11. Still Love U

65 5 0
                                    

"Hyung! Oh ayolah. Kau ini pria, masa begitu!" gerutu Jungkook mengetok terus pintu kamar Taehyung

Sudah seminggu sejak kejadian memilukan itu. Saera minggat dari rumah dan meninggalkan rasa sepi untuk Taehyung yg masih berstatus sebagai suaminya

Taehyung sudah tak menjalankan tugasnya lagi sebagai mafia. Penyelundupan, penyerangan, pembunuhan... Taehyung tak peduli lagi tentang semua itu. Masa bodoh dengan pekerjaannya. Ia rasa, tak ada alasan lagi baginya untuk bekerja, orang yg selama ini ia lindungi sudah pergi. Saera tak menghubunginya juga, artinya wanita itu aman

"Ya! Kau belum rasa bagaimana rasanya benar benar mencintai!" tegas Taehyung

Homin mengangguk mengerti, dia pernah berada diposisi itu juga

"Hyung! Lama lama usaha kita akan sia sia jika begini terus"

"Persetan dengan itu. Lagi pula aku tak pernah memakai uang uang itu, baik untukku maupun untuk Saera. Aku selalu memakai uang hasil kerjaku dulu di THV Corp"

"Benarkah? Lalu kau kemanakan uang itu?" heran Homin

"Gaji bodyguard dan orang orangku" enteng Taehyung

"Hyung!" kesal Jungkook

"Itu uang haram!" teriak Taehyung tak kalah

"Bukan itu maksudku. Aku hanya ingin kau tak menyerah, hyung. Apa kau takkan memperjuangkan Saera?"

"Itu keputusannya, Jungkook"

"Itu terjadi karena ego kalian masing masing. Jika saja salah satu dari kalian mengalah, mungkin hal ini takkan terjadi" tambah Homin

"Kau asal melantur, hyung. Kau bilang itu keputusan Saera. Jelas jelas kau yg melontarkan kalimat tidak berbobot itu" malas Jungkook yg setelahnya masuk kedalam kamarnya

Taehyung pun dengan malas masuk kedalam kamar Saera. Ya, selama ini dia tidur dikamar Saera, wangi Saera masih menempel pada seprai maupun selimut dikasur itu

"Saera, kapan kau pulang? Aku merindukan semua tentangmu, sayang" lirih Taehyung memeluk gulingan disebelahnya



Pagi ini hanya ada suara burung yg bercicit dan bunyi ranting serta daun pepohonan yg saling bertabrakan karena angin sejuk

Taehyung takkan terbangun jika saja tak ada yg membunyikan bell mansionnya. "Aish! Aku akan membunuh orang itu jika saja tak penting! Berani beraninya dia membangunkanku saat Saera masih ada didalam mimpiku!" gerutu Taehyung sambil menuruni anak tangga mansion besar itu

Dia terkejut melihat keadaan Saera yg berantakan. Apa ini? Saera seperti tidak mengurus dirinya sejak minggat dari mansion Taehyung. Sungguh berantakan. Walaupun begitu, Taehyung sungguh merindukan sosok ini, dia segera memeluknya dengan erat

Saera seakan gugup dan menggeliat melepaskan pelukan Taehyung. "Jangan begini" dingin Saera

"Kita belum resmi berpisah, sayang"

"Aku kemari hanya ingin mengambil beberapa barang yg tertinggal"

Saera masuk mendahului Taehyung lalu naik kelantai 2 dimana kamarnya yg dulu berada. "Jangan masuk saat aku didalam" pinta Saera sebelum menutup pintunya. Taehyung seakan bodoh dan hanya patuh mengangguk antusias

15 menit ia menunggu didepan pintu kamar dan akhirnya sosok yg ditunggu pun keluar

"Mau kemana?" heran Taehyung melihat Saera hanya melewatinya

"Pergi tentu saja. Ini bukan tempatku"

Seketika Taehyung menahan lengan Saera. "Tak bisakah kau tinggal?" lirih Taehyung bertanya

"Tidak. Lagi pula kau bilang akan menceraikanku saat keadaan mereda" dingin Saera tanpa berbalik

"Tapi itu dulu. Kau tau sendiri sekarang hubungan kita sudah jauh. Bahkan aku telah menanamkan benihku didalam rahimmu, Saera"

"Berhenti Taehyung!" geram Saera melepas kasar lengannya yg digenggam Taehyung

"'Ambil saja jika kau mau', aku takkan lupa kalimat itu yg kau lontarkan pada Jungkook dibalkon saat hari pernikahan kita"

Setelah mengiris hati Taehyung dengan kalimat itu, Saera segera beranjak dari sana. Dia meninggalkan Taehyung dengan air mata kali ini

"A-aku salah. Aku menjilat ludahku sendiri" lirih Taehyung terisak

"Hyung! Tadi itu Saera?" tanya Jungkook saat ia berlari naik kelantai 2

"Hyung?"

"Jangan ganggu aku Jungkook" pinta Taehyung saat hendak masuk kedalam kamar Saera

"Kita suruh orang di Seoul untuk mengawasi dia saja, hyung"

"Tidak! Jangan sekali kali kau mengawasinya tanpa sepengetahuanku!" ucap Taehyung dengan penuh penekanan

"Kenapa?"

"Kenapa? Karena aku mencintainya"

Taehyung segera menutup pintu kamar itu setelah berbincang dengan Jungkook. Melihat sekeliling, Saera tak meninggalkan apapun untuknya

Kecuali 1. Ada sebuah foto dinakas meja. Sepertinya Saera sengaja meninggalkan foto itu untuknya. Diatas foto itu ditempelkan sticky note dengan pesan singkat Saera

Taehyung, aku sungguh masih sangat mencintaimu, sayang. Aku hanya ingin minta tolong, tapi kau akan berada dalam bahaya jika menolongku. SEMUA YANG KUKATAKAN HARI ITU ADALAH SUATU KEBOHONGAN, TAEHYUNG. Aku hanya ingin kau mengingat hal itu. Maaf aku datang dengan berantakan, itu karena masalah ini. Aku tak bisa berjanji akan datang lain kali dengan pakaian rapih. Mungkin hanya hari ini aku bisa melepas rinduku padamu. Terima kasih telah memelukku tadi

Aku mencintaimu
Rak ke-2 didalam lemariku

Taehyung terisak setelah membacanya sambil berlari hendak mengejar Saera. Kenapa Saera terlalu gengsi mengungkapkannya? Tapi percuma saja, Saera telah menghilang

"Hyung! Mau kemana?" panggil Jungkook memberikan sticky note yg sempat dijatuhkannya tadi

"Maaf aku membacanya. Tapi ada apa dengan 'rak ke-2 didalam lemariku'?" heran Jungkook

Taehyung segera mengambil sticky note itu dan membacanya lagi. Dia tak memerhatikan kalimat terakhir yg Saera tulis

Dengan cepat ia berlari masuk kedalam kamar Saera dan membuka lemarinya. Ia mendapati ponsel Saera didalam sana. Saera ternyata meninggalkan itu juga

Lockscreennya bertuliskan Ponsel ini tidak dikunci, buka rekaman suara dan bergeraklah cepat jika tak ingin menyesal

Setelah mendengarkan rekaman rekaman itu, Taehyung mengerti kenapa Saera mengambil keputusan yang gegabah. Dia diancam. Ada banyak rekaman diponsel itu. Sudah berapa lama dia dikuntit pria asing ini? Pikir Taehyung

Tbc.

My Mafia Guy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang