▪▪▪CHAPTER 13▪▪▪

145 32 0
                                    

Dorrr!

Sebuah peluru berhasil menembus dada Adamson membuat tubuh pria itu terdorong ke belakang sebelum terjatuh ke tanah.

"Bos Adamson!" Teriak seorang gadis memeluk tubuh Adamson.

"Kenapa kau membunuh Bos Adamson, Rendy?" Teriak gadis itu mulai terisak. "Kamu jahat!"

"HAHAHAHA!" Rendy tertawa puas melihat adegan di depannya.

"Sekarang giliranmu!" Rendy mengarahkan laras panjangnya ke arah gadis itu.

Dorrr!

Gadis tadi ikut ambruk di atas tubuh Adamson yang tergeletak saat mendapat tembakan di tempat yang sama.

Prok prok prok!

Rendy menolehkan pandangannya ke arah seorang gadis berpakaian hitam---sama seperti dirinya berjalan menghampirinya.

"Selamat, Rendy... kau sudah berhasil mengalahkan mantan dan orang ketiga itu" ucap gadis berpakaian hitam tanpa melirik ke arah Rendy sehingga wajahnya tidak terlihat jelas.

"Siapa kau?"

---

Belum sempat Rendy melihat wajah gadis itu, suara gedoran pintu membuatnya sedikit terlonjak dan sontak membuka kedua matanya.

"Bang Rendy... oh, Bang Rendy" teriak seseorang disertai gedoran pintu.

Dengan malas Rendy melangkahkan kakinya ke arah pintu  dan membukanya.

"Apaan sih, berisik banget!" Gerutu Rendy dengan wajah bantalnya.

"Pinjem motor dong" Richi menengadahkan tangan kanannya ke arah Rendy.

"Motor dedek lagi di bengkel soalnya" jelas Richi memasang wajah sok kiyut.

Rendy memasang wajah datar kemudian mendorong kembali pintu kamarnya.

"Eitsss!" Richi menahan pintu kamar Rendy.

"Please" Richi kembali memasang wajah memelas---minta ditabok.

Rendy berdecak sebal.

"Ya ya yaaa!!!" Desak Richi.

Rendy berdecak sebal. Namun akhirnya ia melangkahkan kakinya untuk mengambil konci motornya.

"Kenapa nggak make mobil aja sih" gerutu Rendy dengan nada malas, juga nyawanya seakan belum benar-benar terkumpul.

"Ribet" balas Richi.

Rendy dan Richi memiliki dua kesamaan yaitu...

Pertama sama-sama suka menggunakan motor. Kedua sama-sama tidak terlalu menyukai mobil.

Hari ini motor Richi sedang ada di bengkel bukan karena something problem, melainkan mau di modif dengan gaya baru. Ck!

"Nih" Rendy melempar kunci motornya kepada Richi.

Hap!

"Makasih Abang ganteng... dedek tambah sayang deh"

Rendy berdecak pelan kemudian kembali membaringkan tubuhnya ke atas kasur.

"Tutup pintu!" Gumam Rendy kembali memejamkan matanya.

"Siap, Bos!" Balas Richi seraya hormat kemudian menutup pintu kamar Rendy dengan gerakan pelan.

Drrrttt...

"Aish!" Kesal Rendy karena tidurnya kembali terganggu.

Drrrttt...

Dengan gerakan malas Rendy meraih ponselnya di atas nakas.

"Hm?" Gumam Rendy.

Tak ada jawaban dari seberang telepon.

Random in Love[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang