8

341 32 2
                                    

setelah pelayan tersebut menyimpan botol berisi sesuatu itu ia pun pergi dari sana.

melihat kepergian pelayan itu, kini orang tersebut langsung masuk ke dalam dan mengambil botol tersebut.

lalu ia pergi dari sana menuju kediaman selir You Mei.

dirasa tak ada orang sama sekali di kediaman itu, ia masuk ke dalam. meletakkan botol itu di kotak perhiasan sang selir.

selesai menjalankan tugas nya, ia pun pergi dari sana.

'heh, kita lihat saja. kegagalan dari rencana mu itu selir You Mei' pikir nya lalu pergi dari sana.

.
.
.

kembali lagi ke dapur

pelayan pribadi ratu, mengambil makanan tersebut, membawa nya menuju istana Harem. sesampainya disana, ia menyerahkan makanan itu kepada salah seorang pengawal. memintanya untuk menyerahkan nya kepada sang ratu. pengawal mengangguk mengerti.

selesai memberikan makanan itu, pelayan pribadi ratu kembali ke kediaman ratu.

.
.
.
.

di kediaman selir Cang Ping, ia kini mulai makan sedikit demi sedikit.

namun disuapan berikutnya tiba tiba saja tenggorokan nya seperti terbakar,

'ada apa ini, kenapa tiba tiba tenggorokan ku rasanya seperti terbakar sesuatu' pikir selir Cang Ping

tak lama kemudian ia pun juga muntah muntah, pelayan nya yang kebetulan masuk dibuat kaget akan keadaan sang selir.

"yang mulia" pekik nya kala melihat sang selir terduduk di samping ranjang nya.

kala ia juga merasakan rasa sakit yang luar biasa pada perut nya.

"P----Panggilkan t----tabib" perintah nya dengan terbata-bata kala menahan rasa sakit yang tak biasa, yang kini dialami nya.

pelayan itu mengangguk ia pergi dari sana untuk memanggil tabib, namun ditengah perjalanan ia melihat raja.

raja yang juga melihat pelayan itu, namun dengan raut cemas nya. seketika bertanya

"ada apa??? kenapa kau khawatir begitu" tanya raja dengan heran nya.

"I----Itu yang mulia----" ucap nya yang menjeda sejenak karena ia mengatur nafas nya yang ngos ngosan akibat berlari.

"katakan" ucap sang raja

"Selir Cang Ping kesakitan
yang mulia" ucap pelayan itu.

"dimana ia sekarang" tanya raja kembali, karena sang pelayan tak mengatakan keberadaan selir kesayangan nya itu

"di kediaman nya
yang mulia, kalo begitu saya pamit memanggil tabib" ucap pelayan itu

lalu berlari kembali untuk menemui tabib di kediaman ratu.

saat sampai disana, buru buru ia menarik tangan tabib itu berlari menuju ke kediaman selir Cang Ping.

tabib yang ditarik tak mengerti sama sekali mengapa ia diajak berlari seperti ini. apakah ada pasien atau ada hal lain.

"kenapa kau menarik ku??" tanya nya disela sela lari mereka.

"jangan banyak bertanya tabib, ini keadaan darurat" ucap pelayan sambil melotot menatap sang tabib, namun Dimata sang tabib pelayan itu begitu menggemaskan.

'ada apa denganku, apa aku terlalu banyak menyibukkan diri, atau kah kerasukan sesuatu. hingga membuatku memuji seorang wanita ini yang jelas jelas menyebalkan' pikir sang tabib.

"kalo aku tidak bertanya, mana bisa aku tau alasan kau menarikku nona pelayan" ucap tabib itu dengan raut kesal nya.

seketika pelayan itu berhenti sejenak, tak lama kemudian ia pun mendekat lalu mengigit dada tabib muda itu dengan kuat nya, hingga membuat sang tabib memekik menahan rasa sakit.

"kenapa kau mengigitku nona" ucap nya yang bertambah kesal.

"karena kau menyebalkan" sungut nya

lalu kembali menarik tabib itu menuju kediaman selir Ling Yu.

sedangkan sang tabib membatin

'mimpi apa aku semalam, sampai digigit wanita jadi jadian ini' batin nya

kali ini ia pun pasrah saja, daripada mendapatkan gigitan lagi. yang pasti nya akan meninggalkan bekas, walaupun tertutup oleh baju nya.

sesampainya di sana ia langsung memeriksa kondisi sang selir.

.
.
.
.

Diketik
Sabtu, 24 September 2022
Jam: 07.33

Dipublish
13 November 2022
Jam: 19.28

28

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harem Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang