"LO LAGI!" geram chaeyoung.
Dengan sigap menarik kepala sana kedalam dekapannya, sebelum pria ini babak belur.
Dia tzuyu, bukan tzuyu twice. Preman sekolah, ketua geng motor, sekaligus fans berat sana. Beberapa kali menyatakan cinta walau tetap saja hasilnya sama, sana selalu menolak.
"shasha gue mau ngomong sesuatu," ucap tzuyu lembut.
Shasha nama panggilan sana dari tzuyu, nama panggilan yang paling sana benci. Apalagi tzuyu yang memangil.
"Ngomong aja," balas sana, seraya membalas pelukan chaeyoung.
Wajah tzuyu langsung berubah drastis, kedua tangannya terkepal kuat.
"Gue mau Lo jadi pacar gue," ujar tzuyu sedikit memaksa.
Spontan sana melepaskan pelukannya, menatap tzuyu sebentar beralih merangkul pundak kedua sahabatnya.
"Gimana pendapat ayah sama Bunda?" tanya sana kearah kedua sahabatnya, secara bergantian.
Sebenarnya sana hapal betul apa jawabnya, tapi melihat pria yang satu ini kesal suatu hal yang seru.
"BIG NO," jawab chaeyoung dan mina bersamaan.
Sana menganggukkan kepalanya, beralih kembali kearah tzuyu.
"Kata bunda sama ayah gak, jadi maaf. Lagian Lo udah punya pacar, tuh dia ngeliatin Lo," tunjuk sana kearah pintu.
Terlihat gadis cantik sekaligus pacar tzuyu selama ini, kelas sebelah satu tingkat dengan mereka. Sebenarnya sana kurang yakin perempuan yang satu itu masih gadis, pergaulan mereka saja bebas tanpa pengawasan orangtua. Pergaulan sana memang bebas, tapi melakukan hal yang merugikan diri itu bukan tipenya.
"Dia bukan pacar gue," elak tzuyu.
Sontak sana bangkit dari tempatnya, bertepuk tangan tepat dihadapan tzuyu dengan tatapan tajam.
"Ulangi!"
"Dia bukan pacar gue,"
"Kalo bukan pacar, ngapain Lo bawa dia tiap hari ke tempat yang sepi? Lo pikir dia apaan? JAWAB GUE!" bisik sana tepat di depan wajah tzuyu.
Spontan wajah tzuyu berubah drastis, entah darimana sana tau aib yang satu itu. Jihyo bukan wanita yang suka menyebarkan aib sendiri, bahkan aib yang satu itu selalu tertutup rapat tanpa ada yang tau selama ini.
"Lo mau jadi pacar gue? nikahi jihyo setelah lulus, kalo gak Lo tanggung akibatnya," bisik sana serius.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun tzuyu berlalu menjauh, wajahnya memerah kedua tangan terkepal. Tzuyu memang preman sekolah, tapi sana bukan tandingannya.
"Gak tau malu, udah punya pacar bisa-bisanya nembak istri orang," geram sana
Spontan semua mata tertuju kearah nya, detik berikutnya terdengar tawa mengema seisi ruangan. Padahal sana mengatakan fakta, bukan stand up komedi. Tapi yasudah lah, orang-orang tidak perlu tau kehidupannya.
______________
Bel pulang sekolah berbunyi sana langsung pulang, berharap suami tampannya sudah stand by di rumah. Walau sebenarnya sana sudah tau, pria membosankan itu selalu sibuk dengan layar komputernya.
"Ck, punya suami tapi gue masih jalan kaki," gerutu sana, sembari berjalan gontai dari ujung kompleks.
Kebetulan angkot berhenti di simpang, jadi sana harus berjalan kaki alias kerja dua kali.
"Gak guna,"
Sana menghentak-hentakan kakinya, bibir mengerucut kedepan tanpa memperdulikan pasang mata yang tertuju kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minatozaki Sana
Romance"Belajar yang benar dulu. Masih di bawah umur, udah bahas yang begituan," "Oh, santai om dahyun. Sana udah legal, bikin cucu buat mama papa juga udah bisa," "Jangan ngomong yang aneh-aneh!" "Sana ngomongin masa depan nih om, lagian om udah tua udah...