➋➋

1.3K 192 26
                                    

Jabat tanganku mungkin untuk yang terakhir kali

Kita berbincang tentang memori di masa itu

Kita berbincang tentang memori di masa itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

Leo siang ini terpaksa ke markas,

Dia harus ambil laptop yang emang khusus ditaro di sana. Masuk ke dalem pasti nanti ada orang, soalnya pintu depan kebuka. Sampai diruang tengah Leo harus menghela nafas dibatinnya, tapi gas masuk lah, nganggung.

Jay yang liat Leo ngelewatin dia cuma ngelirik dan kembali main game dihpnya, bodo amat, Jay masih belum terima sahabatnya yang dulu dia andelin ternyata kek anjing kelakuannya, mungkin dia juga sama aja sebenernya, tapi kecewanya kaya berlipat ganda karena ini ngelibatin kedua sahabatnya, ini Leo loh? jauh dari ekspektasinya, terus ini Leo sendiri yang udah bikin mereka semua care ke Libra, yakan? Maunya gimana?

Anggep Jay kaya bocah yang ngambeknya berlarut-larut, tapi manfaatin semua sahabatnya buat jalan balas dendam itu sepele? Bisa dimaafin doang? Big No buat kamus Jay.

Ya biarin aja kekanakan, lagian si Leo ngga ada tuh ngasi pembelaan atau jelasin sekarang dia udah menyadari kesalahannya apa kaga?, malah terkesan lari dari masalah, menghindari mereka. Jay jadi ragu, jangan-jangan Leo masih jalanin rencananya buat Libra nyaman abis itu dibuang.

Peluk tubuhku usapkan juga air mataku

Kita terharu seakan tidak bertemu lagi

"Weh Le, baru nyampe? Ngopi ngopi," Jay lirik Sandi yang nawarin Leo kopi, mereka jalan beriringan hampir melewatinya,

"Gimana Le? Rencana lu berhasilkan?." Cletuk Jay tanpa liat kedua temannya. Leo berhenti tepat didepan Jay duduk,

"Maksud lu?." Tanya Leo basa-basi,

"Ya rencana balas dendam lu? Udah kelar? sukses kan?." Leo terdiam, jujur fisiknya lagi cape banget, otaknya pun juga diperes bokapnya akhir-akhir ini, jadi jangan salahin Leo kalo dia kepancing emosi nanti. Sandi udah rangkul bahu Leo buat ajak jalan lagi ke depan, tapi Leo ngasih gestur buat biarin dia berhenti dulu. Leo basahin bibirnya.

"Jay, lu lagi berantem kan sama Febri ? Jangan lu lampiasin ke orang lain dong," Sandi nyoba meringatin Jay,

"Hahaha," Jay ketawa sarkas,lalu mendongak menatap kedua sahabatnya datar, "Karna lu San," Jay nunjuk Sandi, "Lu ada dibawah kendali dia makanya lu belain orang yang jelas-jelas salah kan San?," Sandi mengerutkan dahinya,

"Maksud lu apa anjing??!," Sandi udah maju narik kerah Jay, Jay juga udah nyanggah dada Sandi dengan lengan kanannya,

"Gua minta maaf," Ucap Leo cepat, dia menghela nafas panjang, kalau dia ngga punya jiwa gengsi yang tinggi dia bakal mengakui keras-keras kalo selama berjauhan sama mereka semua dia kaya ngga punya power, separuh jiwanya layu, meskipun ada Libra yang setia disampingnya. Rasa bersalah terus mendengung ditelinganya, apalagi liat tatapan kecewa dari semua sahabatnya, hah~~ Dia kalah talak. Leo pengen teriak OK GUA SALAH. tapi...

𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑘𝑒 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ ⁻ᵀᴬᴹᴬᵀ ☞ʜᴇᴇꜱᴜɴ-ʜᴇᴇɴᴏᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang