13

230 26 3
                                    

 Sebelum dia pergi ke ruangan yoongi ji eun terlebih dahulu berganti pakaian dan mengambil tasnya dengan cepat. Setelah sudah berganti ji eun buru buru untuk ke ruangan yoongi. Ji eun lupa untuk mengetuk pintu karena dia sedang buru buru, dan langsung masuk kedalam ruangan yoongi. Ji eun melihat yoongi dan wanita itu sedang berciuman. ji eun yang melihat itu langsung keluar dari ruangan yoongi

"JI EUN" teriak yoongi, tapi tidak dihiraukan oleh ji eun

Yoongi langsung mendorong wanita itu dan mengejar ji eun, tapi wanita itu langsung menarik tangan yoongi

"mau kemana oppa?" tanya kim ji won

"lepas, kamu ngapain terus ganggu aku, kalau sampai ada apa apa dengan hubungan kami, kamu akan tau akibatnya"

"owh pelayan itu pacar oppa, ngapain oppa pacaran sama pelayan oppa sendiri, lebih baik oppa sama aku aja"

Yoongi melepas tangannya yang dipegang wanita itu dengan kasar

"pergi kamu dari sini jangan pernah tunjukin wajahmu didepanku lagi" teriak yoongi lalu pergi menyusul ji eun, akan tetapi ji eun sudah terlebih dulu pergi

"jika aku tidak bisa milikin oppa, maka orang lain juga tidak akan memiliki oppa" ucap kim ji won dengan sinis dan pergi dari ruangan yoongi

"jika aku tidak bisa milikin oppa, maka orang lain juga tidak akan memiliki oppa" ucap kim ji won dengan sinis dan pergi dari ruangan yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ji eun pov

Aku melihat oppaku keluar dari ruangan yoongi oppa dengan lesu, astaga kenapa wajahnya sangat pucat, aku langsung berjalan kearah oppa dan memegang tangannya. Tangan oppaku sangat panas dia demam, aku sangat khawatir, aku tau dia sedang tidak baik baik saja, aku kekeh untuk mengantarnya dan mengambil libur untuk hari ini, dia sempat meminta agar aku tidak mengambil libur dan tidak keruang yoongi oppa. tapi aku tidak menhiraukan itu, aku khawatir dengan oppaku. Setelah aku berganti pakaian, aku langsung menuju ruangan yoongi oppa, aku lupa untuk mengetuk pintu terlebih dahulu karena sedang terburu buru dan langsung masuk ke dalam ruangan yoongi oppa, aku melihat wanita tadi yang bertanya kepadaku sedang mencium yoongi. seketika aku diam mematung, hatiku sakit sekali kenapa harus seperti ini setelah itu aku langsung pergi dari ruangan yoongi oppa dan menahan tangisku agar tidak pecah, aku berlari menuju oppaku dan mengajaknya untuk cepat pergi dari restaurant itu. Awalnya aku yang akan menyetir tapi oppaku tidak mau dia memaksa untuk menyetir

Ji eun pov end

"ji eun gwenchana?" tanya seokjin khawatir sambil menyetir mobilnya

"ne gwenchana oppa" ucap ji eun mencoba untuk menahan tangisnya dan tidak menoleh kearah seokjin. Seokjin yang merasa terjadi sesuatu dengan adiknya mencoba untuk membiarkan terlebih dahulu agar adiknya sedikit tenang dan nanti dia akan bertanya jika sudah dirumah saja

Setelah sampai dirumah ji eun langsung pergi ke kamarnya, dia menangis sejadi jadinya dadanya sangat sesak sekali, dia sudah tidak bisa menahan air matanya untuk keluar. Setelah puas menangis dia pergi ke kamar seokjin untuk mengecek kondisi kakaknya, dia melihat kakaknya sedang tertidur dan panasnya sudah mulai turun mungkin tadi dia sudah minum obat. Saat ji eun akan keluar dari kamar oppanya, seokjin memegang tangan adiknya dan mencoba untuk duduk

"jieun kenapa menangis emmm" Tanya seokjin sambil mengusap sisa air mata di mata adiknya

Ji eun berusaha tidak menangis lagi tapi dia tidak bisa, ji eun langsung memeluk kakanya dengan erat dan menangis. Seokjin mencoba menenangkan adiknya dengan mengelus elus punggung adiknya dan mengecup kepala adiknya

"keluarkan semua ji eun jangan ditahan" ucap seokjin

"huaaaaaaaaaaaaa hiks hiks dia jahat oppa" ji eun mulai menceritakan apa yang dia lihat tadi kepada seokjin

"ji eun dengarkan oppa, apa yang kamu lihat semua belum tentu benar, dalam hubungan sebuah kepercayaan itu sangat penting jika kamu mencintainya maka percayalah dengannya ji eun"

Ji eun ingin percaya dengan yoongi, tapi tadi itu terlalu sakit, ji eun tidak bisa menahannya. Bel rumah ji eun berbunyi, ji eun tau kalau itu pasti yoongi, dia meminta tolong kepada seokjin untuk membuka pintu dan menemui yoongi, ji eun juga mengatakan tidak mau dulu untuk bertemu dengan yoongi. Bukan ji eun ingin lari dari masalah ini tapi ji eun ingin menangkan terlebih dahulu perasaanya.

Seokjin mengiyakan permintaan sang adik, dia langsung berjalan untuk membuka pintu rumahnya, dan terlihat yoongi dengan raut khawatirnya. 

"hyung, ji eun"

"biarkan ji eun sendiri dulu yoongi ah, biar dia tenang dulu"

"tapi dia salah paham hyung"

"iya hyung tau, hyung percaya sama kamu,tapi untuk saat ini biarkan ji eun sendiri dulu, kamu bisa menjelaskannya besok jika ji eun sudah tenang, ini baru pertama kalinya untuk ji eun hal ini pasti berat untuk ji eun, percayalah nanti jika ji eun sudah tenang dia akan mendengarkanmu, hyung tau adik hyung dengan baik" ucap seokjin berusaha menangkan adiknya

"Sekarang kamu pulang dulu, kamu juga utuh menenangkan pikiranmu" lanjut seokjin

Yoongi pergi dari rumah seokjin sambil sedih dia tidak tau hal ini akan terjadi. sebenarnya seokjin juga kasihan kepada yoongi tapi dia tidak mau ikut campur masalah adiknya dengan yoongi, karena seokjin yakin mereka bisa menyelesaikannya sendiri

"semua ini gara gara wanita sialan itu" ucap yoongi sambil memukul setir mobilnya, dia terus memandangi jendela kamar ji eun berharap ji eun akan muncul tapi nihil, ji eun tidak muncul muncul

.

Seokjin menuju kamar adiknya untuk mengajak adiknya makan dia mengetuk pintu adiknya

"ji eun makan dulu yuk sudah malam kamu  dari tadi belum makan" pintu kamar ji eun terbuka, yang menampilkan ji eun dengan mata sembabnya

"aigo ada apa dengan matamu, dihajar siapa kamu dek kok bisa besar besar gitu"

Ji eun tidak menghiraukan ocehan kakaknya dia melewati kakaknya untuk pergi ke meja makan. Appa dan eomma ji eun sudah pergi lagi ke paris untuk mengurus bisnis mereka.

"oppa ambilin ya, jarang jarang kan oppa baik" ucap seokjin mengambil piring ji eun dan mengisi dengan beberapa makanan

"kenapa banyak sekali oppa, kalau nggak habis gimana?"

"oppa nggak yakin kalau kamu nggak habisin makanan itu"

Ji eun mulai makan makanan yang sudah diambilkan oleh seokjin, dia menghabiskan semuanya dan dia masih menambah makanan lagi

"nggak habis ya" sindir seokjin

"sssttt oppa berisik, aku butuh energi oppa"

"iya iya oppa tau kamu butuh energi, habisin semua aja"

Setelah makan ji eun kembali ke kamarnya dan duduk di dekat jendela kamarnya, ji eun melihat hujan dari dalam kamarnya. Handphone ji eun terus berbunyi dari tadi ji eun tidak membuka handphonenya, dia mengabaikan semua notifikasi yang masuk. Saat ji eun akan tidur dia mencoba untuk membuka handphonenya terdapat banyak panggilan dan pesan masuk dari yoongi, ji eun tidak membalas pesan itu dan menonaktifkan handphonenya. Dan mencoba untuk tidur.

 Dan mencoba untuk tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



hehehe yang sabar ya.. kisah cinta ji eun sama yoongi masih kayak roller coaster nih....

author mau ngucapin terima kasih buat kalian yang sudah mau membaca cerita pertamaku, dan maaf belum maksimal.

MY DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang