E N A M

16 2 3
                                    

Suatu hal yang langka ketika meja makan keluarga Ambrosia penuh dengan seluruh anggota keluarga. Pagi ini mereka sedang sarapan sebelum melakukan aktivitas. Meski meja makan penuh dengan seluruh anggota keluarga, namun keadaan sangat hening dan penuh dengan suara piring dan sendok garpu saja.

Bahkan Zeus tidak menyentuh makanan di depan nya dan hanya sibuk memainkan ponsel nya. Sudah tujuh menit tapi tetap saja ia tidak menyentuh sama sekali makanan nya. Jelas Abimanyu merasa kesal, karena tingkah Zeus kurang sopan.

"Zeus makan sarapan kamu," perintah Abimanyu, namun sang anak tidak menggubris.

"Zeus!" panggil nya sekali lagi dengan nada lebih tinggi. Sofia sang istri yang melihat suami nya emosi langsung memegang tangan nya guna menenangkan Abimanyu. Sementara Metta sudah bisa merasakan hal negatif sejak awal, ia takut.

"Mas..." gumam Sofia untuk Abimanyu menghentikan kelakuan kasar nya.

Zeus sendiri merasa malas untuk mengeluarkan sekata pun untuk merespon ucapan Abimanyu, ia sudah sangat muak dengan papa nya, kenapa papa nya itu tidak mengerti juga sih? 

Karena sudah merasa risih, akhirnya Zeus menyelesaikan aktivitas nya di meja makan, lalu berdiri dari sana dan hendak pergi, jelas hal itu menarik perhatian Abimanyu, Metta dan Sofia.

"Kak mau ke mana?" bisik Metta yang berada di sebelah Zeus.

"Bukan urusan lo!" 

"Mau kemana kamu?!" kini Abimanyu yang bertanya. 

"Bukan urusan anda," jawaban Zeus tetap sama. 

"Jawab Zeus, mau ke mana?!" 

"Kepo banget sih! Mau saya ke mana pun bukan urusan anda!!!" ucap Zeus geram sampai urat di leher nya menonjol. 

"Kak duduk please..." pinta Metta yang sangat takut saat ini. Ia sangat membenci pertengkaran, lelah dia melihat semua pertengkaran yang tidak ada habisnya sejak ia masuk ke rumah ini. 

"Bacot lo!!!" teriak Zeus pada Metta dan reflek sang adik terlonjak kaget, lalu menangis. 

"Jangan kasar sama adek kamu ya! Kurang ajar kamu!!!" Abimanyu berdiri dari tempat duduk nya untuk menghampiri Zeus. Kedua tangan Abimanyu sudah terkepal kuat. 

"Kenapa? Mau ngapain lagi anda? Mau bilang ini keluarga saya, dia adik saya terus dia Mama saya dan anda Papa saya? Bosen saya denger itu..." tantang Zeus ketika sang papa sudah di persisi berdiri di depan nya. 

"Cukup Zeus! Jangan pernah kasar lagi ke adik kamu, ya?"

"Siapa yang adik saya? Udah deh jangan drama... saya mau keluar." Zeus langsung pergi meninggalkan meja makan, ia malas beradu argumen di pagi hari.

"Kamu harus pulang sebelum jam lima sore ya Zeus! Kalo enggak, temen kamu jadi korban nya..." ancam Abimanyu. Mereka akan ada tamu sore ini, jadi mau tidak mau Zeus harus ada di rumah, karena tamu itu khusus untuk bertemu dengan Zeus.

"Enggak perlu di ingetin, saya udah inget."

////

Banyak kantong keresek penuh yang Zeus tenteng saat ini. Isi dari kantong keresek tersebut adalah makanan ringan dan makanan berat untuk dirinya dan sang mama. Sekarang Zeus sedang berada di rumah sakit kejiwaan di mana Diana menjalani perawatan.

Zeus sangat lapar dan sengaja ingin makan bersama dengan Diana. Sebenarnya sudah sering Zeus menjenguk mama nya, bahkan terkadang ia menginap, namun jika ia terus mengunjungi sang mama, ia akan dipenuhi pertanyaan 'Papa kenapa enggak ikut?' 

"Assalamualaikum Ma..." Zeus mengucapkan salam ketika memasuki kamar rawat Diana. Jelas si pemilik ruangan langsung tersenyum lebar ketika melihat putra tampan satu-satunya itu datang.

AgapanthusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang