Suasana hati Zeus hari ini sangat baik. Semua kegiatan nya dimulai dengan senyum hangat. Tentu hari ini memang hari kesayangan nya, karena setiap hari jum'at rumah sakit yang merawat mama nya akan mengizinkan pengunjung untuk membawa barang baru yang tidak berbahaya untuk pasien.
Hari ini Zeus membawa sebuah pupuk dan bibit tanaman untuk Diana, ia tahu betul kalau mamanya itu akan menyukainya. Para perawat dan staff di sana sampai bosan melihat Zeus yang setiap jum'at membawa pupuk.
Baru juga sampai di ambang pintu, Zeus sudah melihat Diana yang sedang menyirami taman kecil di kamar nya. Sebuah permintaan dari Zeus untuk membuat taman kecil di kamar rawat Diana karena ia gemar bercocok tanam.
Sedari kecil Diana selalu rajin menyirami tanaman nya setiap hari. Kenapa sih ibu-ibu suka sekali sama tanaman?
"Pagi Ma..." sapa Zeus.
"Pagi Val!!" sahut Diana dengan semangat. Tampaknya suasana hati nya sedang baik.
Sebutan 'Val' hanya Diana saja yang boleh menggunakannya. Dari kecil Diana selalu memanggil nya dengan sebutan 'Val' dan bukan Zeus. Maka dari itu sebutan 'Val' baginya sangat berharga. Panggilan itu, hanya sang mama yang boleh memanggilnya 'Val'.
"Udah sarapan? Pagi banget kamu ke sini nya," kata Diana sembari menyirami tanaman kecil nya.
"Udah Ma... tadi Valzeus makan bubur. Mama udah sarapan?"
"Udah juga tadi sus Belva nyiapin buah-buahan buat sarapan"
"Hebat Mama. Ma, Val bawain pupuk sama bibit tanaman lagi nih," ujar Zeus seraya memberikan bawaan nya ke Diana. Jelas Wanita cantik itu menerima nya dengan hangat dan senyum lebar. Putra satu-satunya itu memang selalu tahu apa yang dibutuhkan olehnya.
"Kamu beli yang bibit bunga apa Val?" nada bicara Diana sangat semangat.
"Bunga ipomea... kata penjual nya sih itu harus di taro daerah yang dek-" perkataan Zeus terpotong.
"Mama tau sayang. Bunga ini dulu hadiah ulang tahun Mama yang ke dua puluh dari Papa mu Val." lagi dan lagi Zeus terus mendengar mamanya yang ngelantur tentang Abimanyu. Zeus mengepalkan tangan nya kuat-kuat, ia kesal. Pemuda itu selalu tidak suka dan risih jika Diana menyebit embel-embel Papa di hadapan nya.
"Sini Ma, Val bantuin nanemin bibit bunga ipomea nya ya," ucap Zeus untuk mengalihkan topik pembicaraan.
Selain itu juga Zeus sudah sangat berpengalaman dalam bercocok tanam sedari kecil karena Dina ayang mempunyai hobi tersebut. Semenjak Diana di rawat di rumah sakit kejiwaan, Zeus mempelajari lebih dalam tentang bercocok tanam. Padahal sebelumnya ia tidak begitu menyukai tanaman.
////
Rasa lelah setelah pulang sekolah selalu Hera rasakan, terutama jika ia pulang ke tempat tinggal nya yang sekarang. Orang lain akan merasa senang jika pulang sekolah ke rumah masing-masing untuk istirahat dan melakukan hal santai lainnya, namun tidak dengan Hera.
Dibalik karakternya yang keras dan professional, Hera sangat tidka menyukai tempat tinggal nya. Jika saja ia bisa melarikan diri bersama bunda dan kakak laki-laki nya, maka itu sudah ia lakukan sedari dulu.
"Langsung cuci piring kamu, tadi temen Oma dateng jadi piring nya numpuk!" perintah wanita tua pada Hera yang baru saja menginjakkan kaki nya di rumah itu. Wanita tersebut adalah ibu dari almarhum ayahnya. Karena faktor ekonomi, keluarga Hera terpaksa tinggal bersama omanya itu.
"Iya Oma..."
Hanya helaan napas berat yang bisa Hera lakukan. Gadis itu tidak bisa mengeluh dan harus melakukan perintah sang oma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agapanthus
Teen FictionTanpa diduga kisah mereka bagaikan takdir yang telah diciptakan tuhan, pertemuan yang tak di inginkan - perpisahan yang juga tak sanggup di jalankan, semua berasal dari sebuah ketulusan cinta dan kebaikan hati yang suci -seperti bunga Agapanthus. ...