Singto mengulangi kesalahan yang sama dengan tak pulang ke rumah keesokan harinya setelah bercinta dengan krist, bagaimana mungkin dia bisa pulang jika dirinya tak bisa berjalan karna di hajar oleh krist sampai pagi dan krist sekali lagi ijin tak masuk berkerja karnanya, bukan karna ia tak percaya membiarkan singto sendiri di rumahnya, hanya saja dia merasa kasian dengan singto setelah tubuhnya di pakai ia tak tega untuk meninggalkan singto begitu saja.
Saat memasuki rumah singto sudah di tunggu oleh papanya dan tanpa berbicara sepatah kata pukulan yang begitu keras mendarat di wajahnya.
"Apa kamu menjadi seorang jalang sekarang? Kenapa selalu pulang dengan keadaan yang seperti ini!!" Bentak papanya, saat melihat singto pulang dengan hanya menggunakan kemeja putih milik krist dan tiga kancing teratas di biarkan terbuka sehingga membuat banyak kiss mark terlihat di sana, begitu juga dengan lehernya yang di penuhi tanda kemerahan itu.
Singto memang sudah terbiasa mendapatkan pukulan di wajahnya, jadi tadi bukan apa-apa menurutnya, dia mengabaikan papanya dan melanjutkan jalannya sembari memegang wajahnya, berjalan dengan perlahan hingga akhirnya ia tiba di kamarnya, singto merebahkan tubuhnya di sana kemudian terlelap begitu saja.
Saat pagi harinya, singto hendak ke kantor, namun di ruang tamu ia bertemu dengan papanya.
"Pulang tepat waktu nanti!"
"Ayolah, aku sudah lelah berkerja di kantor, aku juga ingin bermain-main seperti kalian!"
"Dengan seorang pria? Masih banyak wanita di luar sana! Jika itu dengan wanita papa tak akan melarang mu! Tapi ini dengan pria sing! Jangan sampai orang-orang tahu jika kamu gay!!"
"Memangnya kenapa? Dia lebih mengerti ku dari pada kalian, apa kalian tahu jika aku sedang sakit? Kalian sibuk dengan urusan masing-masing, aku mati pun ku rasa kalian tak akan peduli"
"Sedangkan dia... Dia selalu merawat ku setelah kami bercinta! Selalu memasak untuk ku jika aku sakit dan tak bisa berjalan, selalu menggendong tubuh ku jika aku ingin ke kamar mandi"
"Bukankah itu memang tugasnya? Dia yang membuat mu seperti itu? Dengan pria mana pun kamu berhubungan jika kamu tak bisa berjalan karnanya dia akan melakukan itu! Pelajari arti cinta dan perhatian yang sesungguhnya, jika dia melakukan itu setelah kalian bercinta itu hal yang normal, itu hanya sebuah rasa tanggung jawab yang dia perlihatkan, tanggung jawab karna telah membuat mu tak bisa berjalan! Bukan karna dia mencintai mu!"
Singto terdiam mendengarnya kemudian ia langsung keluar dari rumahnya, mungkin apa yang di katakan papanya tadi benar.
Pukul 10 malam singto pulang berkerja, namun kali ini dia tak ke rumah krist, melainkan pergi ke sebuah club malam, singto memesan minuman dan duduk di depan bartender sembari memperhatikan orang-orang yang lewat, ia merokok dan meneguk minumannya hingga ada satu pria mendekat ke arahnya membuat singto menarik pria itu dan menciumnya dengan rakus, singto hanya ingin membuktikan ucapan papanya tadi, jika dia bercinta dengan pria yang tak di kenalnya sekarang apa pria itu juga akan memperlakukan dia seperti krist memperlakukannya setelah mereka berhubungan badan.
Tak jauh dari singto yang tengah saling menyesap ada seseorang yang menatap mereka penuh emosi, itu krist... Dia sedang hadir di acara ulang tahun teman namtarn dan tentunya ada namtarn berada di sampingnya sekarang.
"Aku pergi sebentar" ucap krist kepada namtarn.
Krist langsung menghampiri singto dan menarik pria yang tengah berciuman dengan singto kemudian memukul wajahnya.
"Krist!" Ucap singto terkejut.
Sedangkan pria yang di pukul krist tadi langsung pergi dari sana.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" Tanya krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With you ✓
General FictionSemua berawal dari pertemuan yang tak disengahja antara krist dan singto, keduanya bertemu di sebuah pesta pernikahan teman mereka, singto yang baru pertama kali melihat krist merasa langsung jatuh cinta padanya dan ingin menjadikan krist hanya mili...