1.5K 211 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

"Shin.."

"Uy?."

"Lo kenal ngga sama keluarga Leo? Lo sering ke acara-acara bisnis gitukan?."

"Kenapa emang?." Shindi memutar duduknya menghadap Rei.

"Gue kemaren nemenin Om gue yang dari Jepang, gue tau banget perusahaan bapaknya Libra kan punya anak perusahaan tuh, naaaahhh, masa gue liat Bapaknya Libra gandeng cewe, dan pas gue stalker ternyata Emaknya Leo." Jelas Rei ke Shindi.

"Ikut gue Rei," Shindi tarik tangan Rei keluar kelas,

"Eeh eehhh kalem njing!!."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

"Udah dong marahnya," Leo senggol lengan Libra yang masih sesenggukan.

"Hikss gak hikss." Libra menjauhkan duduknya dari jangkauan Leo, Leo menghela nafas.

Iya, ini jam 6.12, mereka belum balik, dari jam 3 Libra diem-nangis-diem-nangis. Pengen pulang hpnya mati, minta anter Leo najis banget. Cowo itu juga dari tadi cuma diem-ngelirik dia-minta maaf-diem.

"Sumpah gua, gua eng--

"Dieeemm hikss diem," Potong Libra, Leo langsung kicep,

"Anter gue pulang cepet," Libra yang kakinya masih bergetar nyoba buat jalan ke arah Nmax Leo. Ngga mungkin juga dia terus disini, orang-orang udah mulai lalu-lalang terus dia lagi nangis, mata bengkak, malu banget.

Leo segera ambil helmnya dan menaiki motor, Leo tunggu Libra yang ngga juga naik-naik.

"Lib," panggil Leo, Libra menghela nafas dan duduk rada jauh dari Leo,

"Pegangan," Leo noleh ke Libra, yang buang muka darinya, gantian cowo itu yang menghela nafas,

Leo mulai nyalain motor, ngga peduli Libra pegangan atau enggak. Tapi baru keluar area lapangan dengan sengaja dia gas motornya sehingga Libra maju dan meluk pinggangnya.

𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑘𝑒 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ ⁻ᵀᴬᴹᴬᵀ ☞ʜᴇᴇꜱᴜɴ-ʜᴇᴇɴᴏᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang