BONUS CHAPTER !!!

103 5 0
                                    

"Saera! Oh ayolah mau berapa kali kau melihat seisi mansion ini hah?" teriak Taehyung dari dalam kamar

"Kau benar benar ingin tinggal disini?"

"Astaga! Kau mengagetkanku" lenguh Taehyung sembari memegang dadanya

"Kau tak apa? Apa masih sakit?" cemas Saera

"Entahlah"

"Bagaimana bisa? Kau yg harusnya tau dirimu itu kesakitan atau tidak"

Cup!

"Sudah tidak lagi" jawab Taehyung memberikan box smilenya setelah mengecup Saera

Tiba tiba Saera menutup wajahnya dengan kedua tangan

"Kau malu?" kekeh Taehyung

Taehyung terdiam lama melihat sikap istrinya. Dia heran, kenapa Saera belum menyingkirkan tangannya juga? Sampai akhirnya dia yg menyingkirkan tangan itu sendiri

"Hey, kenapa menangis?"

"Kau membuatku takut, Taehyung. Kukira kau sakit lagi, aku tak ingin matamu tertutup lama lagi"

"Apa aku kelewatan?"

"Kau begini karena aku. Maafkan aku" tangis Saera

"Apa yg kau maksud? Jangan mengada ngada" ujar Taehyung sambil membersihkan air mata Saera dan memeluknya, membiarkan kepala Saera tenggelam didadanya

"Jika saja kau tak menghalangiku saat itu-"

"Dulu, aku mafia. Aku sudah biasa mendapat luka seperti ini"

"Dulu? Kau benar sudah berhenti?"

"Yup! Sahamku juga sudah kuurus, jadi..."

"...aku bisa mendirikan perusahaan lagi dari awal"

"Kau bisa saja mengambil perusahaanmu dulu, 'kan?"

"Aku ingin memulai kembali bersama orang yg kucintai. Cah, sekarang kita lancarkan rencana utamanya" ajak Taehyung ketika dia menggendong Saera ala bridal style

3 minggu kemudian

"Ayo bangun, kenapa kau bangun kesiangan hari ini?" protes Saera sambil mengganggu tidur Taehyung

"Jangan ganggu aku, Saera"

"Kau marah? Padahal sudah ku buatkan sarapan"

Dengan terpaksa Taehyung bangun, sebenarnya dia agak lemas untuk bangun. Tapi dia berusaha mengikuti kemauan sang istri

Tangan Saera dengan mendadak hinggap didahi Taehyung saat dia sementara makan

"Kau tak demam"

"Hm?"

"Kau pucat"

Taehyung berlari tergesa menuju kamar mandi. Dia memuntahkan semua makanan yg dimakannya

"Taehyung, kau tak apa?"

"Perutku tak enak" rengek Taehyung

"Tak biasanya kau begini. Ayo kembali dulu"

Selama mereka berjalan, Taehyung terus menerus menyandarkan kepalanya dipundak Saera walau sedikit tersiksa

Tapi Taehyung berlari kembali kedalam kamar mandi dan muntah lagi

"Apa yg kau makan dikantor?"

"Tak ada. Aku hanya memakan makan siang yg kau bawa" lemas Taehyung

"Ayo kerumah sakit" ajak Saera menggenggam tangan Taehyung

"Lepaskan aku! Kau jalan duluan, aku tak ingin jalan bersamamu"

"Taehyung? Ada apa? Tadi kau terus menempel padaku"

"Pergi saja dulu. Aku tak ingin berdekatan denganmu"

Percayalah, bahkan mereka pergi ke rumah sakit dengan mobil yg berbeda. Taehyung diantar Homin dan Saera diantar Jungkook

"Kenapa kau sangat lama" protes Taehyung yg segera menggenggam tangan Saera saat Saera baru turun mobil

"Tadi mobil kami tertinggal"

"Siapa juga yg bilang kau harus naik terpisah denganku"

"Taehyung, jangan mempermainkanku. Tadi melihatku saja kau tak sudi. Sekarang? Apa aku berbuat salah padamu?" heran Saera

"Kau marah?" lirih Taehyung yg mulai berkaca kaca

"Hyung, ada apa denganmu?"

"Sudahlah. Ayo masuk, membawa 1 orang saja seribet ini" protes Homin. Mereka ber-4 akhirnya masuk kedalam

"Aku hanya takut ada apa apa pada jantung atau hatinya. Lihatlah dia"

"Ayolah Saera, kalau pun ada apa apa pasti pada kepalanya"

"Tadi dia muntah muntah. Aku takut ada hubungannya dengan hati"

"Lalu ke dokter mana kita pergi?"

"Aku memanggil semua jenis dokter. Jadi, kita tak perlu jalan sana sini, kakiku sakit"

Mereka pun masuk kedalam 1 ruangan VIP yg didalamnya terdapat semua alat

"Selamat siang"

"Selamat siang, Ny.Kim"

Dokter ahli dalam lah yg pertama kali mendekati mereka dan memeriksa Taehyung

"Hati Tn.Kim baik baik saja. Tak ada yg salah juga dengan lambung dan perutnya"

"Tadi sebelum kemari dia muntah terus dan saya tak tau ini harus dikatakan atau tidak, tapi kadang dia suka saya berada disisinya kadang juga dia menjauhi saya"

Salah 1 dokter perempuan tertawa dan maju kedepan

"Kalau begini, anda yg harus diperiksa"

"S-saya?" heran Saera

"Tanpa saya periksa juga, saya sudah tau apa yg menimpa Tn.Kim"

"Taehyung, bisakah setidaknya kau menanggapi apa kata dokter? Jangan memainkan jariku terus menerus" keluh Saera

"Tak apa, itu wajar untuk syndrome nya"

"Syndrome?" tanya Jungkook

"Tn.Kim muntah muntah dan jadi moody an, benar?"

"Iya" jawab Saera

"Menurut anda apa yg sedang dialami Tn.Kim, Ny.Kim?"

"Maksud anda, couvade syndrome?"

"Tepat sekali"

"Apa itu?" tanya Homin

"Syndrome yg dialami oleh suami ibu hamil. Biasanya emosi dan rasa mual akan dirasakan oleh sang ayah daripada sang ibu" jelas dokter

"Kau hamil?!" kali ini perhatian Taehyung teralihkan

Karena Saera masih saja tak percaya, mereka akhirnya mengikuti prosedur USG

"Janin ini sudah berusia setidaknya 2 minggu"

"Jadi, aku benar benar hamil?"

"Ya sayang! Kau hamil!" senang Taehyung

"Ouh, ingin muntah rasanya" lirih Taehyung

"Kamar mandi ada disana, tuan"

"Tidak. Itu hanya mual" tutur Taehyung melirik Saera dalam

Melihat janin yg ada membuat otakku me-reka semua kejadian yg terjadi. Saat dimana aku baru menikahinya sampai tumbuh benih yg kutanam selama ini dalam kandungannya. Rencanaku tercapai, tak kusangka secepat ini. Aku dan Saera hanya bisa menangis terharu mengingat bagaimana perjuangan hidup kami sampai memutuskan untuk menghadirkan bayi kecil untuk melengkapi kebahagiaan kecil ini

TERIMA KASIH SAERA, KAU TELAH MELENGKAPI KEBAHAGIAAN KECILKU INI DENGAN HADIRNYA DIRIMU DAN BAYI KECIL KITA

My Mafia Guy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang