Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
###
London menyesap kopi pertamanya pagi ini sambil menatap perempuan yang duduk di hadapannya sibuk menyantap makanan seolah kelaparan. Laki-laki itu menggelengkan kepala merasa geli, mungkin ini baru pertama kali ia melihat sahabatnya itu makan selahap ini.
"Is this your first meal today?" tanya London pada LA yang duduk di hadapannya.
LA mengangguk santai dengan pisau dan garpu di tangannya. "Untung lo gak males-malesan gue ajak brunch, kalau nggak kayaknya gue mati gaya deh bingung makan apa sendirian."
"Ya kebetulan gue emang lagi di sini," jawab London santai. Toh memang sekitar satu jam yang lalu ia baru selesai sarapan di tempat yang sama bersama Seoul.
"Ngapain? Sarapan?"
"Iya."
"Tumben, deh? Emang Nenek sama Kakek gak protes lo di luar pagi-pagi weekend gini?"
"Nggak," singkat London.
"Gue udah izin gak pulang sih dari kemarin."
"Oh? Wow," kaget LA. "Kok gak pulang? Jangan-jangan nginep di tempatnya Seoul ya?"
London mengangguk kecil sambil membuang muka. Tapi bibir laki-laki itu yang mencoba menahan senyum tetap tertangkap oleh LA.
"Jadi sekarang seorang Marshall London udah berani nginep di rumah cewek?!"
"Hey, gue juga sering ya nginap di rumah lo," protes London.
"Beda, lah," keukeuh LA. "Kalau lo nginep di tempat gue, most of the time pasti Rio juga lagi ada di sana, and we clearly don't kiss each other."
"True, Seoul is different," jawab London mengakui. "But we just slept in her apartment and went out for breakfasts. Terus manajernya datang untuk jemput dia."
"She will attend an event with Rio. Lo tahu gak?" lanjut London.
LA menggeleng. "Gue sama Rio gak pernah cerita tentang orang lain, sih."
"Lo berdua itu sebenarnya apa, sih, LA?"
"I don't get it. You're like a soulmate. You go everywhere together, you fucked, and you're there for each other 24/7. But you didn't get jealous? Never?"
"I don't get jealous now but it's not something that never happened before," jelas LA. "Gue dan Rio pernah kok saling cemburu, bahkan kadang Rio cemburu sama lo. Silly, right?"
"What? Me? Out of everyone?" heran London.
LA mengangguk sambil menahan tawa. "Emang Rio paling aneh. Mungkin karena kadang gue kelihatan lebih peduli sama lo. Tapi kan itu karena lo batu dan lo pick me boy, jadi gue harus pakai extra care, beda sama Rio yang manut-manut aja sama gue."