10

324 26 2
                                    

Berita mengenai kematian selir Cang Ping, menyebar dengan begitu cepat hingga ke telinga sang ratu.

"bagaimana bisa dia mati mendadak, apa ada orang yang meracuni nya" ucap sang ratu yang terkejut tatkala salah seorang pengawal mengatakan bahwa selir Cang Ping  mati.

para selir nya sang ratu hanya mampu menenangkan keterkejutan ratu, tanpa dapat berbuat apa apa.

karena bagi mereka berita tersebut tidak lah sepenting berita mengenai istri mereka.

konyol memang alasan mereka, namun siapa yang akan menyangkan bahwa beberapa dari mereka sudah bergerak dengan cepat, menyelidiki informasi tersebut.

"Kamu jangan khawatir begitu, semua pasti akan baik baik saja" ucap selir kelima sang ratu yang menenangkan ratu kembali.

"bagaimana bisa aku tenang. pasti kali ini raja akan menyalahkan ku kembali, atas perbuatan yang sama sekali tak ku lakukan" ucap nya dengan raut dibuat sesedih mungkin.

dan benar saja, belum sempat selir nya berucap tiba tiba pengawal kepercayaan sang ratu kembali menghadap kepada ratu.

"ada apa??" tanya Ze Yi Fei tanpa basa basi, melihat raut kekhawatiran sang pengawal.

"I---Itu Y---yang m----mulia" ucap nya dengan terbata bata.

"katakan!!!!" ucap nya yang kini dalam mode dingin nya. mode yang sama sekali belum pernah dilihat oleh para selir nya.

'auranya begitu kuat kala dalam mode begini'

'raut nya begitu menyeramkan, layak nya seorang iblis'

'baru pertama kali aku melihat ekspresi seperti itu di wajah nya'

'auranya dapat mengintimidasi seseorang'

'tak ku sangka dia bisa berekspresi seperti itu'

'entah mengapa aku tiba tiba merinding melihat eskpresi nya itu'

'kenapa raut nya berbeda sekali, bukan kah selama ini yang mulia tak pernah menunjukkan raut begitu'

'dia begitu cantik kalo seperti ini'

'sungguh kecantikan yang tiada Tara, ini lah yang di namakan kecantikan yang hakiki'

'hanya orang bodoh yang menganggap raut menyeramkan, menjadi raut cantik'

"yang mulia raja memanggil anda di kediaman nya" ucap nya begitu saja, setelah menguasai kegugupan nya

"kapan" tanya nya kembali

"sekarang yang mulia" jawab pengawal nya

"jika aku tak mau" ucap Ze Yi Fei

"maka raja sendiri yang akan menyeret yang mulia" ucap pengawal itu dengan takut nya, tatkala melihat ekspresi kemarahan di wajah sang ratu.

"pergilah sampaikan padanya, aku akan segera kesana" titah Ze Yi Fei.

pengawal itu pun mengangguk, ia pergi untuk mengatakan hal itu kepada raja.

"tolong jaga istana ini, jika hal tak diinginkan terjadi padaku ya" ucap Ze Yi Fei dengan senyum nya. yang mana membuat para selir nya menggeleng kan kepala nya seketika.

"tidak, jangan berkata begitu. kamu pasti akan baik baik saja" ucap Benjiro dengan mata berkaca kaca mendengar perkataan Ze Yi Fei.

padahal baru beberapa jam mereka menghabiskan waktu bersama.

namun kini entah mengapa ia malah begitu mencemas kan keadaan Ze Yi Fei.

"kita akan menemanimu kesana" ucap selir ketiga nya.

Ze Yi Fei menggeleng kan kepala nya seketika.

"tidak usah, kalian disini saja. lagian raja pasti tidak akan mengizinkan kalian untuk masuk ke dalam kediaman nya." ucap Ze Yi Fei

"kalo begitu biar Bing saja yang menemanimu ya" ucap Bhingjie yang memanggil Bing tanpa embel embel jendral

Bing menyetujui begitu saja apa yan yg dikatakan oleh Bhingjie. apa salah nya jika ia menjaga sang ratu, menggantikan para selir yang tak dapat menemaninya.

Ze Yi Fei berfikir sejenak.

tak lama kemudian.

"baiklah kalo begitu" jawab nya dengan senyuman nya

akhirnya Ze Yi Fei juga jendral Bing pun pergi menemui yang mulia raja yang kini berada dikediaman nya. setelah memerintahkan para dayang juga pengawal, mengurus Jenazah Cang Ping.

sesampainya mereka disana.

tanpa aba aba raja langsung menampar Ze Yi Fei yang baru tiba dengan begitu keras nya hingga membuat Ze Yi Fei terduduk.

Bing yang melihat nya terkejut, dan ia pun merasa marah seketika akan tindakan sang raja.

"Apa yang raja lakukan pada ratu" ucap Bing yang menatap tajam ke arah sang raja yang dengan berani melukai sang ratu.

"itu pantas untuk nya" ucap nya dengan amarah yang meluap luap.

Bing berdiri sambil menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya yang robek akibat tamparan sang raja kepadanya.

"kenapa kau menamparku, tanpa sebab haaa!!!" ucap Ze Yi Fei yang kini terpancing emosi karena perbuatan sang raja kepadanya, tanpa alasan yang jelas.

"kau tanya kenapa??? apa kau tak sadar akan kesalahan mu sendiri!!!!" ucap sang raja sambil tertawa sinis ke arah ratu nya, yang bagi nya bersalah.

sang ratu mengernyit mendengar perkataan sang raja.

"aku tak merasa telah membuat kesalahan!!! kenapa kau menuduhku seenak nya Haaaa!!!" ucap Ze Yi Fei yang masih marah kepada si raja bodoh itu.

dia sudah tau alasan sang raja marah kepadanya, hal itu karena sang raja mengira bahwa dia lah yang telah meracuni selir kesayangan nya. tapi dia pura pura tak tau saja akan hal itu, untuk melihat sejauh apa raja bodoh itu percaya kepada para selir selir nya yang tak tau diri.

"tak seharusnya seorang raja melakukan hal itu kepada ratu nya" ucap Bing dengan dinginnya sebelum sang raja sempat berbicara.

"cihhh, jangan sok disini. kau hanyalah seorang bawahan, kau tak berhak ikut campur dalam permasalahan ku dan istriku" cibir sang raja kepada sang jendral yang kini sudah berani melawan nya hanya demi membela ratu nya itu.

.
.

.

diketik
Minggu, 25 September 2022
Jam: 23.34
.

Dipublish
27 November 2022

Dipublish27 November 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Harem Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang