Bukan hal yang wajar melihat ketua geng Olimpus sudah dateng ke sekolah sebelum bel masuk berbunyi. Biasanya telat adalah hobi dari geng Olimpus, namun hari ini murid-murid SMA Ambrosia sudah melihat Zeus yang duduk di bangku nya. Namun hanya Zeus yang sudah datang.
Sebenarnya datang ke sekolah lebih awal adalah untuk menggapai apa yang Zeus inginkan, yaitu Hera. Sekali nya Zeus berjanji dan menginginkan sesuatu, maka ia pasti dan harus mendapatkan nya.
Mendapatkan penolakan bukan hal biasa untuk Zeus, namun penolakan tersebut tidak membuat dirinya menyerah, justru malah membuat ia semakin bersemangat karena merasa tertantang.
Zeus duduk manis di meja yang biasa ia tempati sembari memainkan ponsel nya untuk menunggu Hera datang. Sudah pukul enam sore dan tumben si ketua kelas belum datang. Kata teman sekelas Hera selalu datang pertama dan itu sebelum jam enam pagi. Kelas pun semakin penuh dan banyak yang baru datang, namun tidak dengan Hera. Ke mana gadis itu?
Karena merasa bosan, Zeus pun memutuskan untuk keluar kelas guna mencari udara segar dan menunggu Hera datang. Ternyata udara pagi memang sesejuk ini dan Zeus baru menyadari. Terakhir Zeus gemar keluar di pagi hari adalah kelas dua SD. Zeus sering jalan pagi bersama Diana.
Tak terasa duduk di taman sekolah memakan waktu satu jam. Sekarang sudah pukul tujuh pagi lewat, kenapa Hera belum datang juga. Padahal gerbang sekolah ada di sebrang taman, jadi jika Hera datang, Zeus bisa langsung melihat nya.
Kring!
Kring!
Kring!
Dering bel masuk sekolah sudah berbunyi, dua kemanan di depan gerbang pun sudah bersiap untuk menutup pagar. Zeus semakin cemas, kenapa Hera belum juga datang. Akhirnya Zeus pun berjalan menuju ruang kelas.
"Pak tolong pak bukain... saya telat lima puluh detik doang lho pak."
Zeus menoleh, ia mengenal suara itu. Hera akhirnya datang, tapi ia telat? Hera telat adalah salah satu keajaiban dunia, ada apa?
"Maaf ya neng, saya harus professional... tunggu BK dulu baru neng bisa masuk," ujar salah satu keamanan pada Hera. Sementara Hera bisa memahami ucapan kemanan tersebut dan pasrah untuk menunggu gerbang di buka kembali.
"Oke deh pak, makasih ya.." Hera pun memutuskan untuk menunggu di depan pagar.
"Pak tolong bukain dong, saya mau ngeprint tugas.." ucap Zeus berbohong. Hera yang merasa familiar dengan suara tersebut pun menoleh dan terkejut melihat Zeus tidak terlambat.
Keamanan pun membukakan gerbang untuk Zeus, setelah nya Zeus menarik tangan Hera untuk ikut dengan nya. Sang ketua kelas sendiri tidak mengerti apa maksud dan tujuan Zeus untuk menarik nya menjauh dari gerbang sekolah.
"Zeus lo ngapain???"
"Lo kok enggak telat?"
"Lo mau ngeprint tugas apa sih?"
"Perasaan tukang percetakan arah nya ke sana, bukan ke sini..."
Zeus mengerjapkan matanya berulang kali. Kenapa gadis satu ini sangat banyak bicara? Padahal langkah kaki mereka masih berjalan, namun mulut Hera pun juga ikut bergerak. Karena tak tahan mendengar ocehan Hera, Zeus pun menghentikan langkah mereka.
"Lho kok berhenti?"
"Lo kenapa telat? Gue nungguin daritadi..." Hera menaikkan alis sebelah kiri nya, ia bingung. Untuk apa ketua geng Olimpus itu menunggu dirinya?
"Ngapain lo nungguin gue?"
"Lo kenapa telat?"
Andai saja Hera bisa mengatakan yang sejujurnya, namun ia tidak bisa. Hera menghela napas berat, ia kembali mengingat kejadian tadi pagi. Seperti biasa Hera akan bangun jam empat pagi untuk bersih-bersih sebelum berangkat sekolah, namun Hera ketiduran karena ia kelelahan bersih-bersih. Oma nya sama sekali tidak membantu dirinya dan hanya menikmati hidup, padahal ia tahu kalau Hera akan terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agapanthus
Teen FictionTanpa diduga kisah mereka bagaikan takdir yang telah diciptakan tuhan, pertemuan yang tak di inginkan - perpisahan yang juga tak sanggup di jalankan, semua berasal dari sebuah ketulusan cinta dan kebaikan hati yang suci -seperti bunga Agapanthus. ...