelukannya.

"Ah, malah diem si anjir.. gimana gue bisa tau, kalo lo nya malah diem gini?"

"Bentar dulu, gue masih bingung mau mulai ceritanya dari mana.."

"Ya emang ada apaan? Tentang apa lagi kali ini, tentang suami lo lagi?"

Disana Jeongguk menganggukan kepalanya, lalu Jimin semakin dibuat penasaran karenanya.

"Kenapa emangnya suami lo? Kalian ada masalah lagi apa gimana?"

"Ini lebih dari masalah, Jim. Pokoknya ini gawat banget deh!"

"Ck, ya apaan masalahnya?! Lo jangan bikin gue makin penasaran sialan." kesal Jimin.

Lalu Jeongguk pun melepaskan pelukan tersebut, dan mengusap air matanya yang sedikit keluar tadi.

"Ada apaansih? suami lo marahin lo atau gimana?"

Menggelengkan kepalanya, Jeongguk malah meraih tangan Jimin dan di pegangnya dengan kuat.

Sontak melihat pergerakan itu, Jimin pun mengernyitkan alisnya bingung.

"Jim, tapi lo janji ya, jangan bilang-bilang sama siapapun lagi tentang hal ini?"

"Gue ga pernah cerita ke siapapun tentang rumah tangga lo sama orang lain, lo gausah khawatir." jawab Jimin dengan tegas.

Lalu bahu Jeongguk di pegang dengan lembut. Jimin menatapnya dengan penuh perhatian.

"Ada apasih, yang? sini ngomong sama gue."

Bibir Jeongguk sedikit bergetar, matanya kini telak saling pandang dengan sahabatnya tersebut.

Pak Dokter - taekook ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang