Saat ini Taehyung sementara mengobati luka dilengan Saera. Kepingan cermin yang pecah berhasil menggores sedikit kulit Saera
"Aku bisa sendiri" kata Saera saat Taehyung menyelesaikan pengobatan
"Aku tau. Tapi aku ingin mengobatimu"
"Kenapa kamu sampai berniat mengakhiri hidupmu?"
"Aku tak punya nyali juga untuk mengakhiri hidupku. Masih ada kamu yang kuingat" jelas Saera
"Lalu, apa itu tadi?"
"Kamu tau saat jari kakiku membentur kaki meja?"
"Hm, saat kamu tak ingin mengobatinya?"
"Ya. Sebelumnya aku sempat stres, bayang bayang dimana aku diculik kembali hinggap dalam kepalaku"
"Lalu?"
"Aku berlari hendak mencari seseorang yg bisa membantuku, walau aku tau ini hutan. Tiba tiba saja aku membentur kaki meja dan pikiranku teralihkan pada rasa sakit yg kurasakan. Aku bodoh dan mulai melukai diriku saat aku kembali stres"
"Separah inikah dirimu? Maafkan aku, aku merasa seperti orang asing bagimu" lirih Taehyung
"Tidak. Jika saja aku mengatakan siapa yg menculikku, pasti kau takkan pergi kemanapun untuk mencari petunjuk"
"Kau tau?"
"Aku memang bodoh, tapi tak sebodoh itu"
"Tidurlah. Ceritakan semua besok"
"Tidak, aku ingin menceritakannya sekarang. Tak perlu waktu lama, aku hanya harus katakan 1 nama dan kau akan tau sisanya dari orang itu"
"Siapa dia?"
"Homin"
"H-homin?! Pria itu!" geram Taehyung yg hendak turun dan mencari keberadaan Homin
"Jangan sekarang. Aku ingin ditemani olehmu"
Taehyung akhirnya kembali tidur disebelah Saera
"Pantas saja sejak kau pulang dari rumah sakit dia sudah jarang kemari" kesal Taehyung
Wajahnya saat ini benar benar menyeramkan, tak ada lagi pria lembut yg berbicara dengan istrinya tadi
"Bukan dia yg menculikku. Tapi mungkin, kau bisa tau semuanya dari dia"
"Wah, bahkan orang asing yg tau lebih dulu tentang hal ini"
"Sebenarnya dia mulai menyelidiki khasus ini dan memberitauku. Aku marah, kukatan padanya agar tidak kembali lagi kemari. Aku takut nanti kau akan mengetahuinya"
"Jadi, kau yg mengusirnya?"
"Pikiranku tak jernih saat itu. Tapi, bisakah kita makan malam? Aku lapar"
"Seserius apapun situasinya, kau harus tetap makan bukan?" kekeh Taehyung
Mereka berdua turun dan langsung pergi menuju dapur tak peduli dengan Jungkook yg sementara duduk disofa dengan mimik wajahnya yg terlihat cemas
"Hyung! Kalian tak apa?"
"Kami punya masalah, Saera lapar dan aku harus segera memasakkannya sesuatu"
"Aku serius, hyung!"
"Apa hyungmu ini terlihat bercanda?" tanya Saera
"Tadi aku sempat mendengar suara barang pecah dikamar kalian"
"Ouh, kami suami istri" canda Taehyung
"Tunggu, maksud kalian..."
Taehyung hanya mengedipkan sebelah matanya saat merespon pertanyaan Jungkook
"Bisa bisanya aku panik setengah mati dan kalian bersenang senang didalam?"
"Ehm, Jungkook-a bisakah kau memanggil Homin kemari? Aku berhutang maaf padanya" pinta Saera
"Oh benar. Sejak tadi pagi, Homin hyung tak bisa dihubungi. Kucari dimarkasnya tapi anak buahnya bilang mereka juga sedang mencari keberadaannya"
"Hm? Tak biasa manusia itu begini" heran Taehyung saat dia sedang memasak
"Apa dia baik baik saja?"
"Dia tak bunuh diri karenamu, 'kan?" canda Taehyung dengan nada seriusnya
"Masih bisa kau bercanda?"
"Yah~, siapa yg tau. Dia menyukaimu, 'kan? Bisa saja dia sakit hati dan bunuh diri saat diusir olehmu"
"Taehyung, itu tak lucu"
"Makanlah dulu" ajak Taehyung yg mulai mengatur makanan dimeja makan
Mereka makan dengan tenang. Saking laparnya, sangat minim suara yg keluar dari masing masing mereka
"Huft. Sudah tidak wajah murung yg kulihat lagi, tapi wajah khawatir"
"Siapa yg tak cemas jika di perhadapkan dengan situasi seperti ini?"
"Aku akan melacak Homin hyung. Datanglah diruang bawah tanah jika kalian sudah selesai makan" kata Jungkook saat dia beranjak dari sana dan langsung menuju keruang bawah tanah
"Biar aku yg menyuci piringnya" tawar Saera
"Tidak. Aku ingin menyucinya bersamamu"
Saera mengatur sabun yg akan dipakai untuk menyuci piring piring dan Taehyung sementara membawa piring piring itu kepada Saera
"Saera"
"Hm?"
"Akan sangat menyenangkan bukan jika dimansion besar ini sudah ada tawa seorang anak?" tanya Taehyung yg sedang membilas piring yg diberikan Saera
"Kau mau punya anak?" tanya Saera lagi setelah menjeda kegiatannya
"Tentu saja. Bagaimana aku akan menjadi seorang ayah, aku akan mengajarkan anak kita berjalan. Tak apa jika dia laki laki atau perempuan. Aku ingin mengajarkannya semua tentang kehidupan"
"Kau akan jadi ayah yg hebat"
"Tunggulah. Setelah masalah ini selesai, aku akan berhenti jadi mafia dan mencoba kembali bekerja sebagai CEO perusahaan, aku akan menyekolahkan anak kita disekolah kedokteran sama sepertiku dulu. Kita bisa hidup normal"
"Kau benar ingin berhenti dari pekerjaanmu ini?"
"Saat aku berkomitmen ingin jadi ayah, aku tak ingin anakku besar dilingkungan seperti sekarang ini. Aku hanya akan mengajarkan tentang hal hal yg baik padanya. Aku akan dengan tulus mencintainya"
"Kau serius dengan ucapanmu. Tak kutemukan titik kebohongan dalam matamu, Taehyung. Sejujurnya aku selalu meminum obat kontrasepsi karena aku takut, aku takut kau takkan bertanggung jawab dalam tugasmu sebagai ayah. Aku tak ingin anakku dibesarkan dilingkungan yg buruk"
"Aku berjanji. Setelah aku berhenti, kita semua akan aman"
"Akan ku pegang janjimu. Sekarang, ayo. Jungkook menunggu kita"
Setelah selesai cuci piring, mereka berdua berjalan bersama menuju ruang bawah tanah. Sungguh menakutkan, Saera sama sekali tak pernah berpikir untuk masuk kedalam sini
"Homin?! Jungkook?!" kaget keduanya saat melihat Jungkook dan Homin diikat dikursi dengan mulut yg tertutup selotip
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mafia Guy ✅
FanfictionCerpen Merahasiakan pekerjaanku pada semua orang tidak sulit. Sampai ayahku berpikir untuk menjodohkanku dengan wanita bernama Park Saera karena suatu kesalahpahaman. Sangat sulit menutupinya karena aku tinggal bersama wanita itu. Keadaan semakin ta...