Rajea mengambil ponsel dari dalam tasnya. Karena kejadian tak terduga tadi, dirinya melupakan tujuan awalnya datang ke café.
"Ouh, shit!" maki Rajea saat mendapati ponsel yang ia bawa bukanlah miliknya, melainkan milik Bram, saudara tirinya.
"Double shit!" Rajea kembali memaki saat menyadari kalau ia tidak tahu password ponsel milik Bram.
"Gimana ceritanya gue malah bawa HP si kutu kupret" Rajea mendengus kesal, kemudian beranjak dari duduknya.
Rajea menyusuri pandangannya ke penjuru café, mencari nomor meja yang sempat ia ingat sebagai patokan tempat duduk teman temu janjinya itu.
"Kayaknya dia udah pergi deh" gumam Rajea lemas saat tidak melihat orang di sana, hanya ada secangkir cappuccino late yang masih tersisa di atas meja itu.
Dengan perasaan dongkol, Rajea keluar dari café. Berjalan menyeberangi jalan dengan pandangan menyusuri arah jalan raya, berharap ada taksi lewat yang bisa mengantarnya pulang.
"Haduh... hari ini gue bener-bener apes deh kayaknya" gumam Rajea kala tidak mendapati taksi yang lewat.
Akhirnya ia melangkahkan kakinya ke arah kursi panjang dekat taman yang tak jauh dari tempatnya.
Rajea mengambil duduk di ujung kursi panjang itu, sedikit melirik seorang laki-laki berjaket hitam yang sudah lebih dulu duduk di sana.
'Apa gue minjem hp mas di pojokan itu aja ya?' Pikir Rajea kembali melirik ke arah laki-laki berjaket hitam yang tengah menggenggam ponsel. Gadis itu menggeser posisi duduknya mendekati laki-laki itu.
"Permisi, Mas... boleh minjam ponselnya sebentar?" Rajea memberanikan diri bertanya kepada laki-laki berjaket hitam itu.
Laki-laki itu menolehkan wajahnya, baru menyadari kalau ada orang lain yang duduk di kursi ini selain dirinya.
'DAEBAK! Tamvan bener nih cowok' batin Rajea menjerit saat melihat wajah tampan laki-laki yang duduk di sebelahnya itu. Saking terpesonanya, gadis itu tidak berkedip untuk beberapa saat. Bahkan ia hampir melupakan rasa dukanya saat diputuskan pacarnya beberapa menit lalu.
Rajea mengerjapkan matanya saat tersadar laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Boleh pinjam ponselnya sebentar?" Ulang Rajea dengan seulas senyum, entah mengapa ia jadi salting sendiri. "Sebentar aja... cuma buat-
Rajea terkesiap, belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, laki-laki berjaket hitam itu memberikan ponselnya ke arah Rajea begitu saja.
"Terimakasih" ucap Rajea seraya mengambil ponsel milik laki-laki itu alias meminjamnya untuk sebentar.
Rajea membuka ponsel itu dengan mudah karena tidak perlu memasukkan password atau semacamnya. Kemudian kedua ibu jarinya bergerak menekan sederet angka yang tidak lain adalah nomor ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random in Love[✅]
Romance▪Spin off 'TAKLUKKAN GAY ITU!'[PART RENDY]▪ Teruntuk pria tampan, berhati-hatilah dengan Rajea! Karena jika gadis itu sudah menyukaimu, maka gadis itu akan terus mengejarmu! Tapi... bagaimana jika pria tampan itu 'gay'? Apakah Rajea masih menyukainy...