4

466 49 0
                                    

ia pun lalu mulai membuat contoh desain yang diinginkan, dengan sang bibi yang tengah fokus melihat cara dia membuat nya.

beberapa saat kemudian, desain itu pun jadi dengan bordiran nama dirinya.

"nah, jadi apa bibi sudah mengerti cara membuat nya" ucap Ze Yi Fei

"ya, saya mengerti nona" ucap bibi itu, yang mana sekarang malah membuat para selir Ze Yi Fei kesal mendadak.

'mengapa aku tiba tiba menjadi kesal begini saat bibi memanggilnya nona, bukan nyonya. padahal kan dia sudah menikah' pikir para selir nya.

'mengapa aku baru kesal sekarang, padahal sudah sedari tadi bibi itu memanggil nya nona' pikir Jio

Ze Yi Fei yang menyadari raut kesal para selir nya, lantas bertanya.

"ada apa dengan kalian, kenapa kalian kelihatan kesal begitu" tanya nya dengan raut heran

"nggak" jawab mereka dengan begitu kompak nya

"ohh" ucap nya yang sama sekali tak peka menurut mereka

'sepertinya mereka kesal karena bibi itu memanggilku nona' pikir Ze Yi Fei

"berapa bibi semua nya" tanya Ze Yi Fei sebelum ia pergi

"semuanya 200 tael emas nona" ucap bibi

ia pun lalu mengambil uang yang ada di gelang ruang nya kemudian memberikan nya kepada sang bibi.

setelah menyelesaikan pembayaran ia dan para selirbnya pergi dari sana untuk kembali melanjutkan perjalanan menelusuri pasar tersebut. dan sang raja juga selir nya terus saja mengikuti mereka, meskipun selir nya sendiri muak melihat sang raja yang kini mulai menaruh perhatian dengan kehidupan ratu nya.

'jika bukan karena rencana ku untuk melengserkan mu dari tahta ratu, sudah dari dulu aku memakai mu di hadapan tuanku. namun sayangnya aku harus menahan semua ini, agar raja terpikat selalu padaku.' pikir selir raja

...

kini mereka berhenti, kala Ze Yi Fei juga berhenti di salah satu kedai penjual manisan.

"apa kalian mau??" tanya Ze Yi Fei kepada mereka semua, dengan raut bahagianya. raut uang selama ini tak pernah dilihat raja lagi, semenjak ia membawa para selir nya dalam rumah tangga mereka berdua.

semenjak saat itu juga sudah tak ada senyum lagi di wajah sang ratu. namun ia sama sekali tak mempedulikan nya karena bujuk rayu para selir nya.

sementara para selir dari Ze Yi Fei yang mendengar nya, so tak langsung mengangguk secara bersamaan.

"ya" ucap mereka dengan kompak nya.

lalu Ze Yi Fei pun langsung mengambil masing masing manisan yang tersedia di kedai tersebut, kemudian meminta pada paman itu untuk membungkus nya.

"berapa semuanya paman." tanya nya kepada paman penjual, saat paman penjual sudah membungkus manisan itu.

"semuanya 8 tael emas nona" jawab Paman penjual dengan ramahnya

'manisan segitu banyak nya hanya 8 tael emas, apa aku tidak salah dengar. kenapa murah sekali ya, padahal Kalo dizaman ku manisan segitu pasti harganya bisa lumayan mahal.' pikir Ze Yi Fei

ia lalu mengeluarkan 30 tael emas yang kebetulan ada di kantongnya. namun niatnya urung dilakukan karena salah satu selir nya sudah memberikan paman penjual 50 tael emas.

"I----Ini kebanyakan tuan" ucap paman penjual yang gemetaran karena mendapat uang lebih.

"sudah ambil aja paman, anggap keberuntungan paman hari ini" ucap Ze Yi Fei

"Jangan nak, cukup 9 tael emas saja" ucap paman penjual yang akan menyerahkan sisa uang nya tersebut namun ditolak oleh Ze Yi Fei

"sudah ambil saja, jangan menolak pemberian paman. nggak baik tau" ucap Ze Yi Fei

"Kalo begitu terima kasih Nona Tuan" ucap paman penjual dengan mata berkaca kaca, ia mengucapkan segala syukurnya karena telah mendapat uang lebih.

"sama sama paman, kalo begitu kami pamit ya paman" ucap Ze Yi Fei yang diangguki oleh paman penjual.

paman penjual sama sekali tak tau identitas mereka, karena selama ini baik Ze Yi Fei maupun para selir nya selalu menyembunyikan identitas mereka dari masyarakat. entah apa alasannya.

setelah membeli manisan itu, mereka kini langsung pergi lagi untuk berburu makanan.

selesai membeli apa yang diinginkan nya, mereka pun kembali ke istana Harem.

sesampainya disana.

"adakah tempat yang cocok untuk menikmati makanan yang sudah kita beli ini?" tanya Ze Yi Fei kepada para selir nya.

"ada, disamping kediaman ini. tempat nya lumayan luas." jelas Jio

"baiklah siapkan tempat nya, kita akan duduk disana sambil menikmati makanan ini" ucap Ze Yi Fei dengan senyum nya yang lagi lagi membuat para selir nya oleng, termasuk raja sendiri yang melihat mereka dari kejauhan. sang raja hanya mampu melihat dari jauh, tanpa bisa masuk ke dalam karena istana Harem dijaga dengan begitu ketat oleh beberapa pengawal milik sang ratu yang begitu terpercaya. meskipun dia juga punya wewenang untuk memasuki Harem itu, namun tetap saja jika tanpa izin ratu nya ia tak bisa masuk seenak nya dengan menggunakan kekuasaan nya saat ini.

.
.
.
.

terima kasih yang sudah baca maaf kalo ada salah kata maupun kalimat.

sampai jumpa di part selanjutnya bye bye.

Diketik
30 Mei 2022

di publish
22 Oktober 2022

di publish 22 Oktober 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harem Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang