"Ehm, Pak Rendy" panggil Rajea seraya mengikuti Rendy keluar dari cafe.
Rendy menghentikan langkahnya saat mendengar panggilan Rajea untuknya.
"Apa aku setua itu?" Tanya Rendy dengan wajah datar.
Rajea menggeleng seraya menggerakkan tangannya. "Tidak sama sekali"
Rendy menghembuskan napas pelan. "Sudah malam... pulanglah" ucap Rendy akhirnya.
"Ehm...."
"Kenapa?" Tanya Rendy saat melihat Rajea seperti hendak mengatakan sesuatu.
"Ehm... bolehkah aku meminta tolong?" Tanya Rajea hati-hati.
"Apa?"
"Tolong pesankan ojol, boleh?" Pinta Rajea hati-hati. "Ponselku habis baterai" Rajea menunjukkan ponselnya yang sudah isdet.
"Di mana rumahmu?" Tanya Rendy melihat wajah Rajea dengan rasa sedikit kasihan. Hari sudah malam, angkutan umum sudah tidak ada. Sedangkan taksi memang jarang lewat di jalanan sekitar sini.
"Jalan Cinta, komplek Sayang, nomor 14" balas Rajea cepat.
"Eh?" Rendy mengernyitkan dahinya. "Itu beneran alamat rumahmu?"
"Maksudku Jln. Cemara, Komplek S, nomor 14" ralat Rajea menepuk dahinya.
Entah karena salting atau apa. Bisa-bisanya Rajea melupakan alamat rumahnya sendiri.
Rendy kembali memperhatikan Rajea. Ia merasa tidak tega jika membiarkan gadis itu pulang sendiri dengan ojol malam-malam begini.
"Baiklah" akhirnya Rendy membuka suara. Ia sudah memutuskan.
"Biar aku saja yang mengantarmu"
"Eh?" Rajea terkejut, tidak menyangka Rendy akan mengatakan hal yang ia harapkan.
"Tidak usah... aku tidak ingin merepotkanmu" ucap Rajea menggerakkan kedua tangannya 'sok menolak'.
'Please... bujuk aku ya. Soalnya aku pingin banget dianter sama kamu wahai makhluk tampan' doa Rajea dalam hati.
"Biar aku antar saja" ucapan Rendy membuat Rajea menjerit girang dalam hati.
"Baiklah jika kamu memaksa" ucap Rajea sok kiyut.
"Jangan ge-er" ucap Rendy cepat. "Aku hanya ingin menebus dosa karena membuatmu lama menunggu"
"Iya... aku nggak ge-er, kok" Rajea menyunggingkan senyumnya kemudian berjalan mengikuti Rendy menuju motornya berada.
Rendy mengambil helm yang biasa Chen pakai dari dalam jok dan memberikannya pada Rajea.
"Terimakasih" balas Rajea menerima helm dari tangan Rendy.
Kryukkk...
Tiba-tiba sebuah suara dari perut Rajea membuat Rendy yang baru saja menaiki motornya langsung menoleh ke gadis itu.
"Bukan suara perutku, kok" ucap Rajea cepat.
"Aku tidak mengatakan apa pun" balas Rendy dengan gelengan kepala.
Rajea menggigit bibir bawahnya. Menahan rasa malu yang tiba-tiba menghampirinya.
"Tapi aku merasa suara tadi seperti cacing yang sedang berdemo" ucap Rendy saat Rajea mengenakan helm.
"Benarkah? Menurutku bukan" elak Rajea.
Kruyukkk....
"Aish!" Rajea memalingkan wajahnya saat perutnya kembali berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random in Love[✅]
Romantizm▪Spin off 'TAKLUKKAN GAY ITU!'[PART RENDY]▪ Teruntuk pria tampan, berhati-hatilah dengan Rajea! Karena jika gadis itu sudah menyukaimu, maka gadis itu akan terus mengejarmu! Tapi... bagaimana jika pria tampan itu 'gay'? Apakah Rajea masih menyukainy...