Sudah tiga hari ini ji eun terus mendiami yoongi, ditempat kerjapun ji eun berusaha professional dan tidak membawa urusan pribadi mereka. teman kerja ji eun sudah mengetahui jika ji eun memiliki hubungan khusus dengan bos mereka. awalnya teman kerja ji eun kaget bos mereka menjalin kasih dengan seorang pelayanan restaurantnya. Tidak ada yang tau bahwa ji eun adalah anak dari seorang pengusaha yang terkenal di korea, karena ji eun tidak pernah memberitahu siapapun terkait keluarganya. jam pulang kerja tiba, ji eun dan para karyawan bersiap untuk pulang, saat ji eun keluar dari restaurant tangannya di pegang oleh seorang laki laki, yaitu yoongi
"aku antar pulang ne"
"tidak oppa, aku pulang sendiri saja, permisi" ucap ji eun sambil membungkuk, saat hendak pergi tiba tiba ji eun digendong paksa seperti membawa karung beras masuk kedalam mobil yoongi, ji eun memukul mukul punggung yoongi dan berteriak untuk dilepaskan, tapi yoongi tidak menghiraukannya, setelah memasukkan ji eun kedalam mobilnya , yoongi dengan cepat masuk ruang pengemudi dan melajukan mobilnya menuju suatu tempat, saat diperjalanan ji eun tak henti hentinya berteriak dan bertanya kepada yoongi seperti dia mau dibawa kemana, mengancam akan melaporkan kepada oppanya, mengancam untuk melompat dari mobil, menanyakan apa maksud yoongi, telinga yoongi sampai berdengung karena teriakan ji eun, yoongi tidak membalas semua pertanyaan ji eun dan memilih untuk diam dan fokus untuk menyetir. Setelah sampai ditempat yang dituju yoongi langsung keluar dari mobil dan menarik tangan ji eun untuk membawa ji eun keluar dari mobil. Ji eun takjub mulutnya menganga lebar karena melihat pemandangan yang sangat indah, dia bisa melihat keindahan kota seoul dari atas bukit dimana mereka berada sekarang. Ji eun menyusul yoongi yang sedang duduk diatas batu.
"indah bukan" ucap yoongi meminta pendapat dari ji eun
"wah daebak, ini indah sekali oppa, aku baru tau ada tempat seperti ini, kemana saja aku selama ini" ucap ji eun dengan mata berbinarnya dan terus memandangi pemandangan yang indah didepannya
"ji eun kamu masih marah sama aku?"
Ji eun seketika menoleh untuk melihat wajah yoongi, dimana yoongi juga tengah menatapnya. Ji eun menarik nafasnya dalam
"huh mustahil aku tidak marah oppa, aku juga manusia biasa yang bisa merasakan sakit" ucap ji eun sambil menunduk dan mulai berkaca kaca karena mengingat kejadian yang lalu
Yoongi memegang tangan ji eun dan berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi
"percayalah apa yang kamu lihat itu salah. Mungkin benar saat itu ji won menciumku tapi itu sangat tiba tiba dan aku juga kaget saat itu, dan saat itu pula bersamaan kamu masuk kedalam ruanganku aku semakin kaget"
"aku ingin percaya oppa, tapi entah sesak sekali disini" ucap ji eun sambil memegang dada sebelah kirinya
"tak apa ji eun aku mengerti, kalau hal itu terjadi padaku, aku juga pasti sakit hati melihat orang yang aku cintai melakukan itu, tapi percaya padaku bahkan pada saat itu aku tidak membalas sama sekali, aku diam karena aku kaget pada saat itu"
Ji eun mulai menangis mendengar penjelasan yoongi. Yoongi yang melihat ji eun menangis lalu memeluknya untuk menenangkan ji eun. setelah membiarkan ji eun nenangis yoongi melepaskan pelukannya dan menghapus bekas air mata di pipi ji eun serta tersenyum kepada ji eun
" siapa ji won, oppa?" Tanya ji eun
"dia adalah temanku dari smp saat di daegu dulu. Dia sudah aku anggap sebagai adik sendiri aku sangat dekat dengannya dulu, tapi dia salah paham terhadap perhatianku kedia, dia berharap lebih ke aku dan aku nggak bisa. Dia selalu mencoba dekat sama aku bahkan siapapun wanita yang dekat denganku pasti dia sakiti, aku udah berusaha bicara sama dia tapi dia tetep kekeh. Akhirnya aku pindah ke seoul dan udah lama nggak tau kabar dia, dan udah lama juga dia nggak gangguin aku, tapi dia muncul lagi aku nggak tau kenapa"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY
Randomseorang gadis yang berasal dari keluarga berkecukupan dan memilih untuk mandiri dengan bekerja paruh waktu. gadis itu memiliki bos yang bersifat dingin dimana bos tersebut adalah teman dari kakak sang gadis