5. First Mission: Hachi

967 235 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


###

Seoul mencium London dengan lembut dan sedikit menuntut. Bibir perempuan itu perlahan bergerak dan tangannya mengelus leher London sama pelannya.

London yang terbawa suasana akhirnya membuka mulutnya dan membalas ciuman Seoul. Tangannya melingkari pinggang ramping perempuan itu dan mendorongnya merapat pada tubuhnya.

London mungkin pernah mencium perempuan. Atau tidak. Ia sendiri lupa pernah berciuman atau berada sedekat ini dengan orang lain.

Oh, seandainya London tidak meminum alkohol sama sekali, ia pasti sudah mendorong tubuh Seoul untuk menjauh, bukan mendorong tubuh Seoul ke atas sofa dan kembali menciumnya.

London baru merasakan semabuk ini karena alkohol dan karena perempuan. Semua orang tahu menjadi terlalu dekat dengan lawan jenis adalah hal yang paling dihindari oleh seorang Marshall London. Baginya, akan menimbulkan masalah baru. Ekspektasi, salah paham, dan gabungan perasaan yang ia yakin tidak akan berujung baik.

Terbukti dengan ayahnya. Laki-laki itu membiarkan dirinya terlalu dekat dengan perempuan sehingga tidak ada satu pun perempuan yang bahagia karenanya. Tidak ada satupun kebahagiaan yang hadir karena berdekatan dengan ayahnya, dan karena mau tidak mau darah itu mengalir di tubuhnya, London merasa ia mungkin punya potensi menjijikan seperti ayahnya itu.

Tapi semuanya seolah lebur karena berbotol-botol champagne juga berkaleng-kaleng bir yang ia teguk malam ini. Tubuhnya meremang merasakan elusan lembut tangan Seoul di sekitar lehernya dan bergetar merasakan ciuman itu kini membuat bibirnya panas.

Salah satu tangan London tanpa sadar meremas lembut dada Seoul membuat perempuan itu mengerang. Ciuman yang tadinya membutakan kini membuat London membuka matanya dan memundurkan tubuhnya. Seoul di bawahnya terengah karena ciuman mereka yang tanpa henti, dan tangannya masih berada di pinggang dan dada perempuan itu.

"Shit," gumam London pelan sebelum menjauhkan diri dan mendudukan tubuhnya di atas sofa.

Laki-laki itu melamun cukup lama sampai ia menyadari Seoul terlelap di sofa masih dengan posisi terakhirnya. Ia menyadari perempuan itu mencoba mencari kesadaran dan mengobrol dengannya, tapi karena London sengaja abaikan, lama-lama Seoul akhirnya mengantuk dan tertidur di sofa.

"You're wasted, huh," gumam London pelan sebelum mengangkat Seoul ke salah satu kamar yang ia yakini ditempati Seoul karena koper yang tergeletak dan barang-barang perempuan di dalamnya.

Setelah memastikan Seoul terlelap nyenyak di balik selimut, London bergegas pergi dari apartemen temannya itu. Ia harap Seoul terlalu mabuk untuk menyadari apa yang terjadi malam ini. Sungguh, ia tidak ingin membahas apapun terutama ciuman itu.

###

Seoul menatap cermin di depannya dengan tatapan kosong. Mungkin tadi malam ia terlalu banyak minum alkohol, tapi bukan berarti ia melupakan segalanya yang terjadi.

I Left My Soul in LondonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang