16

163 20 5
                                    

"ish kenapa nggak diangakat sih telponnya, apa dia lagi belajar buat ujiannya besok ya?" gumam yoongi

Yoongi terus menghubungi ji eun, sudah banyak panggilan dan chat yang dia kirimkan tapi tidak ada satupun yang ji eun balas. Yoongi menghela nafas kasar dan melempar handphonenya ke atas kasurnya.

Ting tong, suara bel hotel yoongi berbunyi. Yoongi segera beranjak untuk membuka pintunya

"hyung, tuan albert ingin jadwal pertemuannya dimajukan sekarang" ucap hoseok

"hah, yasudah aku siap siap dulu"

Yoongi membutuhkan waktu 20 menit untuk bersiap, setelah bersiap yoongi menuju lobi hotel untuk menyusul hoseok dan bergegas pergi untuk menemui clientnya

.

.

Disebuah kamar ada seorang wanita dengan setumpuk kertas dan beberapa kertas yang berserakan, dian menggaris beberapa kalimat penting yang berada di kertas. Ji eun sangat pusing dengan tugas akhirnya dia sangat khawatir dan tidak percaya diri dengan sidangnya besok. Walaupun namjoon sudah berkata banyak hal untuk menenangkan ji eun, tapi tetap saja ji eun masih khawatir dengan hasil sidangnya besok.

"kenapa ini sangat sulit"

"kenapa aku tidak percaya diri padahal semua ini yang mengerjakan aku sendiri"

"manajemen adalah emmm emmm apa ya ish kenapa semua hilang dikepalaku aish ayolah"

Tok tok tok pintu kamar ji eun diketuk dan menampilkan kepala seokjin yang menyembul kedalam

"makan dulu"

"nanti saja oppa, aku masih sibuk"

"ya sudah aku bawakan kesini saja" ucap seokjin lalu pergi ke dapur untuk membawa makanan dan minuman untuk adiknya

Seokjin kembali ke kamar ji eun dan meletakkan makanan itu di atas meja ji eun

"astaga ini kamar apa tempat pembuangan kok berantakan banget"

"oppa pergi sana jangan ganggu aku"

"ani, oppa akan tetap disini sampai kamu makan"

"iya iya aku akan makan" ji eun beranjak dari duduknya dan mengambil makanan untuk dia makan

"kamu jangan gugup nanti kamu malah nggak bisa jawab pertanyaan pengujimu"

"tapi gimana aku ngilangin gugupku oppa, semua materi yang ada di otakku tiba tiba lenyap"

"kamu coba rileks tenang aja, coba percaya diri aja kan semua ini yang ngerjain kamu jadi kamu pasti bisa, kamu nggak ada ngabarin yoongi ya? Oppa benci direcokin mulu sama dia, coba bales aja biar dia nggak gangguin oppa mulu cuma nanyain kamu"

"hehehe mana sempat aku buka handphone oppa, iya nanti aku bales deh chatnya"

"ya sudah kamu habisin makanan, oppa mau ke alam mimpi dulu" ucap seokjin lalu pergi dari kamar ji eun

Setelah seokjin pergi, ji eun langsung menyambar handphonenya dan dia melotot melihat banyak chat dan telpon dari kekasihnya

"astaga 160 pesan 100 panggilan"

"astaga pasti dia marah, bagaimana ini, oke tenang ji eun ayo kita coba hubungi" lanjut ji eun

Tut...tut...tut...

"YAKKKK JI EUN DARIMANA SAJA KAU, HAH"

Ji eun menjauhkan hpnya dari telinganya karena mendengar teriakan yoongi yang keras

"hehehe mian oppa, aku tadi belajar buat sidang besok"

"TAPIKAN SETIDAKNYA KAMU KABARIN DULU BIAR AKU NGGAK KHAWATIR NANTI KALAU KAMU DICULIK SWIPER GIMANA COBA"

MY DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang