perburuan

10 2 0
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Based on The Legendary Moonlight Sculptor By Nam Hee Sung

Warning : Gaje, Abal, Typo, alur terlalu cepat dan membingungkan, banyak unsur- unsur dari anime / manga / light novel lain

Don't like don't read

.

.

Chapter 3 : Perburuan

Sebelumnya di The Taboo Alchemist :

"Ayo kita berburu dan mendapatkan banyak uang Cool !"

"Ya !"

.

.

Naruto bersama Cool di dalam dekapannya pergi menuju hutan, di luar benteng Serabourg. Karena masih pemula Naruto hanya akan berburu di sekitaran benteng benteng Serabourg saja.

Umumnya, buruan yang ada di sekitar benteng adalah hewan – hewan dengan ukuran yang relatif kecil dengan level yang rendah. Contohnya kelinci, rubah, kijang, ataupun rusa.

Mereka adalah target termudah bagi seorang pemula seperti Naruto.

Baru sebentar berjalan di pinggiran hutan Naruto sudah menemukan beberapa kelinci yang sedang berkumpul bersama.

'Mangsa empuk di depan mata. Kali ini aku benar – benar beruntung.'

Naruto mengendap – endap mendekati mereka.

CRAKK

Sebuah ranting kering terinjak oleh Naruto. Menimbulkan bunyi berisik.

Mendengar itu para kelinci mulai berlarian karena takut pada Naruto.

"Ehhh, hey tunggu kau, kelinci – kelinci sialan! Diamlah di tempat dan biarkan aku menangkapmu !"

"Bodoh kau, Naruto. Memangnya siapa yang mau berhenti untuk ditangkap oleh pemburu. Dan lagi memangnya mereka mengerti bahasamu."

Cool menimbali perkataan Naruto dengan celaan yang kejam.

"Ahh sial. Seharusnya aku lebih berhati - hati tadi."

Naruto menyerah untuk mengejar mereka. Dia memutuskan untuk mencari mangsa yang lain saja.

Dengan pengalaman berburu yang rendah tentu saja Naruto perlu berlatih lebih keras ketika ia mulai berburu. Lagipula ini adalah pertama kalinya ia pergi berburu sendirian. Karena Cool bisa dibilang tak mempunyai peran apa – apa selain untuk teman bicara.

Berjalan lagi menyusuri hutan,

Berjalan...

Berjalan...

Berjalan...

"Ahhhh aku sudah muak. Dari tadi aku berjalan tidak menemukan satu mangsa pun. Sial. Sial. Siaaal."

Naruto frustrasi. Sudah beberapa jam ia berjalan namun tak pernah sekalipun buruannya menampakkan batang hidungnya.

GRRRR GRRRR

The taboo alchemistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang