Hening, tidak terdengar suara sedikitpun. Yang terdengar hanya napas yang memburu, saling bertubrukan satu sama lain.
Dahyun tertarik menatap manik itu, hal yang selama ini ia cari dapat di temukan dari tatapan mata itu. Teduh, tenang dan menghangatkan. Dari mana saja ia selama ini? gadis yang satu ini memiliki segalanya yang selalu ia cari selama ini.
"Om,"
Sana memiringkan wajahnya, menghindari sentuhan bibir ranum itu yang bahkan tersisa beberapa centi dari bibirnya.
"Kamu pakai softlens?" tanya dahyun tiba-tiba, tanpa berniat melepaskan tatapannya dari manik biru itu.
"Gak,"
"Masa?"
Siempunya hanya mengangguk kan kepala, jemarinya terangkat keatas mengelus lembut rahang tegas itu. Dengan kepala yang masih setia di miringkan.
"Cantik,"
Spontan seulas senyuman manis terukir indah dibibir pink itu, sejarah pertama pria yang satu ini memuji salah satu anggota tubuhnya. Walau sebenarnya tanpa sana tahu, Dahyun selalu memuji kecantikannya walau tidak terucap.
Beberapa detik kemudian hening kembali menyelimuti, hembusan napas hangat terasa saling menerpa satu sama lain. Dahyun masih setia menatap lekat manik biru itu, seakan terhipnotis untuk memandangnya. Tatapannya tenang, namun sulit diartikan.
"Ck, kenapa sih? Masih pagi udah kesurupan,"
Merasa di cuekin sedari tadi, dengan kesal sana mendorong tubuh kekar itu dan berlalu keluar dari kamar mandi.
"Om, aneh."
Siempunya hanya menghela napas panjang, mengikuti tubuh ramping itu berlalu keluar dari kamar mandi. Duduk berdampingan di atas sofa, seraya melanjutkan sarapan mereka yang sempat tertunda.
"Kamar ini ada WiFi nya om?"
"Hm,"
"Hp om mana?"
"Di atas nakas," jawab dahyun seadanya.
Sontak sana bangkit dari tempatnya, meraih ponsel suaminya dari atas nakas, di sodorkan kearah siempunya.
"Buka!"
Dahyun menurut, membuka password hp nya, detik berikutnya di tarik kembali.
"Om, suka film genre apa? Romantis? gak mungkin, om gak ada romantis-romantisnya. Horor? Kayaknya, om suka melamun mungkin mikirin setan yang mirip sana. Komedi? Kayaknya enggak deh, orang om kaku kayak patung gak ada lucu-lucunya, tapi sexy."
Dahyun hanya mengelengkan kepala, memilih fokus dengan makanannya tanpa memperdulikan ucapan istrinya. Lagian yang ditanya siapa, yang jawab siapa. Jadi di biarkan saja, asal anak yang satu ini senang.
Sesekali dahyun melirik kearah gadisnya, yang terlihat fokus mengotak ngatik ponselnya. Entah apa yang sana lakukan dengan ponselnya tanpa seizin nya.
Hingga bibir pink itu tersenyum lebar, meletakkan ponselnya diatas meja beralih menatap layar televisi.
"Ada film baru om," ujar nya antusias.
Dahyun hanya mengangguk kan kepala, tanpa berniat bertanya film apa yang akan mereka tonton.
Manik mereka berdua fokus menatap layar televisi, sesekali menyendokkan makanan kedalam mulutnya. Dalam keadaan seperti saat ini mereka berdua terlihat akur, apalagi film yang sana sukai sama dengan suaminya. Thriller.
Detik, menit, jam berlalu. Mereka berdua masih setia duduk didepan tv. Gorden dan kaca balkon tidak dibuka sama sekali. Seakan mereka berdua sengaja tanpa mereka sadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minatozaki Sana
Romance"Belajar yang benar dulu. Masih di bawah umur, udah bahas yang begituan," "Oh, santai om dahyun. Sana udah legal, bikin cucu buat mama papa juga udah bisa," "Jangan ngomong yang aneh-aneh!" "Sana ngomongin masa depan nih om, lagian om udah tua udah...