Krist dan singto keluar dari hotel dengan berjalan kaki menikmati pemandangan sekitar, krist terus menggenggam tangan singto sedari tadi berusaha untuk membuang bayang namtarn dan meyakinkan dirinya jika dia memang mencinta singto, hanya saja dirinya tengah bimbang sekarang.
Krist yakin dia mencintai singto, mengingat jika dulu dia memang sering mengutamakan singto dari pada namtarn dan lebih sering bertemu dengan singto.
Keduanya berjalan tak tentu arah, dengan saling menggenggam dan pikiran yang terbang entah kemana, singto memikirkan namtarn dan takut namtarn merebut krist darinya. Begitu juga dengan krist yang mengingat namtarn tadi.
Lama berjalan tak tentu arah krist melihat sebuah kafe, ia mengajak singto untuk masuk ke dalam sana dan memesan dua es krim, setelah mendapat pesanan mereka, krist membawanya keluar lagi mencari tempat duduk di luar untuk menikmati es krim tersebut.
"Kamu ingin kemana?" Tanya krist.
"Terserah kamu saja" ucap singto sembari memakan es krimnya.
"Baiklah, mana ponsel mu?"
"Untuk apa?"
"Mencari tempat yang bagus di google maps"
Singto memberikan ponselnya dan krist berkutat dengan itu, sedangkan singto masih fokus dengan es krimnya, hingga beberapa menit krist meletakan ponselnya dan berpindah duduk di samping singto.
Krist membersihkan bibir singto menggunakan ibu jarinya, karna di tepi bibir singto ada sedikit es krim yang menempel.
"Apa masih mau?" Tanya krist, sembari menatap singto.
Singto menganggukan kepalanya, krist membuka miliknya dan mulai menyuapi singto, membuat singto membuka mulutnya dan menerima suapan dari krist.
Krist tersenyum melihatnya dan sesekali ia ikut memakan es krimnya juga dengan di bantu singto sehingga es krimnya cepat habis.
"Apa tak lelah?" Tanya krist.
"Tidak"
"Baiklah, ayo pergi lagi" ucap krist sembari beranjak.
Taxi yang di pesan krist juga sudah tiba, krist menggandeng tangan singto untuk masuk ke dalam sana kemudian taxi tersebut mulai melaju pergi ke tempat tujuan mereka.
Beberapa menit berlalu, keduanya tiba di sebuah tempat.
"Kita jauh-jauh dari thailand ke paris hanya untuk ke pantai?" Ucap singto.
"Aku bingung harus kemana lagi, hanya ia tempat rekreasi yang dekat dengan hotel, aku tak mau kamu kelelahan, sing"
Keduanya bergandengan tangan menelusuri pasir pantai sembari bercerita banyak hal hingga krist menemukan sebuah gazebo kecil dan mengajak singto untuk duduk di sana.
Singto menyandarkan kepalanya di pundak krist menikmati angin laut yang begitu sejuk sedangkan krist mengusap tangan singto. Krist mengajak singto untuk merebahakan tubuh mereka di sana, kemudian krist memiringkan tubuhnya menghadap singto.
"Aku benar-benar minta maaf untuk semuanya"
"Bukankah kemarin sudah di bahas?"
"Iya, hanya saja aku masih merasa bersalah"
"Aku tak masalah, hal kemarin tak usah di bahas lagi, krist. Bukan hanya kamu yang salah, aku juga salah di sini, jika bukan karna aku...."
"Sssssttt... Jangan di teruskan" ucap krist sembari menutup mulut singto, membuat singto tersenyum senang.
"Sepertinya perut ku sakit"
"K-kenapa?" Ucap krist, kemudian ia beranjak dari tidurnya.
"Hanya lapar" ucap singto, saat melihat wajah krist yang begitu panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With you ✓
General FictionSemua berawal dari pertemuan yang tak disengahja antara krist dan singto, keduanya bertemu di sebuah pesta pernikahan teman mereka, singto yang baru pertama kali melihat krist merasa langsung jatuh cinta padanya dan ingin menjadikan krist hanya mili...